"New bangun kamu! Astaga ini kamar udah kayak kapal pecah aja! Mandi lnagsung cepetan nanti telat! Itu udah ada yang nungguin kamu di bawah!"
"WOII...
Pagi-pagi udah berisik banget emak gw" New berbicara dalam hati.
Nyawa New sekarang sudah terkumpul dan bergegas ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dan tidak lupa untuk menggunakan seragam kuliahnya.
Ia sudahi rutinitas pagi harinya dan beranjak ke bawah untuk berangkat.
"Tay ngapain lo di sini?" tanya New bingung.
"berangkat ke kampus sama bebeb ayang" saut Tay tanpa malu.
New hampir melupakan soal semalam di restoran. Orang tua New mau ia dekat dengan Tay. Maunya mereka menjodohkan Tay dan New, tetapi mereka tidak mau memaksa untuk menikah di usia yang masih muda.
New membuang nafasnya dengan kasar dan pamit kepada kedua orang tuanya yang sedari tadi sedang berada di meja makan dengan Tay.
Ia pun meninggalkan Tay sendirian dengan orang tuanya. Tay yang melihat itu langsung pamit dan menyusul New.
"New tungguin gw.."
Tay berdiri di hadapannya dan memakaian New helmnya.
"Udah ayo berangkat" saut Tay senang sambil menarik lengan New
"Enggak! Ga mau gw berangkat sama lo! Gw mending sendiri" jawab New kesal. New rela mengelurkan biaya untuk menaiki bus ke kampus dari pada berangkat dengan Tay yaitu gratis.
"kalau bukan karena orang tua gw, gw ga bakal ngikutin lo. Jadi jangan mikir gw mau sama lo ya! Ayo cepetan nanti gw telat!" ucap New tanpa jeda.
,.,.,.,.,.,.,.,.
Sekarang New sudah menyelesaikan semua kelasnya untuk hari ini. Banyak sekali tugas untuk hari ini dan itu membuat mood New tidak baik. Ia berharap setelah ini tidak ada yang menganggu dirinya.
"New.."
cowok yang tinggi dan memiliki badan yang cukup kekar memanggil namanya saat ia mau keluar dari gedung fakultas kedokteran.
Cowok itu menghampirinya dan tersenyum. "New, lama enggak ketemu. Gimana kabarnya"
"E-earth, n-ngapain lo di sini.." New melangkah ke belakang kaget dengan keberadaan cowok itu yang bernama Earth, mantan kekasihnya New.
"Maaf..maafin gw New. Orang tua gw yang mau gw sama Jane. Pls kasih gw kesempatan lagi. Orang tua gw sekarang udah bolehin gw hidup bebas. Janji enggak ada yang bisa ganggu kita lagi.." saut Earth memegang kedua tangan New.
Flashback on
Earth membawa New kerumahnya untuk menemui kedua orang tua Earth.
"Ma..pa.. ini pacarku. Kenalin namanya New.." ucap Earth langsung ke intinya.
Mendengar anaknya menyukai seorang laki-laki membuatnya marah dan kecewa. Papanya menampar pipi Earth
"GA! SADAR KAMU EARTH! APA INI SEMUA? APA PAPA DAN MAMAMU SALAH DIDIK KAMU? KAMU MENYUKAI WANITA BUKAN PRIA NAK!" teriak papanya Earth marah.
Gimana keadaan New saat ini? Ia takut. Ia sangat ingin kelaur dari rumah pacarnya. Ia sangat menyesalinya. Ia tidak mau melihat Earth seperti ini. Ia tidak mau kehilangan Earth. Itu bisa membuatnya gila.
Mereka sudah berpacaran sejak SMP dan sekarang mereka menduduki bangku kelas 11 SMA.
Earth pikir dengan mengenalkan New kepada kedua orang tuanya, mereka bisa merestui dirinya dengan New.
"Papa ada yang lebih baik dari pacar kamu itu. Mulai sekarang kamu sama Jane. "
Jane yang sedari dari duduk di sebelah mamanya Earth tersenyum dan meliihat sinis kearah New.
Jane dalah anak dari sahabat papanya Earth dalam bisnis. Dengan itu orang tuanya bisa menjaminkan Jane.
Jane dari dulu sudah memiliki perasaan ke Earth karena dari dulu mereka sudah main bersama. Emang dari awal mereka pacaran, Jane selalu menghampiri Earth dan menguji kesabaran New.
Earth tidak tahu harus menjawab apalagi dan menyetujui papanya untuk bersama Jane dan memutuskan hubungannya dengan New.
Itu membuat New kecewa kepada Earth.
"Kamu udah tau hubungan kita engga bakalan tahan lama, ngapain juga harus di perjuangin lagi."
Itu yang dikatakan Earth untuk terakhir kalinya. Perkataan itu selalu membuat New takut untuk memulai lembaran baru yang lain. Makanya New tidak berniat untuk membuka hatinya untuk siapapun.
Flashback off
New menepis tangan Earth.
"Maaf...tapi gw udah berusaha untuk ngelupain lo dan sekarang gw udah engga punya perasaan lagi sama lo" New mengarah kebawah tidak berani menatap mata Earth.
New sebenarnya masih memiliki perasaan kepada Earth, tetapi ia memilih jalan yang terbaik untuk dirinya. Yaitu dengan melupakannya.
Tay yang sedari tadi melihat mereka berdua dari jauh mencoba untuk membaca suasana.
New terlihat tidak nyaman dengan keberadaan Earth dan itu yang membuat Tay maju.
Tay membawa New ke dekatnya dan menatap Earth sinis.
"Maaf tapi kayaknya New ga mau ngomong sama lo. Mending pergi deh..." ucap Tay pelan mencoba untuk tidak membuat keributan.
"T-tay ayo pergi dari sini" bisik New pelan sambil menarik baju Tay.
Tay yang mendengarnya langsung membawa New pergi dari hadapan Earth.
-----------------------------
kalau kalian ada ide atau pertanyaan bisa komen ya
jangan lupa vote :)
hope you guys like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player and The Hot-headed
Fiksi PenggemarTay yang dicap sebagai fuckboy di kampus bertemu dengan seseorang yang tidak pernah berniat membuka hatinya untuk siapapun. Apakah Tay akan berubah 180 derajat dengan adanya keberadaan New? "Can I have a chance?"