11

561 92 25
                                    

Hayii!
Happy reading!!
Vote heula!!

☁️☁️☁️

"Saya beri waktu kamu seminggu, mulai besok jauhi shuyang" ana kembali mengangguk.

"Saya permisi"

Setelah pria itu pergi ana juga bangkit dan berniat menyusul Reana dan Shuyang di taman rumah sakit.

☁️☁️☁️

"Mulai besok jauhi shuyang"

Besok bukan? Artinya hari ini ana harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

"Ayo katanya mau packing" ajak ana, keduanya berada di rumah shuyang, iya hanya berdua, nggak ding, ada bibi yang kini ada di dapur.

"Nanti na, males" cowok itu masih asik dengan Ps barunya.

"Nggak boleh males males, nanti anaknya ikut males, mau?"

"Bikin aja belum" gumam cowok tampan itu.

"Ya kan gue bilang nya nanti, ish!" Ana menekan kata nanti dengan sebal.

"Sekarang aja gimana?" Cowok itu menaikan sebelah alisnya, berniat menggoda ana.

"Apa nya?, Ayo buruan packing, itu kasian jajanan nya di anggurin" ana berdiri namun kembali duduk saat tangannya ditarik.

"Bikin nya" detik berikutnya bibir cowok itu menjadi sasaran empuk, ana menepuk pelan bibir yang asal ceplos itu.

Kadang ana kesal, sangat kesal, saat shuyang tak bisa mengfilter ucapanya dulu.

Cowok itu kini menipiskan bibirnya, "bercanda pendek"

"Ya udah ayo tinggi, ana bantuin packing" ana sudah berbicara dengan nada yang lembut.

"Iya iya bawell" dengan terpaksa shuyang bangun dan berjalan mendahului gadis itu.

"Kan masih ada besok na buat packing, kenapa mau sekarang?" Tanya shuyang.

"Mau aja" balasan yang cukup masuk akal membuat Shuyang diam.

"Nih tas gue, masukin aja apa yang lo kira penting" cowok itu berbaring di kasur dan memejamkan matanya.

Ana mulai memasukan barang yang sudah di list pembina pramuka mereka.

"Nanti berangkat nya jangan lupa pakal jaket, shuyang" shuyang berdehem singkat, cowok itu hampir saja memasuki alam bawah sadarnya.

"Na, sini bentar" shuyang menggerakkan tangannya menyuruh ana kemari.

Gadis itu hanya menurut dan duduk di tepi ranjang.

Shuyang kemudian mengambil tangan gadisnya dan menaruhnya di atas kepala, "usapin Na" setelah berkata begitu, ia memejamkan matanya.

Ana menggerakkan tangannya mengusap rambut cowok badboy dihadapannya.

"Pantes aja banyak yang suka" cibir ana sedikit kesal.

Shuyang membuka matanya, melirik gadis yang mencebikan bibirnya itu, "kenapa?, Cemburu lo?"

"Nggak tuh!" Balas ana kesal.

"Biarin mereka suka gue, kan gue suka nya lo" dengan santainya cowok tampan itu mengucapkannya.

Fuckboy Ren shuyang 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang