7. Khawatir dan Jatuh cinta

1.5K 314 166
                                    

Hari kembali berganti, dan Bae irene akan selalu sibuk dengan pekerjaan nya yang semakin hari semakin memusingkan dan merepotkan.

Setelah Sang sutradara sudah berhasil dicari pengganti nya, kini Bae irene harus disibukan dengan beberapa pilihan lokasi syuting yang cukup membuat nya dilema dan juga ragu.

Ruangannya berkali-kali dimasuki oleh karyawan nya yang ia tugaskan mencari lagi lokasi tempat yang bisa membuat nya tertarik untuk film genre action Thriller yang akan mereka buat.

Saat ini irene sendirian di ruangannya, Shon Wendy sang sekretaris nya harus ia tugaskan ke luar kota untuk membicarakan project film yang lain. Hal itu lah membuat irene sedikit kewalahan dengan beberapa pekerjaan yang menumpuk sebelumnya.

"Tempat ini sudah familiar, apa tidak ada tempat yang lain huh?!". Irene dengan kekesalan nya melemparkan sample berkas yang baru saja diberikan karyawan nya.

Kertas-kertas yang berisikan foto-foto dan referensi itu berhamburan diruangan nya, dan seorang karyawan pria itu langsung menunduk dengan wajah menyesal dan memunguti segala hal yang ada dibawahnya.

Irene memutar kursi kekuasaan nya ke arah jendela kaca besar yang menampilkan langit siang hari seoul. Hembusan nafas kasarnya terdengar dengan matanya yang terpejam menahan rasa frustasi nya.

"Usahakan cari tempat yang sesuai dan akurat dengan yang ada di naskah, aku membayar mu untuk bekerja keras bukan untuk main-main!"

"Ba_baik Nona Bae, Saya minta maaf"

"Aku tidak butuh permintaan maaf mu! Keluar dan kembali bekerja!"

Karyawan pria yang memasang wajah penuh penyesalan itu mulai melangkah keluar dengan kepala tertunduk, ia hampir saja menabrak seorang pria yang baru saja masuk.

"Maaf Tuan, saya minta maaf". Ucap karyawan itu penuh permohonan.

"Tidak, aku tidak apa-apa". Balas seorang pria berjas rapih yang tersenyum ramah.

Mendengar suara familiar itu membuat irene memutar kursinya kembali dan kini kedua matanya mendapati sosok pria yang kemarin juga datang ke kantornya.

"Hai.."

Kim Seonho menyapa irene dengan senyum manisnya, ia juga memastikan pintu sudah tertutup kemudian ia baru berani melangkah mendekati meja kerja Bae irene.

"Kenapa Kau kemari?". Itu pertanyaan yang terlontar dari Bae irene yang saat ini duduk tegak dengan raut heran.

Seonho sudah berdiri didepan mejanya dan pria itu masih belum melunturkan senyum manisnya, tangannya tiba-tiba saja tergerak mengambil sebuah naskah yang ada diatas meja irene.

"Aku ingin menanyakan tentang siapa penulis naskah ini?"

"Kim Eun seok, dia penulis kepercayaan ku. Kenapa?"

Kim Seonho mengangguk pelan, kemudian tanpa banya bicara lagi pria itu melangkah melewati meja kerja irene dan langsung menunduk untuk mengambil alih PC komputer besar yang ada diatas meja irene.

"Kenapa?". Irene yang tepat berada disampingnya sekali lagi bertanya dengan bingung.

Seonho hanya diam sambil fokus mencari dan membuka file yang dimana didalamnya terdapat naskah asli sebelum revisi.

"Ed, kenapa? Apa ada sesuatu yang tidak membuatmu puas?"

"Hm, sedikit.. Semalam aku sudah mendalami naskahnya dan aku pikir ada beberapa scene yang sepertinya terlalu cepat untuk terjadi, makanya aku kesini untuk melihat naskah asli sebelum revisinya". Seonho kali ini terlihat fokus dan begitu profesional menscroll naskah untuk mencari scene yang dia maksud.

Faultless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang