Jilid 26

1.8K 292 148
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"KENAPA GA MAU?" teriak Hyunsuk di depan wajah Hanbin.

"Karena itu cuman nyakitin Eca!" sentak Hanbin ga teriak tapi nadanya tegas.

"Bang, jantung Eca udah makin bengkak. Kalau kita RJP itu justru bikin dia makin kesakitan. Udah cukup Bapak liat Eca kesakitan. Biarin Eca bebas." jelas Hanbin dengan air mata berlinang.

Hyunsuk ambruk, "Tapi kita ga siap kehilangan Eca." lirihnya.

Junkyu hanya diam. Di tengah tangisnya dia melihat dokter yang tengah menangani Jihoon.

"Jadi gimana pak Radhika. Kita ga bisa nunggu lagi, pasien makin lemah kondisinya. Mohon di tanda tangani kalau keluarga setuju untuk melakukan RJP." pinta perawat yang dari tadi menunggu disana.

"Ga usah sus." jawab Yoshi, "VIN!" sentak Junkyu yang berdiri didepannya.

"Gue ga mau Eca kesakitan lagi. Biarin dia bebas dan ketemu Ibu." jawab Yoshi natap lurus mata Junkyu yang merah.

Perlahan airmata Junkyu turun, "Gue ga siap kehilangan Eca." isaknya.

"Ga akan ada yang siap di tinggalin." balas Hanbin terus natap suster di depannya.

"Sus, kita ikhlas. Kita ga akan lakuin RJP." final Hanbin.

Suster tersebut tersenyum, "Baik kalau begitu. Terimakasih atas kerja samanya Pak." katanya lalu pamit ke dalan ruangan ICU.

"Ka Ecaaa kenapaa?" tanya Alana lirih di genggaman Jenni.

"Ka Eca sakit kita do'ain semoga cepet sembuh ya." ajak Jenni yang diangguki Alana.

"Pak Radhika, Ersya minta bertemu dengan anda sekeluarga." kata dokter dari ambang pintu ICU.

"Leta ikut ya?" pinta Ryujin yang dari tadi diam di samping Heejin dan Nakyung.

"Iya boleh silahkan. Tolong pakai pakaiannya agak cepat ya kondisi Ersya makin kritis." kata sang dokter.

Narendra ditambah Ryujin bergegas masuk. Hebatnya, Ryujin belum nangis dari tadi.

"Let, you ok?" bisik Nakyung sebelum Ryujin bener-bener masuk.

"Gue rasanya mau mati. Tapi gue udah janji ga bakal nangis buat Eca." jawabnya terus masuk ke ruang ICU.

Nafas Jihoon makin pendek dan memburu, alat detak jantung juga nunjukkin detak yang makin lemah.

"Eca, sakit ya sayang?" bisik Hanbin di samping Jihoon.

"Maafin Eca ya Pak. Ga bisa jagain Bapak lagi." jawab Jihoon. Tangos Hanbin makin deras tapi sebisa mungkin dia tahan isakan yang mendesak keluar.

"Gapapa sayang, Bapak masih ada abang Rion Avin Mama sama adek." jawab Hanbin.

[iv] The Narendra | TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang