3

426 54 1
                                    

sebuah dering ponsel terdengar dan mengalihkan atensi dari pemuda berusia 23 tahun yang tengah sibuk dengan berbagai kertas di hadapannya.

juyeon mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya

terpampanglah nama yang membuat moodnya menurun.

incoming call from hyunjae

dengan berat hati ia menggeser tombol hijau pada ponselnya dan mengarahkannya pada telinga kanannya.


"hal-"

"kau dimana? ini jam makan siang kemarilah aku dan younghoon sudah ada di restoran jepang dekat kafe langganan mu"

"kenapa tidak menungguku?"

"oh tadi aku ada urusan lapangan jadi langsung sekalian saja, malas menjemputmu"

"hmm baiklah aku akan kesana"

"jangan menyentuh kertas itu lagi, cepat kemari atau ku hajar wajah menyebalkanmu itu"

"iyaa bawel"


juyeon mematikan sambungan dan segera beranjak dari tempatnya.

meskipun ia boss ya disini tapi entah kenapa ia tidak ada apa apanya di hadapan hyunjae.

juyeon mengambil jasnya lalu berjalan menuju tempat yang di maksud oleh hyunjae

jaraknya cukup dekat dengan kantor hanya beberapa belokan saja jadi tidak perlu menggunakan mobil.

langkahnya terhenti di sebrang zebra cross, ia melihat lampu hijau hampir habis dengan segera ia melangkah menyebrangi jalan

namun langkahnya terhenti saat ia mencium aroma yang tak asing di indra penciumannya

'tunggu....aroma ini!?'

aroma manisnya valina dan segarnya strawberry. aroma yang selama ini ia cari, aroma yang selama ini ia rindukan.

ia menatap kearah sebarang jalan terdapat segerombolan remaja tengah berjalan keluar dari toko roti.

aroma feromon yang menyenangkan itu berasal dari seorang remaja manis berpipi tembam mirip seperti tupai.

pandangan juyeon berfokus pada remaja itu hingga ia tidak mengetahui ada pengendara motor yang melaju kencang kearahnya.

BRAKKK!!!

juyeon tersungkur ke jalan saat pengendara itu tak sengaja menyerempet tepat di tubuh bagian kanannya.

namun pengendara itu melarikan diri mengetahui ia menabrak seseorang, kini tersisa juyeon yang meringis kesakitan berusaha untuk mendudukan dirinya

"akh...sshhh sialan" ia memegang lengan kanannya yang begitu nyeri bahkan sangking nyerinya itu membuat kepalanya juga ikut berdenyut.

"paman tidak apa apa?" tanya seorang remaja padanya namun ia belum menyadari hal itu hingga panggilan kedua dari remaja itu menyadarkan dirinya

mate, juyeon ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang