18

457 85 11
                                    

Happy reading!!
Janga lupa vote.
Maaf lama update, bkn mau di cariin atau gmn,
Semoga paham ^^

Btw fuckboy debut di tiktok 😭

☁️☁️☁️


"Mingrui!"

"Eh bunda ratu" cowok itu menoleh saat Ana memanggil dari arah belakang.

"Mingzha kemana ya?"

"Tunggu aja sini, lagi pamit ke toilet tadi mah" tak lama mingzha datang dan semua berkumpul di dekat air terjun, mereka tengah istirahat sebelum keluar dari hutan dan pulang.

"Oiya, bunda ngirim mobil katanya buat jemput, ada yang mau bareng gue?" Ucap mingrui.

"Kalo muat semua mah semua rui" cengir mingzha.

"Mobil gue mobil pribadi bukan angkot ye" cibir mingrui.

"6 orang si paling, siapa?" Lanjut nya.

"Yang cewe aja" saran zeyu.

"Jadi rombongan ciwi ciwi dong gue" mingrui menerawang langit pagi.

"Oke satu lagi?, Gak mau ya udah"

"Gue aja deh, mabok bus gue" sahut shuyang.

Entahlah zeyu nanti akan nolep atau tidak di bus, setidaknya ada dianjia.

☁️☁️☁️

Perjalanan singkat yang berkesan kini usai, mereka akan pulang dan istirahat.

Semua murid mulai memasuki bus masing masing kelas, karna mingrui sudah izin dan kini mereka sudah berada di dalam mobil, tersisa Shuyang sih.

Tak lama cowok itu masuk dan duduk, niatnya mau duduk di sebelah Ana tapi dirinya malah duduk di sebelah Luna.

Hal itu membuat semua orang diam, termasuk mingrui yang memang menyadari hal hal aneh antara keduanya.

Kemudian shuyang turun dan duduk di sebelah Ana, tanpa menolak tentu, karna tidak mungkin kalau mereka terang terangan seperti orang tak kenal terlebih di depan teman-temannya.

(Jadi posisinya gini, paling depan ada mingrui, dan supir bunda, lalu di belakangnya ada Luna, Ana, dan Shuyang, tadi cowok itu salah duduk malah duduk disebelah Luna, dan paling belakang ada Mingzha, Mayleen dan Yuna)

Ana hanya diam tak bereaksi saat shuyang duduk di sebelahnya, karna cowok itu juga memilih diam.
Tapi saat shuyang menjatuhkan kepalanya di bahu gadis itu, barulah ana menoleh, karna panas yang ia rasakan dari tubuh cowok itu.

Bukan hanya menoleh, ana juga segera menyentuh kening shuyang, panas tubuh cowok itu kini menjalar juga pada ana.

"Shuyang, lo-"

"Biarin gini dulu ya, gue butuh lo" potong shuyang sedikit membuka mata dan beradu pandang dengan gadisnya.

Ana hanya bisa diam, kalau di tanya khawatir?, Ya jelas!! Tunangannya sakit!! Gimana gak khawatir.

"Lo pasti kecapean, gue minta maaf banget yang, gue bakal jelasin semua nanti, sekarang bukan waktunya" ana tersenyum getir, tangan gadis itu perlahan mengusap rambut cowok di sebelahnya, cowok yang sudah menjadi tunangannya tempo bulan.

Ting!

Ponsel ana muncul notif dengan nomor tidak di kenal.

Unknow

Saya sudah bilang, jauhi shuyang.

Pesan singkat itu membuat ana mengernyit heran, ana tau pasti ini kakek shuyang, tapi bagaimana bisa tau kalau mereka tengah bersama.

Tak ingin memikirkannya lebih jauh, Gadis bernama lengkap Huang hana itu memilih beristirahat.

Disisi lain seorang pria bergumam pelan, "ternyata gadis itu tidak mudah untuk di gretak, pintar sekali shuyang"

☁️☁️☁️


Mereka sudah pulang kerumah masing masing, Shuyang juga kini sudah duduk di ruang tamu rumahnya yang kosong, sepekan belakangan ini rumah nya seperti tak ada tanda tanda kehidupan.

Shuyang pun jarang tidur dirumah, paling bibi yang tiga hari sekali datang bersih bersih rumah supaya tidak berdebu.

Cowok bermarga Ren itu tiduran telentang di sofa panjang dengan kaos yang sudah lepek keringat.
Sempat demam tadi tapi sekarang ia jauh lebih baik.

Ana tadi sempat memastikan, dirinya baik baik saja atau perlu perawatan lebih, tapi Shuyang menolak dan berucap baik baik saja, ia hanya kelelahan juga kedinginan, ya jadinya ana pulang walau dengan rasa khawatir yang masih tersisa.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cowok ini sedang banyak pikiran, dari mulai sang bunda yang harus di operasi secepatnya di luar negeri, perusahaan mendiang ayah yang sedang ia handle, butik bunda yang sedang turun pemasukan, sampai hubungannya dengan ana yang sedang ada di kata tidak baik baik saja.

Harusnya disaat seperti ini Ana yang menemaninya, tapi keadaan benar benar berbeda, jadi salah kalau kalian berpikiran jika ana dan Shuyang bertengkar akan membuat cowok itu lebih bisa fokus pada masalah nya yang lain.
Malah sebaliknya.

Shuyang bangkit berniat membereskan isi tas nya juga pakaian pakaian kotor yang masih ia tumpuk,  ia juga lapar. Ia sadar sudah waktunya ia mandiri.

"Ma ma ma ma.. mau makan mau minum bikin sendiri, cuci baju celana nyetrika pun sendiri" nyanyi shuyang, ia tau lagu ini dari mingrui saat kemah kemarin.

"Apalagi bila tanggal tua mendekati, aku bagai bujangan yang tak punya istri"  lanjutnya sambil menggotong keranjang baju kotor ke kamar mandi.

"Nasib memang nasib jadi begini, semuanya apa apa ku lakukan sendiri" Shuyang mulai memasukan pakaian kotornya ke mesin cuci.

"Lama lama mumet juga eh kalau begini, bisa talak tilu talak tilu" selanjutnya cowok itu merebus air, meninggalkan mesin cuci yang sedang berputar.

"Alala tum jahe jahe aca aca nehi nehi" hilang sudah citra keren cowok bermarga Ren satu ini.

"Aduh Biyung inyong ora sudi~"
Karna terhanyut lagi, cowok itu ikut menggerakkan tangannya di udara alias joged.

☁️☁️☁️

To be continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continue..
Makasih yang masih mau nunggu up.
Kok lama up sih thor? Iya maaf serius gak niat ngeghosting kalian kok, i know di Ghosting gak enak ( ◜‿◝ ).

Jangan lupa vote kalau suka, bantu share juga boleh banget.

Sekian terimakasih ❤️
-pacartiway

Fuckboy Ren shuyang 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang