4. Kembali dan Mati

77 18 0
                                    

Dia Nathan Derana.

• | H A P P Y   R E A D I N G | •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• | H A P P Y   R E A D I N G | •

🌻

𝐊𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐢𝐛𝐮 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢, 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐤𝐮𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧. 𝐓𝐚𝐩𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐢𝐬𝐚, 𝐤𝐚𝐧?

メメメ

04. Kembali dan Mati

Jam istirahat masih cukup lama. Jika memaksakan kembali ke kelas akan banyak pertanyaan dari teman-temannya dengan kondisinya yang sekarang. Ditambah, tadi ia pamit untuk ke UKS.

Ucapan memang sama saja seperti doa. Membuat alibi sakit, kini ia benar-benar sakit. Hanya saja sakit yang berbeda.

Perlahan, Indi membuka pintu UKS yang tertutup rapat. Saat masuk ia melihat siswa kelas dua belas sedang duduk dimeja. Sepertinya ia anggota PMR.

"Kenapa kamu?" tanyanya tanpa basa-basi. Laki-laki dengan seragamnya yang ditutup oleh sweater itu bertanya dengan tatapan menjengkelkan.

"Aku boleh minta es batu gak, kak? Buat kompres pipi," jawab Indi jujur. Menunjuk pipinya yang tampak memerah. Biasanya ia mampu menyembunyikan rasa sakit. Tapi sekarang tidak. Daripada jika pipinya tampak merah dan banyak bertanya.

Laki-laki itu tersadar dengan keadaan pipi Indi. Ia berdiri dari duduknya. "Kenapa pipi lo?" tanyanya sembari memeriksa. Indi meringis saat pipinya dipegang. "Ini hasil tamparan. Siapa yang nampar lo?"

"Nggak ada, Kak."

"Jawab gue jujur. Disekolah ini gak boleh ada bullying. Bilang cepetan biar pelakunya jera."

Indi berniat memutar badannya untuk keluar. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan dari seniornya barusan. Tapi kedua tangan senior itu lebih dulu memutarkan kembali tubuh Indi.

"Yaudah kalau lo gak mau ngomong. Gak terlalu penting juga buat gue," ucapnya. "Lo baring dulu disana. Gue ambil dulu es batunya ke koperasi sekolah." Laki-laki itu menunjuk kursi yang sempat ia tempati tadi.

"Makasih, Kak."

"Iya."

Laki-laki itu pergi secepat kilat dan kembali lagi beberapa menit kemudian. Dengan menenteng es baru dan juga lap bersih.

SIBLINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang