chapter 10

1.2K 106 0
                                    

"Tante anaknya aku pinjem dulu ya. Ga sampai malem kok" Tay meminta ijin kepada mama New.

"Oh iya nak ga di balikin juga gapapa. Panggil aja mama nak sama kayak New" senyumnya.

"Iya ma pamit dulu ya."

Tay menarik tangan New keluar untuk masuk ke mobilnya. New hanya pasrah dengan tingkah Tay. Ia tidak peduli lagi mau ke mana Tay menyeretnya.

Tay memakaikan New seatbeltnya. "Gw bisa sendiri kali" saut New.

Tay yang sekarang sudah duduk di tempat pengemudi sebelah New hanya senyum. "Iya baby New."

,.,.,.,.,.,.,.,.

Mereka sempat berdebat karena New ingin ke cafe untuk makan dessert tetapi Tay ingin ke bioskop untuk nonton. "Ih gw mau makan dessert. Katanya ada toko yang baru buka di deket sini. Gw mau coba waffle ice creamnya Tay!!"

"Tapi gw pengen nonton film horor New"

"Tay gw ga suka nonton horor."

"Lu kan bisa peluk gw waktu nonton biar ga takut. Ada gw kok nanti di samping lo."

"Bilang aja mau modus. GA! Siapa yang mau meluk lo."

"Eh di kampus banyak ya yang mau di peluk sama gw."

New menghela nafas dengar kasar dan menghadap ke depan jalan. Tay hanya tersenyum bodoh mendengar jawaban New.

Akhirnya mereka tiba di parkiran mall. Tay sudah janji akan membelikannya dessert di cafe yang ada di dalam mall. Sehabis makan, mereka akan nonton. New terpaksa mengikuti rencana Tay. Ia sudah membuang seluruh energinya berdebat dengan Tay.

"Sini jalannya jangan jauh-jauh takut lo diculik. Kalo lo di culik, mama-mu udah ga bisa percaya sama gw lagi."

"ck. Bodo" gumam New. Ia mendekati tubuh Tay dan berjalan terus ke arah cafe untuk makanan yang ia inginkan. Dan tentunya yang dbayar oleh daddy gula Tay.

New memesan kue coklat dengan vanila milkshake. Sedangkan Tay, ia tidak memesan apa-apa karena tidak suka dengan makanan manis. New heran dengan Tay yang tidak suka makan manis. "Apa ada yang tidak suka makan-makanan se-enak ini? Wah parah sih" pikir New dalam hati."

Selesai dengan acara makan New, mereka segera pergi ke bioskop karena filmnya akan mulai. Tay memesan dua tiket film horor. Tentunya New tidak menyukai film horor. New lebih pilih nonton barbie dari pada horor.

"Tay serius ini nonton horor? Kalo ga tahan gw pulang ya."

"Mau pulang gimana lo? Orang ke sini sama gw. Emang lo bawa uang?"

New menghela nafasnya. Sudah tidak teritung berapa kali New menghela nafasnya kasar karena kelakuan Tay hari ini.

Baru mulai saja filmnya New sudah ketakutan. Saat ini posisinya sedang memeluki Tay dari samping menanam kepalanya dalam ke dada bidang Tay.

Tay hanya tersenyum puas dengan kelakuan New. kapan lagi coba Tay dipeluk New seperti ini?

Filmnya sudah berakhir dan semua orang sudah beranjak keluar studio bioskop. New terlihat merung keluar dari studio. Tay menggengam tangan New.

"Ngambek? Maaf ya... gw cuman pengen ngabisin waktu sama lo." Tay meminta maaf kepada New yang sedang ngambek. Menurutnya New lucu saat ngambek tetapi lumayan mengerikan. Jadi tidak ingin melihatnya ngambek lama-lama.

"New...gw beliin apa aja deh yang lo mau. Serius"

New hanya menatap Tay malas "udah gw bilang gw ga suka film horor."

"Iya maafin ya sayanggg..." kata Tay dengan nada manja.

Deg...

Jantung New tiba berhenti mendengar Tay memanggilnya sayang. Emang biasanya Tay suka memanggil New dengan panggilan manis, tetapi hari ini merasa berbeda. Ada apa dengannya?

"I-iya. A-auah ayo katanya mau beliin gw apa aja?!" saut New gugup.

"Iya princess kuuu hehehehe"

"Gw cowok!"


-----------------------------------------

hai maaf baru update hehehe

kalau kalian ada ide atau pertanyaan bisa komen ya

jangan lupa untuk vote :)

hope you guys like it <3

The Player and The Hot-headedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang