Dah lama gak update wattpad lagi. Semoga kalian gak lupa ya kalau cerita SIBLINGS ada di wattpad wkwk.
I hope you like this story. Jangan lupa untuk like, komen, and share
Happy Reading
«—————————»28. LAGI?
Serapat apapun menutup rahasia.
Jika satu orang tahu, ya percuma. Karena perlahan akan tersebar juga.Suara riuh teriakan terdengar menggema di seluruh penjuru sekolah setelah bel pulang yang ditunggu sedari tadi akhrinya berbunyi dengan begitu nyaring dan juga panjang.
“Lo balik sama Jeff, Jess?” tanya Mega. Ketiga gadis itu tengah sibuk touch-up di toilet wanita bersama gadis-gadis lainnya yang juga melakukan hal yang serupa.
Seolah sudah menjadi rutinitas bagi mereka. Membawa bedak, parfum, liptint, dan keperluan makeup lainnya secara sembunyi-sembunyi untuk digunakan diwaktu-waktu tertentu. Saat pulang sekolah menjadi paling utama.
“Balik sendiri,” jawab Jessica tanpa menoleh sedikitpun.
“Bareng gue aja mau gak? Sheryl juga ngikut. Apa sekalian aja main dulu dirumah lo? Udah lama gak kesana gue.”
“Next time ajalah. Gue lagi males hari ini.”
“Are you okay, Jes? Kayaknya mood lo buruk banget hari ini,” ujar Sheryl yang sudah selesai dengan kegiatannya lebih dulu. Kini ia tengah merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.
Jessica hanya menggelengkan kepalanya. Walaupun sebenarnya gelengan penuh kebohongan itu diketahui oleh Mega dan Sheryl. Mereka mengenal Jessica bukan baru kemarin sore, tapi sudah hitungan tahun.
Sheryl mengembangkan senyum. Menepuk pelan bahu Jessica. “Kalau ada yang mau lo ceritain, ceritain aja. Jangan mendem semuanya sendirian. Kapanpun, gue siap denger cerita lo.”
Dibanding Mega, Sheryl memang yang paling dekat dengan Jessica. Karena dulu Sheryl lah orang yang paling supportif saat Jessica di bully banyak orang. Hanya saja, Sheryl menyemangati diam-diam. Karena ia juga takut bernasib sama seperti Jessica.
Saat Jessica berani melawan, dan disegani banyak orang, barulah Mega bergabung bersama mereka.
Jessica membalas uluran tangan Sheryl yang berada di bahunya. “Makasih, Sher. You always with me, and always support me,” ucapnya tulus.
“Jangan ngerasa sendiri lagi, oke? Ada gue. Kalau belum siap buat cerita gapapa. Nanti aja.”
Disamping itu, dibalik kedua sejoli yang tengah saling memberi dan menerima kekuatan, ada seorang gadis dengan senyum sinisnya menatap mereka. Merasa mual dengan bahasa yang mereka pergunakan.
“Gak ngajak gue?” rajuk Mega dengan mukanya yang dibuat memelas.
Secara bersamaan, Jessica dan Sheryl tertawa. Tawa yang jarang sekali Jessica berikan untuk orang lain. Kecuali dua sahabatnya, dan juga Kevin.
Kini mereka bertiga berpelukan, layaknya sebuah persahabatan yang saling menyayangi. Padahal dibalik itu, tanpa sadar ada sebuah pengkhianatan.
***
Sudah setengah jam Jessica berdiri sendiri didepan gerbang sekolah. Beruntung ada atap kecil yang membuatnya terhindar dari panas terik matahari yang masih menyapa bumi.