Setiap harinya Tay akan mengajak New pulang bersama. Teman-teman mereka pun suka memanas-manasi keadaan saat mereka berkumpul.
Menurut mereka New terlalu denial untuk menyadari bahwa dia menyukai Tay. Tay pun tidak menyadarinya karena dia asik menggoda New. Sudah menjadi rutinitasnya menggodanya setiap hari. Pasti rasanya ada yang kurang kalau Tay tidak menggombali New.
"Tay mampir beli es krim ya? Lagi pengen banget.." ucap New dengan badannya menghadapi Tay yang sedang menyetir.
Tay menghela nafasnya. "New kemarin lo udah makan es krim kan.. jangan dulu deh." Bukannya Tay enggak mau beliin. Tay pun sanggup membelikan pabriknya seklian, tetapi dia tidak suka dengan New yang makan manis setiap hari.
"Itu gigi enggak pernah sakit apa makan manis-manis terus?" tanya Tay.
"Enggak pernah tuh dari kecil gw sakit gigi" ucap New sambil menunjukan giginya kepada Tay.
Tay tertawa gemas dan mencubit pipi New. "Apa sih lepas sakit tau!"
"Makan malem dulu! Jangan langsung es krim. Kan lo juga belum makan tadi."
New kembali duduk menghadap depan. "Iya iya! Malesin banget sih."
"Besok pada ngumpul mau ngikut enggak?" tanya Tay.
"Liat besok. Kalo enggak males gw ikut."
"Gw jemput ya jam 5 sore."
"Hm."
,.,.,.,.,.,.,.,.
Sekarang semuanya sudah pada ngumpul di cafe dekat kampus mumpung hari ini hari sabtu.
"Untung keluar dari kandang. Pengep gw di suruh belajar terus" ucap Off sambil menyalakan korek apinya.
"PAPI JANGAN NGEROKOK KALAU ADA AKU!" saut Gun menarik rokok yang Off pegang.
Off kaget "Eh lupa maafin ayang ya.."
"Sayang mau enggak?" tawar Singto kuenya ke Krist
Krist mengangguk. Singto menyuapinya dan membersihkan sisa-sisa di bibir Krist.
"Kalian kapan deketnya nih? Gw yang goblok enggak tau atau emang baru?" tanya Off heboh.
"Iya dongss kita udah pacaran. Udah enggak kuat sama lo yang tiap hari kerjaannya pacaran mulu" jawab Singto.
"Bilang aja iri boss."
"Jadi tinggal Tay sama New nih yang belum ada pawang. "
Tay melirik ke arah New dan mengedipkan matanya. "Gw masih setia menunggu tuan putri."
New tidak mempedulikan kata-kata Tay dan asik melahap kue coklatnya. Makanannya lebih penting dari Tay. Jahat banget kamu New, nanti Tay buang kuenya loh...hahaha.
"Eh Tay lo juga ada di sini? Gw baru aja dateng. Temen-temen gw belum dateng nih, gw boleh ngikut dulu enggak" tanya Namtan tiba-tiba berjalan ke arah meja mereka.
Tay yang tidak enakan hanya mengiyakan Namtan. "Boleh duduk aja."
Namtan tersenyum dan duduk di depan Tay karena hanya itu sisa kursi itu di meja mereka.
New memutar bola matanya malas setelah melihat Namtan. Sekarang dia tidak lagi mood dengan kuenya.
Tay sadar dengan pergerakan New karena duduk bersebelahan. "Kenapa kuenya enggak di makan lagi? Ga enak?" tanya Tay.
New menggelengkan kepalanya. "Kenyang. Untuk lo aja males."
Tay yang tidak suka makanan manis rela menghabiskan kue New. Kurang bucin apalagi coba?
Namtan yang tadi hanya memerhatikan Tay dan New memtuskan untuk mulai percakapan. "Tay lo besok free enggak? Temenin gw beli hadiah ulang tahun temen."
Tay diam sebentar memikirkan jadwalnya. "Eh kayaknya bisa deh siang besok."
New hanya cemberut mendengarkan jawaban Tay. Tidak tahu kenapa rasanya New ingin mengusir Namtan dari meja mereka. Tanpa dia sadari, New merengek.
"Teeee besok main ke rumah ya? Mama nanyain kamu terus" ucap New dengan nada yang menggemaskan.
Bagaimana Tay tidak luluh mendengarkan suara gemas New. Tay tersenyum dan menganggukan kepalanya. "Iya besok gw ke rumah lo."
"Lah terus gw begimana Tay? Kan kita udah janji!" saut Namtan kesal. Namtan menatap New tajam.
New mengelurkan lidahnya mengejek Namtan.
"Kan gw enggak bilang mau ikut besok. Cuman bilang besok siang gw enggak ada kegiatan" jawab Tay tidak memedulikan Namtan yang terlihat kesal dengan jawabannya.
Yang lainnya hanya menertawakan Namtan. "Ups doi lebih di proritaskan. Pulang deh pulang. Bukannya kemarin lo jalan-jalan bareng Joss ya?"
Namtan yang mendengarkan sindiran sahabat-sahabatnya Tay dan New tidak tahan dan beranjak pergi dari meja mereka.
-----------------------------------------------------
Kali ini agak lebih panjang karena lagi enggak ada tugas hahhaha
kalau kalian ada pertanyaan atau ide bisa di komen ya
jangan lupa untuk vote :)
hope you guys like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
The Player and The Hot-headed
FanficTay yang dicap sebagai fuckboy di kampus bertemu dengan seseorang yang tidak pernah berniat membuka hatinya untuk siapapun. Apakah Tay akan berubah 180 derajat dengan adanya keberadaan New? "Can I have a chance?"