Tay mengantarkan New pulang karena dia juga bingung harus bawa New ke mana. Tay mengendong New ke kamarnya karena dia belum berhenti menangis dan bergetar. Tay tidak tega melihat New yang terlihat kacau seperti ini.
Untung saja saat ini kedua orang tua New belum pulang, kalau tidak mereka akan sangat khawatir.
Tay membaringkan New di tempat tidur. "New gw ambilin air putih dulu ya.." Belum sempat Tay berdiri, tangannya di tahan oleh New.
"E-enggak mau hiks... t-temenin hiks" tangis New.
Ini pertama kalinya Tay melihat New menangis. "I-iya gw temenin.." Tay duduk di sebelahnya dan mengelus kepalanya untuk menenangkan New.
Sudah lewat 30 menit, akhirnya New sudah bisa tenang. "Kalau udah mau balik gapapa. Gw udah bisa sendiri" ucap New jutek. Saat ini New merasa canggung dengan tangan New yang masih mengelus rambutnya.
Sekali-kali Tay akan memainkan rambut New karena lembut. Tay juga suka dengan aroma rambut New. Wangi seperti stroberi lucu, pikir Tay.
Tay mengangguk dan berdiri siap-siap untuk balik.
"Pasti udah di tungguin cewek lo kan" ucap New dengan nada kesal. New pun juga terkejut dengan apa yang dia katakan. "Anjir kok gw jadi mikirin itu sih. Bukan urusan gw juga!" pikir New dalam hati.
"Cewek yang mana?" Tay sekarang bingung dengan perkataan New barusan. Perasaan Tay tidak menyukai orang lain saat ini. Dia hanya menyukai New, eya.
"H-hah enggak.." jawab New cepat gugup.
Tay baru sadar dengan apa yang new ucapkan. "Maksud lo itu Namtan? Bukan cewek gw tapi dulu pernah deket. Dia aja yang nempel banget sama gw. Gwnya sih enggak suka."
"Cemburu yah? Berarti rencana gw bikin lo cemburu berhasil dong?"
"Cemburu apaan sih! Enggak ada yang cemburu!" saut New kesal. New pun tidak tau perasaannya tentang Tay dengan Namtan bagaimana.
Tay tersenyum dan mengelus pipi New yang berisi membuatnya imut. "Ngaku deh beb."
New menyingkirkan tangan Tay. "Udah ah.."
Jantung New saat ini berdetak kencang karena perlakuan Tay. "Dasar lemah lo New gitu aja udah malu" pikir New dalam hati.
"Yaudah gw balik ya. Kalau ada apa-apa telefon gw aja. Bye Bye bebeb ayang" pamit Tay dan berjalan keluar kamar New.
Sekarang cuman ada New di kamarnya. New menghela nafasnya kasar dan berbaring dengan nyaman.
New harus melupakan kejadian tadi siang supaya ia bisa fokus untuk mengerjakan tesnya besok.
"Ternyata mereka bukan pacaran. Tay beneran serius sama gw enggak ya?" New bertanya pada diri sendiri.
,.,.,.,.,.,.,.,.
"Kirain New beneran ngehindar dari gw, ternyata enggak."
"Gw perlu lakuin sesuatu tentang Earth. Gw ga mau dia dateng lagi dan ngerusakin New. Ga akan gw biarain."
-------------------------------------------
kalau kalian ada ide atau pertanyaan bisa komen ya
jangan lupa untuk vote :D
hope you guys like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player and The Hot-headed
FanficTay yang dicap sebagai fuckboy di kampus bertemu dengan seseorang yang tidak pernah berniat membuka hatinya untuk siapapun. Apakah Tay akan berubah 180 derajat dengan adanya keberadaan New? "Can I have a chance?"