13

229 27 2
                                    

BYURRR!!!




















rasa sesak menghampiri dada juyeon, ia merasakan air mulai masuk ke seluruh bagian paru parunya.























'aahh kepalaku pening....'

























ia menatap permukaan air dihadapannya, tangannya terulur meraih sesuatu yang semu.



















'buram...'


















namun tak lama ia merasa ada sosok bayangan yang menariknya.


















'sesak...'


















bayangan itu menarik juyeon menuju permukaan dan seketika juyeon tersadar dan terbatuk sambil sesekali menarik nafas.

ia menatap siapa yang membawanya.

tatapannya masih buram dan rasa pening dikepalanya juga semakin menjadi.

"bertahanlah"

setelah sampai di tepi pemuda itu membaringkan juyeon dan dirinya.

juyeon masih terbatuk dan dibantu oleh pemuda yang menyelamatkannya dengan menepuk pelan punggung juyeon.

"kau gila??? kenapa kau melakukannya??"

juyeon menoleh menatap pemuda itu lagi.

"kenapa kau hhhh.....menyelamatkan ku..."

pemuda itu merentangkan tubuhnya sambil menatap langit.

"entahlah hanya saja jangan melakukannya"

juyeon juga merentangkan tubuhnya. kepalanya masih terasa pening namun tidak separah tadi.

ia juga tidak percaya bahwa ia baru saja mencoba melakukan bunuh diri.

dan ia masih selamat, mungkin tuhan masih ingin memberikan beberapa kejutan untuk juyeon.

entah itu kejutan bahagia atau kejutan yang menyakitkan.

namun ia merasa sangat bodoh karna dengan mudahnya mangakhiri nyawanya.


- - - -


"jadi kau baru tau jika alasan ibumu tiada adalah dibunuh?"

juyeon mengangguk pelan.

pemuda itu memberikan satu cup berisi kopi panas untuk menghangatkan tubuh juyeon.

ia lalu ikut duduk di kap mobil milik juyeon.

pemuda itu menyeruput kopinya sambil menikmati semilir angin yang sebenarnya sedikit dingin karna bajunya yang masih belum sepenuhnya kering.

"lalu kau mengakhiri hidupmu agar bisa bertemu ibumu?"

juyeon tersenyum kecut "hm begitulah"

pemuda itu terkekeh meremehkan juyeon "pria gila"

"terima kasih"

pemuda itu menatap juyeon sekilas.

"tidak begitu konsepnya bodoh, kita tidak tau gimana hidup di akhirat, kalau kau mati seperti itu bukannya bertemu ibumu, tapi kau dapat free pass untuk masuk neraka brengsek"

mate, juyeon ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang