19

264 29 11
                                    

Pintu gedung terbuka, semua tamu menoleh menatap sang mempelai berjalan memasuki gedung dengan menggandeng sang ayah disampingnya.

Juyeon menatap datar sang omega yang nampak sempurnya dengan jas putihnya. Hatinya bergemuruh, omeganya terlihat sangat cantik di matanya. Juyeon mengepalkan tangannya guna menahan getaran di hatinya.

Jisung semakin mendekat dan tak lama sampailah ia di altar bersebelahan dengan juyeon. Mereka hanya saling menatap tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Baiklah bisa kita mulai?" Kata sang pendeta.

Juyeon dan jisung mengangguk mengiyakan.

"Kalian bisa saling berpegangan tangan"

Juyeon menatap kearah jisung seolah meminta ijin untuk menyentuh sang omega. Jisung mengangguk pelan dan juyeon meraih tangannya perlahan dan menggenggamnya. Tangan juyeon terasa dingin menyentuh kulit jisung yang hangat.

Ia gugup.

Sedangkan jisung ia tak tau harus bagaimana pun hanya diam saja.

"Baiklah, lee juyeon apakah anda menerima han jisung sebagai istri anda, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, disaat senang maupun susah, sehat maupun sakit?" Kata pendeta lalu menatap kearah juyeon.

Juyeon terdiam ia menoleh kearah jisung yang menatap lurus, ia menelan ludahnya sebelum berkata.

"Y..ya saya menerima han jisung sebagai istri saya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, disaat senang maupun susah, sehat maupun sakit"

Sang pendeta pun tersenyum lalu beralih menatap jisung.

"Han jisung apakah anda bersedia menerima lee juyeon sebagai suami anda, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, disaat senang maupun susah, sehat maupun sakit"

Tanpa ragu jisung langsung menjawab "ya saya menerima lee juyeon menjadi suami saya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, disaat senang maupun susah, sehat maupun sakit"

Sang pendeta kembali tersenyum "baiklah dengan begitu saya nyatakan kalian berdua telah sah menjadi suami istri, silahkan pasang cincinnya"

Juyeon mengambil cincin tersebut lalu meraih tangan jisung dan menyematkan cincin di jari manis sang omega begitupun juga jisung melakukan hal yang sama.

"Sekarang lee juyeon anda di persilahkan untuk mencium istri anda"

Juyeon dan jisung membeku, juyeon menatap jisung dengan pandangan yang sulit diartikan dan jisung menatap juyeon dengan pandangan semoga juyeon tidak melakukannya.

Juyeon tau, ia mengerti jika jisung tak mengiginkannya. Tapi ini untuk meyakinkan semua jika mereka benar benar menikah.

Tangan juyeon meraih tengkuk jisung membuat jisung tak bisa mengelak lagi. Juyeon membelakangi para tamu agar mereka tidak bisa melihat apa yang ia lakukan. Tangannya menyentuh pipi jisung.

"Jangan lakukan" gumam jisung.

Juyeon tak menjawab apapun membuat jisung semakin gugup.

Juyeon meletakan ibu jarinya di bibir jisung, jisung otomatis memejamkan matanya, lalu juyeon mendekatkan wajahnya sambil memejamkan matanya dan mencium ibu jarinya sendiri.

Jisung yang tak merasakan apapun kecuali ibu jari yang menempel pada bibirnya pun membuka matanya melihat juyeon yang mencium ibu jarinya sendiri yang menempel tersebut.

'Ia tak menciumku...'

Beberapa detik berlalu juyeon menjauhkan dirinya dan menghadap kearah tamu yang bersorak kearah mereka. Jisung menatap juyeon dengan tatapan yang sulit diartikan.

mate, juyeon ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang