ANoK 21 dalam;
Ponytail(Kelanjutan dari ytms pas Sandra chat Elfin)
Elfin:
Ortu Kimkim nikah tanpa restu dr keluarga Selviana.Sandra menatap lekat Kimkim usai membaca chat terakhir Elfin. Bagaimana bisa? Tanyanya dalam hati.
"Miss, ini!" Kimkim mengulurkan satu balok uno stack.
Rasanya aneh, benar-benar aneh. Sandra kehilangan semua kalimat yang dapat mendeskripsikan gejolak dalam dirinya. Perasaan tidak teraba yang menghujam sehabis membaca pesan aplikasi Elfin. "Te-terima kasih." Sandra menerima balok itu dengan gugup.
"Miss San apa pa?" Tanya Kimmy. Kedua mata bulat hitamnya menatap Sandra penuh minat.
Apanya yang 'ada apa?'. Yang benar, 'kamu yang ada apa?'. Coba Elfin nggak kasih tau soal papa dan bunda kamu, rutuk Sandra dalam diamnya.
"Kimmy seharusnya bilang, 'Miss San ada apa?'. Bukannya 'Miss San apa pa?'. Belum benar, nak," kata Sandra mengoreksi pertanyaan Kimmy.
Kimmy mengangguk sekali lalu menirukan kalimat Sandra. "Miss San ada apa?"
Apa anak kecil peka ya? Kimmy tidak tahu apa yang menggelayuti pikiran Sandra. Dia hanya melihat perubahan ekspresi Sandra. Kadang orang dewasa yang tidak menyadari munculnya kerut-kerut di sekitar dahi, di antara alis, di sudut mata dan bibir. Anak-anak menangkap perubahan itu dan mereka sangat peduli sekecil apapun perubahan yang ada di lingkungan.
"Miss Sandra nggak apa-apa."
"Miss San." Kimmy berdiri dari duduknya. Tangannya terulur, mengelus puncak kepala Sandra. Senyumnya terbit saat matanya beradu mata almond Sandra. "Aku ada rambut mau panjang. Ana has long hair. Papa has short hair. My hair is..." Dia menggenggam rambutnya yang menggantung di dekat telinga, berpikir apa rambutnya cocok disebut panjang atau pendek. Rambut papanya pendek, tidak sampai menyentuh telinga. Rambut Ana panjang, sampai bisa diikat ponytail. Rambut Miss San juga panjang, kadang dicepol ke atas. Kalau rambutnya...
"Your hair is short," kata Sandra mengatasi kebingungan Kimmy.
"Oh, it's short." Nada pilu kentara keluar dari suara Kimmy. Kalau rambutnya pendek seperti papa, dia termasuk boy or girl? Kimmy bingung lagi.
"What's happen? What do you feel? Kimmy merasakan apa?" Sandra menemukan keganjilan pada sikap tiba-tiba Kimmy yang memegangi rambutnya.
Kedua tangan Kimmy masih bertengger pada kepalanya. Bibir bawahnya sudah mencuat dan mata sendunya mengarah pada Sandra. "I have short hair like papa. I am boy," lirihnya.
Jika menertawakan statement murid bukan dari sikap tidak sopan seorang pendidik, Sandra mau tertawa terbahak. Karena rambut pendek, balita USA gemuk di hadapannya bersedih. "No, Kimkim is a girl. Some girls have short hair, and the rest have long hair. That's fine, it's all about the style you like. For example, Miss Elfin has short hair. Is Miss Elfin girl?"
"Yes."
"Correct. It's only about the hair style you like when you go to saloon to cut your hair. Sometimes I met boy who has long hair like my own and it's okay."
Bibir yang awalnya manyun berganti rupa jadi kerucut. Kimmy tampaknya belum puas. Dia kembali mengajukan pertanyaan, "why my papa has short hair?"
Long conversation yeah!
"Maybe the boss of your papa say NO to long hair for boy," jawab Sandra sebisa mungkin memilah penjelasan yang mudah diserap Kimmy.
"Why the boss do that?" Kimmy kembali duduk di sebelah Sandra. Permainan uno stack sudah benar-benar dilupakannya.
Sandra berpikir sejenak, mencari susunan kata yang menghentikan total pertanyaan-pertanyaan Kimmy yang berpotensi 'beranak-pinak'. Anak-anak memang demikian, suka mengupas secara detail atau mengulang satu pertanyaan. Otak mereka masih dalam masa tumbuh kembang sehingga masih sukar menerima satu kali perkataan orang. Butuh jangka waktu yang cukup lama bagi otak mereka memroses perkataan dari lawan bicara.
"Have you ever imagined your papa has long hair?" Pancing Sandra.
"No. That's not cool," jawab Kimmy cepat. Kepalanya menggeleng kuat-kuat.
"Right. That's not cool. Maybe the boss of your papa thought long hair is not cool for boy." Check!
"Oh!" Jerit Kimmy. Wajah antusiasnya menggambarkan ucapan Sandra disetujui. Sandra tidak akan membahas soal aturan pada suatu perusahaan ke anak umur tiga tahun, terlalu dini. Yes or yes?
Kimmy menyandarkan kepalanya ke paha terbuka Sandra. Oke, untuk yang satu ini Sandra akui dia masih senang mengenakan celana pendek di sebatas paha yang akan memendek saat dia duduk. Lagipula unit apartemen sepanjang siang hanya diisi dia, Kimmy, dan Murni. Nanti sore, setelah menumpang mandi di kamar mandi tamu, Sandra berganti pakaian yang lebih layak. Tidak pantas sekali jika bertemu papanya Kimkim dengan celana pendek dan kaos.
"I wanna have long hair. Nanti hair aku angkat ponytail," kata Kimmy. Kepalanya mendongak menatap Sandra.
"Bukan angkat, Kim. Nanti rambut kamu diikat ponytail. Ikat ponytail." Sandra sudah terbiasa bertemu anak-anak seperti Kimmy, sering salah menggunakan kata untuk menyampaikan maksudnya. Ada yang berpendapat karena bahasa yang mereka kuasai lebih dari satu sehingga pencampuran kosakata menjadi alasannya. Sandra sendiri berpikir bahwa situasi demikian tidak melulu karena bahasa yang dipakai lebih dari satu. Nyatanya ada banyak anak yang hanya bisa bahasa Indonesia dan masih melantur saat bicara. Dia sih pikirnya karena kurang latihan, sama halnya orang dewasa, anak-anak juga butuh diajak komunikasi aktif kalau mau jago berbicara.
"Ikat ponytail," ulang Kimmy. "You know, miss. I like song ponytail." Kimmy langsung berdiri. Dia mengikat rambut atasnya dengan kedua tangan lalu memutar kepalanya. Awalnya Sandra pikir Kimmy menirukan goyangan trio macan. Dipikir ulang, yakali balita Ritz goyang trio macan. Dangdut banget nih?
"Song ponytail?" Kepala Sandra miring sedikit ke kiri. Dia tidak tahu apapun soal ponytail.
"Yes. In youtube, badanamu dance ponytail. Like this." Kimmy mengulang lagi gerakan memutar kepalanya. Sandra gemas ingin meremas muka gemuk Kimmy. Siapa yang bisa tahan kalau melihat bayi satu ini menggoyangkan kepalanya. Satu lagi kebiasaan Kimmy yang baru diketahui Sandra, dance yang aneh.
Menuntaskan penasarannya, Sandra membuka aplikasi youtube. Memasukan keywords badanamu ponytail pada kolom pencarian, lalu sederet video penguin montok muncul. Kimmy menunjuk riang satu pilihan. Ketika telunjuk Sandra men-klik pilihan itu dan video musik mulai diproses, Kimmy berkata dengan manisnya, "Miss San dance ponytail."
Bisa saja Sandra menolak tapi musik ponytail yang menghentak dan ear catching tidak sanggup ditahan. Then here you go, Sandra berdiri. Dia meletakan ponselnya di atas meja, sengaja dibuat berdiri dengan disangga ring holder belakang ponsel. Kimmy tidak bisa berhenti tersenyum. Musik dimulai, tiga penguin bergoyang, Kimmy dan Sandra ikut bergerak.
you Know What I got??
I got a Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a P P P P P P P P Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a P P P P P P P P Pony Tail
I put it on
I take it off
I got a P P P P P P P P Pony Tail
That's what I got
I got a Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a P P P P P P P P Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a Pony Tail
I got a P P P P P P P P Pony Tail
I put it on
I take it off
I got a P P P P P P P P Pony Tail
I got a Pony tail seeeeeeee cause that's whats up
I Like big Tails
You know that's Right
I Like big Tails###
Badanamu 🤟😎
KAMU SEDANG MEMBACA
A Note of Kim
General FictionRATE +5 Tokoh utamanya bayi gendut. Jangan baca kalo gak mau obesitas!! Dinan kembali pulang ke Jakarta setelah sembilan tahun bertahan di NY. Bersama balita gemuknya, duda muda ini berharap dapat memperbaiki hubungan dengan orangtuanya yang sempat...