chapter 2

2.4K 153 6
                                    

Tidak mau berfikir lebih panjang, Tay menghampiri meja New yang di depan mejanya. Ia tidak sempat berfikir terlebih dahulu apa yang ia akan lakukan saat tiba di mejanya. Apa ia harus bersikap manis kepada New suapaya terlihat menarik? Apa New suka yang berbatang? Ia tidak tahu tetapi yang jelas Tay mau mendekati New dan memacarinya.

Orang lain hanya kenal Tay sebagai fuckboy di kampus yang tidak peduli terahadap perasaan orang lain. Temannya yang melihat tingkah Tay kepada New sangatlah mengejutkan. Ia tidak pernah berfikir bahwa seorang Tay Tawan bisa jatuh cinta kepada seseorang yang bernama New thitipoom.

New tidak ada niat untuk berpacaran sekali pun dengan alasan malas. Dia bilang kalau berpacaran itu hanya membuang-buang waktunya. Ia hanya mau fokus ke kuliahnya saat ini. Apakah itu benar?

Ia terlihat sedang menyantap nasi goreng dengan telor dadar dan di dampingi oleh es teh manis. Iya harus mengisi perutnya terlebih dahulu supaya bisa memakan kuenya yang barusan ia beli di indomaret.

Pacar New saat ini hanya makanan manis. Sehari tidak makan-makanan yang manis, ia akan merengek seharian dan tidak bisa fokus ke materi yang diajarkan dosennya.

Energinya terkuras habis karena hari ini mereka satu kelas praktik di lab. Apalagi habis makan siang ia harus buru-buru ke kelas selanjutnya untuk mengerjakan quiz.

New pun juga tidak kalah pintar oleh Tay. Ia semalam tidak sempat belajar untuk quiz tetapi ia yakin bahwa dirinya bisa mengerjakan dengan benar.

"Hai cantik" saut Tay sambil berjalan ke samping New.

New menatap kehadiran Tay dengan malas. Ia tidak suka dirinya di panggil cantik karena ia pikir panggilan itu hanya cocok untuk para wanita.

"pertama, lo siapa?

Kedua, gw ada nama

Ketiga, jangan panggil gw cantik. Adanya gw ganteng

Keempat, ngapain ke sini?" tanya New dengan muka datar sambil minum tehnya.

Tay tersenyum kepada jawaban New , "sayang jangan galak-galak banget kenapa? Cuman mau duduk nemenin kamu makan boleh ya?"

Jawaban New membuat ia tersenyum dan berhasil mengguncangkan hatinya. Lucu juga ya jadi pengen gw seret pulang, pikir Tay.

New melototi Tay yang sudah dari tadi duduk di sampingnya itu. Mendengar Tay memanggilnya dengan kata 'sayang' membuatnya geli. Sampai bulu-bulu rambut yang di lengan New berdiri tegak seperti menara eiffel.

"Apasih! Jangan manggil gw sayang! Gw bukan pacar lo ya!" saut New tegas.

"soon-to-be-boyfriend" koreksi Tay.

New yang baru saja menyelesaikan makan siangnya hendak mau berdiri dan hilang dari hadapan Tay, tetapi tangan Tay lebih cepat darinya.

Tay menahannya dengan menariknya duduk kembali ke kursinya. "Eits tunggu dulu manis, abang minta line mu dongss..."

"kayak pedo ih gak ah serem" New menatapnya sebal. Kali ini iya benar-benar ingin meninggalkannya sendirian karena sebentar lagi kelas selanjutnya mulai.

New berdiri dan mengumpulkan barang-barangnya "udah ah gw ada kelas! Bye!!"

Dan sekarang Tay di tinggal sendiri terlihat sehabis di putusi kekasihnya. New sekarang sudah berlari kearah gedung fakultas kedokteran.

"Apa dia engga suka sama gw? Biasanya orang pada mau deh sama gw? Kenapa yak dia?" pikir Tay.

Off yang dari tadi sedang mengupingi percakapan TayNew pun tertawa. "Kasian banget lo. Di tolak ya? HAHHAHAHA-" Off pun tertawa tidak berhenti-henti. Sekarang seluruh mahasiswa di kantin sedang melihat kearah sumber suara yang keras itu. Sungguh-sungguh memalukan teman ku. tidak! Gw ga kenal dia, saut Tay dalam hati.

.,.,.,.,.,.

"Off lu punya line New itu ga? Pls gw minta ya! Nanti gw beliin apa yang lo mau deh. Gw serius nih sama dia pengen gw deketin" tanya Tay dengan tidak sabar.

Singto menghampiri mereka yang dari tadi sudah memasuki kelas selanjutnya. Ia pun duduk di sebelah Off berhadapan dengan Tay.

"Pada kenapa kawan?" Tanya Singto kepo.

Off mulai tertawa kecil "lo tau gak? Ada yang barusan di tolak. Mau minta id linenya tapi kaga di kasih HHAHAHAHA."

"Diem lu jumpol gw lagi bete" jawab Tay dengan kesal dengan mukanya sudah cemberut.

"Serius lo Tawan? Gapernah lo kaya gini sama orang. Jangan mainin hatinya kalo lo beneran suka sama dia. Kok lo bisa sih suka sama dia? Namanya siapa? Dari fakultas apa?" Tanya Singto.

Tay membuang nafasnya dengan kasar "berisik lo! Namanya New dari fakultas kedokteran kayaknya."

"kulitnya tuh putih banget kaya susu gw suka deh. Apalagi muka cantik imut gitu walaupun cowok" jawab Tay.

"Nih yak gw kasih id linenya. Baik gw nih. Ternyata New itu sahabatnya pacar gw" saut Off.

Tay memperbaiki cara duduknya yang tadi terlihat seperti tidak ada makna untuk hidup menjadi sangat sedia untuk menjalani hidup. "Serius lo Off? Tapi emangnya lo beneran punya pacar? Lah anjir siapa kok kita pada gak tau dah." Tanya Tay heran.

Off langsung mengirim id line New ke Tay. "baru gw pacarin minggu lalu hehehe. Tapi lo jangan lupa ya yang tadi lo bilang ke gw. Lo akan beliin gw apa aja yang gw mau."

"Iya dahhh! Off terbaik mwah" Tay melayangkan flying kiss ke Off

Reflek Off langsung muntah "ewhhh."


----------------------------

kalau kalian ada ide bisa komen ya

jangan lupa vote ya :)

hope you guys like it <3

The Player and The Hot-headedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang