Chapter-04

798 126 5
                                    

Happy reading!!
Udah vote blom?
Vote dlu yok!

☁️☁️☁️

"Kalau misal gue pergi untuk kedua kalinya, lo masih mau nunggu gue?"

"Kenapa enggak?" Ana menatap shuyang sejenak, "kalau jodoh bakal balik lagi"

"Kalo gue pergi nya buat nyari jodoh gimana?" Goda shuyang.

"Wah itu nama nya minta di tabok, sini lo!" Bukan nya berlari menjauh, cowok itu malah menghampiri ana yang menatap horor.

"Bercanda ndek" shuyang mengacak pelan rambut gadisnya.

"Pulang sekolah ayah minta lo mampir kerumah, mau?" Tanya ana yang baru saja membaca notif ponsel nya.

"Dengan senang hati" setelah menenggak setengah air meneral cowok itu mengguyur rambutnya, "ada apa emang?"

"Kayaknya permintaan yuna kemaren di turutin deh sama ayah" pikiran ana melayang sejenak.

"Dia minta apa?"

"Pindah rumah, dia sering keinget mami nya kalo di rumah" ungkap ana.

"Tapi na, bukan nya lo nggak mau ninggalin rumah itu?, Kenangan ibu lo juga ada disana kan, satu satu nya" tanya shuyang heran.

"Nggak apa, gue nggak mau yuna sedih terus, ayo gue laper!!, Noh ibu kantin udah nagih, kan lo tadi jajanin mereka"

"Loh?, Kok gue?" Ana berlari menuju kantin, "ck, untung calon bini"

Iyedah ^^

☁️☁️☁️

"Om njun, astaga ngebabuin anak temen nya nih, rui laporin papah" dumel mingrui saat menurunkan kardus di teras rumah baru ana.

"Sesekali nggak apa rui, haechan juga ikhlas anak nya jadi kuli" ledek ayah ana.

"Nanti gue traktir jajan kok rui, bagi dua ama bohay" ledek yuna.

"Nggak papa yun, ikhlas gue mah" senyum terpaksa mingrui.

Ana datang dengan kardus besar di tangan nya, "agrhhh, shuyang sini lo!" Setelah menaruhnya di tanah, gadis itu berlari menghampiri shuyang yang tengah membopong kucing kesayangan ana.

"Kucing nya minta gue sembelih, enak bener di cium ana tiap hari" shuyang mengelus bulu kucing itu.

"Ayah setuju sama shuyang, sembelih aja" sambung ayah ana.

"Yeh nggak ya nggak boleh!" Ana merebut kucing itu dan memasukan ke dalam kandang nya lagi.

Kemudian mingrui pamit pulang bersama shuyang karna sudah petang.

Berhubung sang bunda sedang di rawat di rumah sakit jadi shuyang tak bisa berlama lama disini.

Bicara tentang bunda, ana belum pergi menjenguk nya, ia akan meminta shuyang mengantarnya besok.

"Kayaknya kita perlu mengganti jendela itu" ucap yuna menunjuk jendela yang kaca nya bolong karna pecah.

"Iya ayah setuju, nanti kita ganti, sekarang kalian bisa pilih kamar, tapi kamar di lantai atas hanya ada satu."

Fuckboy Ren shuyang 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang