12

221 28 10
                                    

juyeon membuka pintu cafe tempat jisung berkerja.

hari ini jisung mengatakan ingin bertemu dengan juyeon dan membicarakan beberapa hal.

ia mengedarkan pandangannya dan menemukan jisung yang duduk di dekat kaca.

"maaf membuatmu menunggu"

jisung menoleh dan menganggukan kepalanya.

"tak apa aku baru sampai"

"kau sudah memesan?"

"tidak perlu aku akan mengatakan hal yang ingin aku bicarakan dengan mu"

"apa itu?"

"aku ingin kau berhenti mendekatiku"

deg!

juyeon tak bisa menyembunyikan raut terkejutnya.

"ada apa? aku melakukan sesuatu yang tak kau suka? maafkan aku, aku tidak akan-"

"tidak, aku tidak ingin berhianat dengan kak minho, dia kekasihku"

"t..tapi jisung...."

"maaf, berhentilah mendekatiku, aku tidak ingin kehilangan kekasihku"

juyeon menunduk, ia merasakan sesak pada dadanya.

"dan juga aku tidak suka caramu mendekatiku, berhenti mengirimiku apapun, itu membuatku risih"

jisung menegakan tubuhnya.

"itu saja yang ingin ku katakan, aku pergi"

juyeon mencekal pergelangan tangan jisung dan membuat pemuda itu terhenti.

"tidak bisakan kau memikirkannya lagi? aku akan melakukan apa yang kau suka, aku berjanji kumohon"

jisung menghela nafasnya.

"jangan memaksaku, lagi pula apa kau pernah memikirkan perasaanku atau minho? kau hanya orang asing di tengah tengah hubunganku"

jisung menghempaskan tangan juyeon sedikit kasar.

"jangan mendekatiku lagi"

lalu ia pergi dari tempatnya berdiri. sedangkan juyeon hanya terdiam di tempatnya.

ia menghela nafasnya sambil memijat pangkal hidungnya.

"sialan"


- - - -


digemerlap lampu bar yang sedikit remang.

juyeon menumpukan kepalanya pada lipatan lengannya.

ia tengah duduk dikursi dekat bartender karna niatnya hanya untuk melepas penat dan sedikit melupakan persoalannya dengan jisung tadi siang.

terhitung sudah 3 gelas ia teguk begitu saja. rasa pening sedikit menghampiri dan sepertinya sang dominan sudah mulai sedikit mabuk.

tentu saja karna yang ia pesan alkohol dengan persen tertinggi di bar tersebut dan efeknya tentu saja akan cepat terasa.

sang bartender memberikan gelas ke 4 untuk juyeon dan langsung saja ia meminumnya dengan sekali tegukan.

wajahnya sudah sangat merah, dan gelas terakhir yaitu gelas ke 5 yang ia minum itu membuatnya benar benar mabuk.

dan saat gelas ke 6 ada di genggamannya ada seseorang yang tiba tiba mengambilnya.

juyeon menautkan alisnya guna mengenali orang tersebut namun nihil karna pencahayaan yg kurang di bar tersebut.

"heh bodoh kau benar benar mabuk, ayo pulang"

mate, juyeon ft jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang