Happy reading!
Jangan lupa vote!-sebenarnya dia bukan berubah, tapi memang itu sifat asli nya-
☁️☁️☁️
"Mau nyaingin nama gue di catatan BK lo?" Tanya shuyang saat ana baru saja melangkah keluar dari ruang BK.Ana menaikan sebelah alisnya, "Nama lo lebih banyak btw" setelah berkata begitu ia melengos pergi begitu saja.
Shuyang menghela nafas, memarahi ana disaat seperti ini memang hanya akan menimbulkan perdebatan.
Cowok berambut sedikit pirang itu hanya mengikuti gadis nya dari belakang, entah kenapa ana akhir akhir ini sering sekali membuat masalah, ataupun melanggar aturan sekolah.
Tiba di roftoop keheningan masih melanda, sampai ana melirik shuyang yang hanya berdiri dengan wajah datar.
"Gue nggak niat nyaingi nama lo di catatan BK kok" ucap ana memberi isyarat tangan supaya shuyang mau duduk disebelahnya.
Shuyang duduk disebelah ana, tapi cowok itu masih tetap bungkam.
"Citra lo ngga bakal turun sebagai Fuckboy" ejek ana.
Shuyang menoleh cepat, tangan nya bergerak menjitak kening ana, membuat gadis itu meringis kecil, "ngomong apa tadi?"
Ana menyinyir, "ngiming ipi tidi"
Semenyebalkan itu memang, tapi kenapa shuyang bisa sangat mencintai gadis seperti ana?, Ia sendiri tak tau alasanya.
"Lo ngapain lagi?" Ana mengerti maksud cowok itu, ia kembali merubah raut wajahnya.
Ia menggigit bibir bawahnya, hal itu membuat shuyang geram sendiri.
Shuyang menarik dagu ana, ibu jarinya menyentuh bibir bawah gadis itu dan menariknya pelan, melepaskan gigitan yang di buat sendiri.
"Dari pada lo gigitin bibir lo sen-"
"Ape?!" Galak ana membuat shuyang bungkam.
"Mangkanya jawab pertanyaan gue tadi" cowok itu mulai serius.
"Yang mana?, Lo banyak nanya si" oke cukup, shuyang sungguh gemas.
"Huang hana, gue serius" ana menegang seketika, shuyang sudah memanggil nama lengkap nya, yang artinya cowok itu sudah sangat kesal.
Karna tak ada sahutan dari gadisnya, shuyang kembali menarik dagu ana, tapi gadis itu memalingkan wajahnya.
"Kayaknya lantai lebih cakep dari wajah gue, sampe lo nggak mau tatap gue"
Ana mendongkak menatap langsung manik mata tajam shuyang.
"Tapi semua masalah gue nggak ada sangkut pautnya sama lo" ucap ana akhirnya.
"Lo anggap gue apa na?, Orang asing yang cuma kepo sama kehidupan lo?"
"Bukan gitu shuyang-"
"Hm, terus apa?"
"Gue cuma ngga mau lo kena masalah gara gara gue, selagi gue bisa selesain sendiri kenapa harus ngerepotin orang lain" jelas ana.
"Terbuka sama gue bisa?" Ana mendengus kasar.
"Sebelum nyuruh gue, harusnya lo pake kata kata lo ke diri sendiri dulu" ana beranjak pergi, shuyang egois.
☁️☁️☁️
Hayiii!!
Kangen shuyang si bucin gk?
Atau kangen ana yg sok jual mahal?
Hha.Maap pendek bngt ^^
Ya udh jngn lupa vote saja!!
Klo sepi nnti ku unpublish kok <33-degemsehun-
-paixsm
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuckboy Ren shuyang 2 (END)
FanfictionLEBIH BAIK BACA FUCKBOI 1 DULU ^^ "Na, lo bertahan hidup untuk apa?" Tanya shuyang dengan nada yang berbeda dari biasanya. Ana diam sebentar, "Orang orang yang gue sayang, karna gue tau gimana rasanya kehilangan" shuyang tertegun mendengarnya. "Kala...