09

649 104 27
                                    

Hayii!!
Vote dulu yuk!!
Okeii happy reading >3

☁️☁️☁️

"Atlan udah siang cepetan larinya!" Ana menoleh kebelakang karna cowok tanpa ekspresi itu berlari dengan lambat.

"Sorry" tentu saja dia berucap dengan ekspresi yang sama.

Keduanya sampai di depan gerbang rumah ana.

Ana melihat mobil hitam shuyang yang terparkir di halaman rumah nya.

Lalu matanya bertemu dengan netra shuyang yang menatapnya datar.
Cowok itu bersedekap dada.

"Dari mana?" Tanya nya masih dengan mimik wajah yang sama.

"Oh itu, gue joging pagi, sama atlan.." ana berniat menunjuk cowok yang tadi berdiri di belakangnya, tapi cowok itu tidak ada disana.

"Siapa?" Heran shuyang karna dirinya tak melihat siapapun.

"Lo liat cowok yang sama gue tadi kan?" Shuyang menggeleng menjawabnya.

"Yang tadi lho, dia berdiri disini, masa nggak liat, setinggi itu padahal!" Ana terus menunjuk tempat atlan tadi berpijak.

"Halu kan lo?, Udah sana ganti baju, udah siang" ana menoleh ke kanan juga kekiri guna mencari cowok tadi, saat ana ingin mendekati gerbang rumah cowok itu, shuyang menahannya.

"Jam tujuh kurang ndek, mau telat?" Ana mengerjap cepat saat shuyang menatapnya sangat dekat.

Gadis itu menggeleng dan berlari memasuki rumah nya.

"Woi na, santuy, gue duluan ya, bekel makan lo udah gue masukin tas lo!" Teriak yuna kala dirinya baru saja ingin keluar.

☁️☁️☁️

 

Ana terus melamun di sepanjang jalan menuju sekolah, tentu saja hal itu membuat shuyang khawatir.

"Lo kenapa?"

"Huh?, Ah nggak papa, cuma aneh aja, lo beneran nggak liat cowok pas gue pulang joging, dia atlan" ana masih saja memikirkan hal itu.

"Gue beneran nggak liat, gue cuma fokus sama lo, emang dia siapa?"

"Dia tetangga baru gue, tinggi, putih, senyum nya manis, serius masa lo nggak liat cowok itu tadi?"

Shuyang yang mendengar gadisnya memuji cowok lain, menoleh cepat.

"Gue nggak lihat, sepenting apa dia buat lo?" Shuyang bertanya dengan nada datar yang terkesan tajam.

"Bukan gitu.." ana menunduk dalam, ia akui ia salah, memuji cowok lain disaat ia sudah bertunangan.

"Maaf"

Shuyang menghela nafas pelan, tangan nya bergerak mengacak rambut gadis itu.

"Gue cuma takut lo pergi ninggalin gue dan milih cowok lain" cowok itu menatap ana sepenuhnya.

Gadis yang ditatap dalam itu hanya diam hanyut dalam tatapan cowok tampan dihadapan nya.

"Gue sayang lo, kalau lo lupa" setelah mengatakan hal itu, shuyang melepaskan sabuk pengaman milik ana dan keluar dari mobilnya.

Ana juga keluar dari mobil shuyang dan mengejar cowok itu, "Bodoh kalau lo mikir gue bakal ninggalin lo karna cowok lain, gue nggak serendah itu" ucap ana dan berlari menuju kelasnya.

Fuckboy Ren shuyang 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang