"New itu Tay nya ada di luar kamu enggak mau ke bawah?" tanya mama New sambil mengetuk pintu kamarnya.
"Suruh pulang aja ma.."
"Lah kok gitu? Kenapa kalian? Muka Tay kasar gitu kayak jalanan, kamu enggak kasian?"
"Enggak."
"New! Pacar lo mana? Di cariin dosen tuh kata Singto" tanya Krist.
"Pacar siapa? Gw enggak ada pacar."
"Itu loh si Tay? Mana diaa."
"Enggak tau. Bukan urusan gw."
"Woy New! Si Tay jatoh ke got karena enggak liat jalan. Kayaknya hidupnya lagi beban banget ya sampe enggak merhatiin jalan gitu?" tanya Off.
"Oh iya keren."
"Lo kenapa sih kalau kita lagi ngomongin Tay jawaban lu selalu itu terus. Ada masalah apa sih?" tanya Gun.
Singto mengangguki kepalanya setuju. "Si Tay akhir-akhir ini bolos terus. Biasanya sih juga bolos tapi ini terus-terusan. Masa gw di suruh nitip absen terus."
"Kalian kenapa sih? Gw biasa aja kok enggak ada apa-apanya. Si Tay? Gw enggak tau dia kenapa bisa gitu" jawab New kesal.
Sudah seminggu kejadian itu terjadi dan New masih belum mau berbicara kepada Tay. Tay selalu mencoba untuk berbicara kepada New, tetapi dia selalu menghindar.
Teman-teman mereka sudah capek dengan kelakuan Tay dan New. Mereka saja tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka berdua.
Dari kejuhan ada Tay yang menghampiri meja mereka. "New-"
Sebelum Tay menyelesaikan kata-katanya, New sudah pergi menghindar.
Tay menghela nafasnya kasar. Dia tidak tahu harus berbuat apa supaya New bisa berbicara dengannya.
"Cerita cepet! Lo ada masalah apa sama New sampai dia gitu?" tanya Gun.
"Namtan nyium gw.. di depan New."
"Gw juga kaget sumpah. Kirain dia manggil gw untuk bantu tugas..." lanjut Tay.
Krist menahan tangannya. "Gw boleh nampol lo ga sih? Serius deh capek sama lo."
"Pls lo pada bantuin gw ya? Gw beneran enggak suka sama Namtan."
Tapi memang, Tay tidak punya perasaan kepada orang lain selain New. Yang di pikirannya sekarang hanyalah New, New, dan New. Mungkin dia sudah pensiun jadi playboy.
"Lu beneran enggak ada perasaan sama dia? Cantik loh" tanya Singto.
Krist hanya melototi Singto yang barusan mengatakan bahwa Namtan cantik.
Tay menggeleng. "Cantikan New bro."
----------------------------------------------------------------------------
maaf guys telat update
maaf juga kalau agak pendek
kalau kalian ada pertanyaan dan ide silahkan komen
jangan lupa untuk vote :)
hope you guys like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player and The Hot-headed
FanficTay yang dicap sebagai fuckboy di kampus bertemu dengan seseorang yang tidak pernah berniat membuka hatinya untuk siapapun. Apakah Tay akan berubah 180 derajat dengan adanya keberadaan New? "Can I have a chance?"