Hari ini Kim Minseok dan Shon Wendy berkunjung ke penthouse irene untuk melihat langsung kondisi suho, yang kemarin baru saja mengalami kejadian yang tak mengenakan.Bae Irene Juga memilih untuk cuti agar bisa merawat Kim Suho, Yang hari ini sebenarnya sudah terlihat membaik.
Pria berwajah lugu itu bahkan sudah bisa bermain menyusun Lego seperti hari biasanya.
Suho duduk di karpet ruang tengah ditemani oleh Minseok yang terlihat ikut foku membantu suho menyelesaikan Lego nya.Berbanding terbalik dari dua orang pria yang terlihat sangat akur, saat ini ada dua orang wanita cantik yang duduk diatas sofa dengan suasana yang terlihat canggung dan dingin dari keduanya.
Bae irene yang sibuk menonton TV hanya memakan snacknya dan terlihat tidak ingin berinteraksi dengan sahabat nya.
Begitupun dengan Shon Wendy, wanita itu ikut menonton TV dengan sepiring buah-buahan yang ada diatas pangkuannya.Keduanya terlihat saling diam dan duduk berjauhan, seolah-olah perang dingin memang sedang terjadi diantara mereka yang kemarin harus bertengkar penuh dengan emosional.
Minseok yang sejak tadi sadar akan suasana aneh itu lantas berdeham singkat, ia tiba-tiba saja ikut merasa canggung berada diantara dua wanita yang saat ini sama-sama memasang wajah datar dan mulut yang tak berhenti mengunyah makanannya masing-masing.
Suho yang terlihat fokus dan serius disamping nya sama sekali tidak sadar akan hal itu, jika saja Minseok tidak menyenggol lengan nya pelan dan berusaha menarik perhatian suho.
"Kenapa hyung?". Tanya suho dengan wajah lugunya.
Minseok dengan perlahan merapat ke arah suho dan mulai berbisik pelan ke telinganya.
"Apa terjadi sesuatu diantara mereka?"
Suho mengernyit bingung setelah mendengar bisikan itu, "Siapa yang kau maksud?"
Kali ini minseok tidak lagi berbisik, pria itu lebih mengarahkan tatapan suho ke arah dua wanita yang duduk disofa.
Pria yang masih memegang legonya itu lantas berhenti begerak dan kini memandang satu persatu wajah wanita yang duduk bersebrangan dengan mereka.
"Apa_apa kalian bertengkar?"
Irene yang masih mengunyah snacknya melirik suho sekilas kemudian diam dan tak berusaha menjawab. Berbeda sekali dengan wendy yang saat ini memasang wajah yang mencibir sosok sahabat nya sambil memakan potongan buahnya.
"Tidak biasanya kalian duduk berjauhan seperti itu, kalian bahkan tidak mengobrol seperti biasa". Minseok kali ini mengeluarkan suaranya yang terdengar begitu hati-hati sekali.
Irene dan wendy mulai melirik satu sama lain tapi tak lama keduanya langsung membuang muka dengan raut wajah yang sebal dan bahkan sama-sama kembali fokus dengan cemilan mereka.
Hal itu membuang minseok dan suho terperangah dengan tatapan heran. Mereka jadi sedikit serba salah ada ditengah-tengah dua wanita yang sedang perang dingin.
Suho terlihat sedikit sedih, pria itu bahkan menundukan kepalanya sambil kembali menyusun legonya dengan perasaan yang benar-benar tak nyaman. Dia tidak suka melihat orang-orang saling membenci dan saling marah satu sama lain.
"Kenapa orang-orang suka sekali bermusuhan, padahal mereka seharusnya bersyukur memiliki seorang sahabat yang sejak dulu tidak pernah bisa aku miliki". Suho berbicara dengan dirinya sendiri sambil fokus dengan legonya. tanpa dia sadari jika ucapan pelannya itu ternyata mampu membuat tiga orang dewasa yang sedang ada disana langsung menatapnya.
Minseok yang sempat terdiam itu lantas kembali bergerak untuk membantu Kim Suho menyusun Legonya. Sedangkan dua orang wanita yang duduk disofa kini sama-sama terdiam dengan mulutnya yang berhenti mengunyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Faultless ✔
Fiksi Penggemar[Completed story by Ciionuzy] Apa rasanya menikahi seorang pria dewasa yang berfisik tampan namun mempunyai sifat dan sikap yang berbeda dari kebanyakan pria normal lainnya. Ya itu yang dirasakan oleh Bae Irene, ketika tanpa dia duga takdir memper...