10. Membiru dengan sendu

1.2K 307 168
                                    


Obrolan diantara orang-orang penting itu mulai terlihat serius dengan beberapa kali membicarakan kontrak dan rencana-rencana yang harus dipersiapkan secara matang untuk kedepannya.

Salah satunya adalah Bae irene, wanita cantik yang sejak awal pembicaraan terlihat begitu profesional mendengarkan dan masuk kedalam percakapan tentang bisnis perfilman yang sedang mereka antisipasi.

Leo, pria asing yang datang langsung dari LA itu bahkan cukup terpukau dengan cara berpikir dan keprofesionalan seorang Bae irene yang sudah terlihat diawal, bahkan sebelum mereka benar-benar terikat kontrak.

Kim Seonho juga ikut andil dalam hal yang terjadi saat ini, sesekali pria itu sedikit menambahkan dan memberikan banyak sekali ide-ide hasil dari kreativitas dikepalanya.
Dan lagi-lagi hal itu membuat Leo sangat terkesan dengan pasangan yang terlihat sempurna didepannya.

"I'm quite impressed with your ideas, and I think I can recommend your company for this project"

"I will be honored if this opportunity can be done with our company". Balas irene dengan senyum menyakinkan.

Leo mengangguk dengan wajah yang puas, ia tak bisa memungkiri jika penawaran dan visi-misi yang Bae irene berikan untuk Mega project ini cukup menjanjikan.

"Leo, I already told you that this woman is really great at her job". Seonho berbicara dengan wajah senyum bangganya, ia sangat tau bahwa irene akan membuat Leo terkesan.

Kim Seonho bahkan tak ragu merangkul Bae irene yang sejak tadi berusaha untuk tetap tenang dan tak terganggu, wanita itu hanya ingin fokus dalam pekerjaan nya.

Drrtt.. Drrtt..

Ponsel milik irene bergetar diatas meja dan hal itu membuat Pembicaraan Leo terhenti dan langsung menatap ponsel milik irene.

Irene menatap layar ponselnya yang menyala dan melihat nama Wendy tertera disana lantas tangannya bergerak untuk meraih ponselnya. Namun saat ia baru saja ingin menggeser tombol hijau, sebuah tangan besar memegang tangan nya dan menurunkan ponsel itu.

"Ed, this is Wendy..". Ucap irene dengan berbisik pelan.

Namun Kim Seonho hanya bereaksi santai dan begitu tenang menaruh kembali ponsel milik irene diatas meja.

"Ini bukan saatnya untuk mengangkat telepon irene, tetap fokus". Seonho menatap irene dengan sorot mata yang seolah-olah tak ingin dibantah, dan hal itu membuat irene menahan keinginannya untuk kembali fokus kedepan.

Percakapan mereka kembali berlanjut namun tak berselang lama ponsel milik irene kembali berbunyi dan lagi-lagi tangan irene digenggam erat untuk tetap berada dibawah meja.

Irene mulai merasa tidak nyaman dan perasaan nya jadi tidak enak, masalahnya wendy sudah menelpon nya dua kali dalam waktu berdekatan, itu biasanya terjadi jika ada sesuatu yang darurat, dan hal itu membuat irene jadi tak fokus dengan pembicaraan mereka yang kembali berlanjut. Ia bahkan merasakan Seonho sama sekali tak ingin melepaskan tangannya dibawah sana.

Saat kedua pria itu kembali berbincang, irene hanya bisa menatap kosong ke arah meja. Ia mulai tak mendengarkan pria-pria ini, dan berakhir duduk terdiam.

Drrtt.. Drrtt..

Ponselnya diatas meja kembali bergetar, kali ini bukan sebuah telepon masuk melainkan sebuah pesan dari wendy, yang dimana isi pesan itu langsung bisa terbaca saat notifikasi nya baru saja masuk dan tertera dilayar.

Irene menatap layar ponselnya dengan nafasnya yang tiba-tiba saja tercekat, dia berusaha mencerna pesan dari wendy tersebut, sebelum pada akhirnya ia melepas paksa genggaman tangan Seonho hanya untuk meraih ponselnya dan kembali membaca pesan tadi, kali ini dengan berusaha percaya bahwa wendy sedang tidak bercanda.

Faultless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang