NoK 15 dalam;
Kimmy dan The Very Hungry CaterpillarHari yang dinantikan semua murid tiba. December event day. Hari dimana lukisan mereka akan ditata layaknya berada dalam galeri seni dan dilihat oleh para undangan. Kebanyakan undangan adalah kedua orangtua murid, shareholders sekolah, dan tamu dari Ibu Tiara si pemilik saham terbesar sekolah.
Hallway didekor dengan jalaran bunga origami kertas berwarna biru yang menggantung dari langit-langit. Meja-meja dibuat berderet menempel dinding, dialasi taplak berbahan kilap yang bersatu dengan daun-daun kering sebagai hiasan dan origami bunga biru. Bunga biru sebagai penguat tema acara. Lukisan anak dipasangi pigura kayu polos lalu disusun di atas meja dengan derajat kemiringan 15. Dekat lukisan terdapat kertas yang mencantumkan nama pelukis, asal kelas, dan judul lukisan. Sangat bergaya.
Acara lelang akan diadakan di ruang gym yang luas. Khusus hari ini, matras gym dilepas, digantikan deretan kursi berlapis kain berwarna putih dengan pita biru pada punggungnya. Panggung setinggi 50 senti dibangun di ujung terjauh dari pintu masuk, tempat auction akan berlangsung.
Keluar dari gym, meja khusus meals and drinks tampak berkelas dengan chocolate fountain dan satu piring besar buah potongan yang dibentuk sate. Wadah makanan ditata layaknya acara prasmanan. Makanan dari sekolah dan potluck orangtua murid berbaris manis pada dua meja prasmanan.
Kimmy meneguk ludahnya menatap meja itu. Pak Yadi sudah meninggalkannya setelah bertemu Arsee. Seharusnya dia ke kelas sesuai instruksi Arsee tapi matanya menatap penuh damba deretan makanan itu. Beberapa adik kelas bahkan menangis kepada pendamping mereka saking inginnya mencolek lelehan cokelat pada fountain.
"That is mancur cokelat," kata Luth yang baru datang. Kimmy menoleh padanya, mengangguk menyetujui. Senang menemukan orang yang mengajak ngobrol. Koridor sekolah padat oleh orang dewasa yang tidak Kimmy kenal.
"Good morning, Kimkim," sapa Mommy Luth. Hari ini penampilan ibu kandung Luth lebih sopan dengan one piece summer dress tanpa lengan. Di sampingnya, Daddy Luth tersenyum ramah pada Kimmy.
"Good morning, Mommy Luth, Daddy Luth," sapa balik Kimmy. Lalu Kimmy berjalan menuju ruang kelasnya, meninggalkan Luth dan kedua orangtuanya.
Wajah datar Kimmy menatap tidak antusias pada suasana kelas yang ramai oleh teman-teman dan orang dewasa. Sandra sedang bercakap bersama beberapa perempuan di ujung ruangan. Yang harus dilakukan Kimmy hanya menuju cubby hole yang memajang fotonya. Meletakan tas merahnya di dalam situ lalu menyimpan botol minumnya di rak botol minum. Saat berjalan melintasi ruangan, Kimmy melirik Revi dan Bunda Revi yang sedang mewarnai sesuatu di meja. Dia memilih duduk di reading corner, tangannya mengambil satu buku berjudul 'The Very Hungry Caterpillar'. Buku itu dibuka di atas pangkuannya tapi matanya menjelajah pada seisi ruangan.
Anif dan kedua orangtuanya bermain menyusun lego di atas karpet. Terlihat menyenangkan. Revi tertawa bersama bundanya. Sangat bahagia. Sandra dan beberapa perempuan berbicara. Seru sekali. Luth datang bersama Mommy dan Daddy, itu cool. Sementara dia dan buku 'The Very Hungry Caterpillar' di atas karpet tebal, bukankah luar biasa?
Kimmy tidak merasa begitu.
###
Mau lagi? Angkat tangan 🤚👋🖐️🙌👐☝️👆✋ kaleaaaan...
Kalo ga banyak yang minta lanjutan nya, aku update nanti-nanti aja 😜
KAMU SEDANG MEMBACA
A Note of Kim
General FictionRATE +5 Tokoh utamanya bayi gendut. Jangan baca kalo gak mau obesitas!! Dinan kembali pulang ke Jakarta setelah sembilan tahun bertahan di NY. Bersama balita gemuknya, duda muda ini berharap dapat memperbaiki hubungan dengan orangtuanya yang sempat...