chapter 5

1.5K 121 6
                                    

"Nak, mau ikut sama kita ga dinner bareng temen mama?" tanya Natasha Thitipoom, mamanya New.

Napat Thitipoom berdiri di sebelah istrinya dan mengarahkan pandangannya kepada anak satu-satunya. "Dari pada kamu di rumah sendirian, mending ikut nak."

"Yaudah. Aku juga lagi pengen makan dessert hehehe." Jawab New dengan senang hati.

Sebenarnya New malas keluar rumah hari ini karena hari sabtu adalah saatnya ia rebahan di kasur empuknya yang didampingi oleh boneka-bonekanya. Tetapi karena ia pikir bisa makan-makanan manis di sana, New pun akhirnya menetujui kedua orang tuanya untuk ikut makan malam bersama dengan temannya.

Walaupun sekarang New sudah kuliah, ia masih suka tidur dengan boneka-bonekanya. Boneka favoritnya adalah boneka polar bearnya yang ia beri nama 'ice' karena berwarna putih. Tanpanya, New tidak bisa tidur dengan nyenyak.

,.,.,.,.,.,.,.,.

New dan kedua orang tuanya sudah tiba di restoran mewah. Restoran yang mereka datangi terlihat seperti menjual nasi goreng yang harganya bisa melewati 50 ribu rupiah.

Mereka pun memasuki restoran itu dan disambut oleh pelayan. "Apa ibu sudah membuat reservasi?"

"Atas nama vihokratana" jawab mamanya new.

Pelayannya pun menganggukan kepalanya dan tersenyum. "Lewat sini.." ia menuntut jalan ke meja yang sudah di reservasi.

Kedua orang tua New berjalan ke salah satu pria yang sedari tadi duduk. "Oh Theeradej, kalian sudah datang" saut papanya New dan menyalam tangan pria itu yang bernama Theeradej Vihokratana.

"Gimana kabar kalian? Oh New kamu juga datang. Kenalkan ini anakku." Senyum Theeradej.

Mataku mulai bergerak ke arah pria yang duduk sebelah Theeradej itu. Saat ia melihatnya, New membulatkan matanya terkejut. "Apa ini mimpi? Kenapa pria menyebalkan itu di sini? Apakah ia benar anak teman orangtuaku" tanya New dalam hati.

"Hai New" saut pria itu dengan senyuman.

"T-tay? Huh..." jawab New. Ia tidak tau harus menjawab apa karena saat ini ia bingung. Padahal hari ini ia bebas karena tidak bertemu atau bermain dengannya. Ia sudah sangat senang hari ini, tetapi sekarang ia tidak mood lagi untuk makan dessertnya yang ia rencana untuk makan.

,.,.,.,.,.,.,.,.

Mereka semua sekarang sudah duduk dan menyantap makan malamnya. Tay dari tadi sedang menatap New. "Imut banget anjir. Pengen gw makan" pikir Tay dalam hati. Astaga Tay....

New sadar ia sedang di tatapi dan karena itu ia menginjak kaki Tay dari bawah meja. Posisi Tay persis di depan New. karena kaki Tay yang panjang, New bisa menginjak kakinya dengan mudah.

"Akkh stt" desis Tay keras cukup untuk orang tua mereka mendengarnya.

"Kenapa? Ada yang sakit?" tanya ayahnya Tay.

"O-oh itu kepentok meja.." jawabnya bohong. Tay menghela nafasnya kasar dan melototi New.

"Oh iya, mama dengar Tay juga kuliahnya sama ya di tempat New.

New mengangguk kepada pertanyaan mamanya yang berarti 'iya'.

"Mau berarti dong Tay sama New? kita engga ngejodohin kalian, tapi cuman menyarankan. Tay anaknya baik loh. Temanan dulu aja kalian dan kita lihat kedepannya." Saut mamanya New.

New yang mendengarnya pun sekarang keselek oleh minumnya. "ma..."

"Saya mau kok sama anak tante" jawab Tay tersenyum terlihat serius.


-------------------------------

hari ini segini dulu ya guys. mata aku lagi sakit pening banget huhuhu :(

kalau kalain ada ide atau pertanyaan bisa di komen ya

jangan lupa untuk vote :)

hope you guys like it :D

The Player and The Hot-headedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang