Jilid 4

1.3K 336 78
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









     Begitu tiba di rumah Heejin, Hyunsuk langsung menuju kamar gadis itu setelah dipersilahkan masuk oleh ART disana. Rumahnya sepi karena Junghwan katanya ada les Taekwondo hari ini.

"Yang!" panggil Hyunsuk sembari membuka pintu kamar Heejin lebar-lebar.

Matanya membelalak begitu melihat pemandangan di depannya. Heejin bersama dengan seorang pria dengan posisi ambigu di atas kasurnya.

"Aksa!" pekik Heejin sembari menyingkirkan pria di atasnya dan langsung berdiri, buru-buru menghampiri Hyunsuk yang tengah mematung dengan mata menyipit dan alis mengkerut.

"Sa, aku bisa jelasinー"

"ーngapain?" potong Hyunsuk begitu Heejin tepat berada di hadapannya.

"Sa jangan emosi dulu. Aku bisa jelasinー"

"ーaku tanya kalian ngapain berdua di kamar?" tanya Hyunsuk dengan setiap kata penuh penekanan.

"Gue sama Freya tadinya mau bikin keturunan." jelas si pria dari belakang Heejin dengan jarak beberapa meter.

"Ga gitu Sa. Kita ga ngapa-ngapain ko sumpah!" sanggah Heejin panik sembari menggenggam tangan Hyunsuk.

Hyunsuk mendengus sembari menghempaskan pegangan Heejin, "Gausah jadi jalan-jalannya. Aku pulang!" pamit Hyunsuk dengan langkah lebar keluar dari kamar Heejin.

"AKSA!" panggil Heejin, begitu dia akan menyusul tangannya di tahan oleh pria di belakangnya.

"Itu cowok lo? Ko cemburuan gitu? Kasar lagi." cibirnya dengan ekpresi tengilnya.

"JAYDEN!!" sentak Heejin dengan nada tinggi, "Please, biarin gue ngejar Aksa!" kata Heejin.

"Ga bisa! Lo milik gue sekarang jadi kalau lo mau apa-apa izin dulu sama gue." final Yeonjun dengan  senyum liciknya.


❖❖❖


"Ko bisa bapak serangan jantung?" tanya Junkyu begitu sampai di ruangan Hanbin bersama Jihoon.

Yoshi cuman hela nafas, "Nanti di ceritain. Duduk dulu, Ca mau minum?" tanya Yoshi sembari menarik lengan Junkyu supaya duduk diseblahnya.

"Mama mana?" tanya Jihoon menghiraukan tawaran Yoshi.

"Masih di jalan tadi Mama ke butik." jawab Yoshi.

Jihoon mengepalkan lengannya, "Bisa-bisanya Mama malah ke butik." lirih Jihoon.

Yoshi yang paham emosi Jihoon mulai naik segera berdiri menepuk pundak Jihoon pelan, "Jangan emosi. Namanya sakit ga ada yang tahu Ca." bujuk Yoshi.

"Ini hari minggu Vin. Mama janji hari libur ga bakal kerja karena dia yang bilang sendiri udah jadi kewajibannya rawat Bapak." balas Jihoon.

"Bapak sakit, dan bukan saatnya lo emosi ke Mama Ca. Kita dengerin dulu penjelasannya nanti, namanya serangan jantung ya pasti mendadak, kalau di rencanain namanya rencana jantung ntar." jelas Junkyu mencoba mencaikan emosi Jihoon.

[iv] The Narendra | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang