chapter 9

1.2K 109 8
                                    

Tay terus bertanya kepada dirinya sendiri mengenai New yang sulit untuk di dekati. Sangat sulit untuk Tay, gimana caranya suapaya New jatuh cinta kepada dirinya? Orang tua mereka sudah merestukan keduanya tetapi belum ada tanda-tanda dari New sudah membuka hatinya untuk Tay atau belum. Dan itu yang membuat Tay bingung harus berbuat apa lagi. 

Apa pendekatan kurang untuknya? Atau mungkin perlakuan Tay terlalu alay terhadap New yang membuatnya malas untuk dekat dengannya? Apakah karena emang masa lalunya yang masih menghantui pikiran New?

Tay ingin sekali meminta bantuin sahabatnya, tetapi menurutnya tidak akan berhasil. Rasanya Tay sangat ingin mencopot kepala Earth dan menendangnya keluar dari muka bumi.

Tay ingin mengajak New untuk jalan-jalan berhubungan sekarang hari sabtu.

Biasanya di hari liburnya, Tay hanya menghabiskan waktunya di kamar bermain online game dengan Off dan Singto.

Tay harus bertanya kepada Gun di mana rumah New berada karena ia tidak mau bertanya kepada ayahnya.

Tay bisa saja bertanya kepadanya tetapi yang ada ayahnya tidak ada di rumah sudah seminggu.

Tay tidak memperdulikannya karena ia sudah terbiasa. Ayahnya adalah aktor terkenal di Thai saat ini. Makanya ayah Tay jarang pulang karena adanya pekerjaan.

Semenjak ayahnya menjadi terkenal, Tay selalu merasa kesepian. Biasanya mereka berdua suka menghabiskan waktu bersama.

,.,.,.,.,.,.,.,.

Tay sekarang sudah berada di depan kediaman keluarga Thitipoom.

"Mohon maaf, anda nyari siapa ya?" tanya seseorang kelihatan seperti penjaga rumah.

Tay tersenyum "Newnya ada di rumah pak?"

"Temennya ya? Nak New ada di dalam kok masuk aja."

Tay pamit kepada penjaga rumah tersebut dan beranjak ke pintu untuk membunyikan bel pintu.

Tidak sampai semenit, pintu yang ada di depan Tay terbuka memperlihatkan mamanya New. "Eh Tay ke sini mau ketemu New ya? Masih tidur tuh di atas. Langsung ke kamarnya aja bangunin."

Tay beranjak ke lantai dua untuk membangunkan New. Dengan waktu yang singkat ia bisa menemukan kamar New. Pintunya di hiasi oleh sticker-sticker yang menunjukan nama New dengan beberapa sticker polar bear.

"Lucu" gumam Tay.

Pintu kamar New tidak di kunci, dengan itu Tay langsung masuk ke kamarnya.

Melihat New yang masih berbaring di atas tempat tidurnya memeluk boneka kesayangannya, Tay beranjak untuk berdiri di samping New.

Tay terus menatap muka New yang lucu. "Kenapa sih waktu tidur mukanya nambah gemesin. Pengen nikahin deh biar gw liatin dia tidur di samping gw setiap paginya" pikir Tay dalam hati. 

"New, main yuk"

"Sayang"

"Woyyy"

Tay sedang mencoba untuk membangunkan New tetapi kelihatannya dengan hanya menyautkan namanya tidak akan berhasil. Tay memiliki ide untuk membangunkannya

"New aku bawain kue stroberi kesukaan kamu nih sama ada chocolate milkshake" saut Tay. Dengan cara ini semoga New akan bangun

Eh dugaan Tay benar, dengan cepat New bangun mendengarkan makanan kesukaannya.

"Mana? Mau kue sama milkshakenya.. " ucap New cepat masih dengan muka bantalnya.

Tay tertawa melihat aksi New yang gercep. "Heh ada dessert aja lo bangun."

New menatap Tay bingung. Ia belum mengumpulkan jiwanya abis bangun tidur. "Hah lo ngapain di rumah gw?"

Tay tersenyum dan merapihkan rambut New yang berantakan habis bangun tidur. "Mau main sama bebeb ayang."

New menatap Tay dengan bosan.

"Udah boong lo ga bawa dessert, main masuk ke kamar orang juga lo. Dasar Tay Tawan jelek!!!"



----------------------------------------

kalau kalian ada ide atau pertanyaan bisa komen ya

jangan lupa untuk vote :)

hope you guys like it <3

The Player and The Hot-headedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang