ANOK 31

6.7K 1.2K 49
                                    

Jadi tuh ya...
ANOK 30 ga ada 😂 ga tau nih ke mana babnya soalnya versi buku diubah pengaturan babnya. Aku apdet stok yang lama aja yang penting kalian ga lupa ada bebek paling cantik di seluruh dunia perwetpetan bernama Mis Bek. Yes or yes?
Yess duong...

Arsee - Kimkim dalam;
Cricket and Poo


Arsee POV

Awal masuk kerja setelah liburan akhir tahun sangat menyenangkan. Kembali berakitifitas berarti bermain lagi dengan para kurcaci bertaring (read: students) dan senior bertanduk (read: Kak Sandra).

Aku tidak bercanda, murid-murid di kelas seperti kurcaci bertaring. Terlihat imut dan menggemaskan. Awas saja jika kamu menurunkan kewaspadaan diri, tau-tau kamu sudah masuk dalam kekacauan.

Seperti sekarang ini, Luth berdiri di atas kursi berteriak-teriak, "HELP ME.. COCKROACH!! AHH.. HELP ME.. NOO!!".

Karena seekor serangga. Ck! Aku mengambil sapu yang kebetulan ditinggal petugas kebersihan di dekat pintu masuk toilet. Segenap tenaga aku memukulkan sapu itu tapi gerak serangga cokelat itu lebih gesit.

Tak berapa lama, Kak Sandra datang diekori Kimkim. Seniorku itu langsung menggendong Luth. Sementara Kimkim merecokiku membinasakan si serangga. Hihi, membinasakan terdengar kejam ya? Just jokes, I have no brave to kill it.

"I get itu!" Seru Kimkim.

Woaah, si tembem berani sekali mengambil The Bug. Eh, kok bentuknya nggak kayak kecoa. Itu serangga apa?

"Luth, itu bukan cockroach. Itu cricket," kata Kak Sandra.

Oh, cricket!

Luth melompat dari gendongan Kak Sandra. Dia mengibaskan tangannya pada Kimkim.

"Throw it out. Yucky, Kimkim."

Bukannya dibuang, si tembem malah berniat melempar cricket ke wajah Luth. Untung aku sigap menangkap pergelangan tangannya.

Ini skill alamiah yang akan kamu dapat kalau kerja bareng kiddos, gerak refleks yahud.

Kak Sandra memberi kode pelototan. Tuh, senior bertanduk yang aku mentioned tadi, nyuruh buang si cricket. Enak aja, aku juga takut ama serangga.

So, aku pegang pergelangan tangan si tembem dan membimbingnya ke pintu samping yang langsung menuju ke playground.

Di luar, aku dan Kimkim bertelanjang kaki berjalan di atas rumput. Nggak keburu ambil alas kaki di pintu masuk utama. Sekolah memang mewajibkan alas kaki macam sendal dan sepatu dilepas selama dalam bangunan sekolah. Murid dan guru bertelanjang kaki atau mengenakan kaos kaki. Kami menuju pohon mangga di dekat pagar playground, cukup jauh dari pintu samping.

"Ok, Kim, you can release the cricket now," kataku.

"Miss, jangan buang Abeta," kata Kimkim.

Abeta? What's that stupid name? Or thing?

"A-abeta, Abeta apa Kim?" Tanyaku gugup.

Ouh, friends, beneran ya facing bocah-bocah pas kamu bertitel guru tuh bawa beban. Kayak takut salah ucap nanti ditiru gitu.

"Abeta is my friend," jawab Kimkim. "This is Abeta."

Dan benar, friends, si cricket itu yang dibilang Abe-abean. Duh, tembem, miss jadi jijik kamu angkat cricket ke depan muka miss. Masih jomblo nih, takut cantiknya luntur dekat-dekat serangga gitu.

"Kim, lepas si Abeta ya," pintaku.

Kimkim meletakan Abeta di atas perut balonnya. Tangannya berkacak pinggang dan kepalanya geleng-geleng. Ini nih, mode Kak Sandra banget kalau mau keluarin hipotesisnya. Siap, mari dengarkan Kak Sandra Junior.

"No, aku mau adopsi Abeta. Dia bisa jadi teman aku," katanya bangga.

Aku menghela napas panjang. Tuh dengarkan friends, siapa yang bilang aku ini ajaib, Kimkim thousands time ajaib.

Lagian siapa sih yang ajarin kata adopsi ke baby, hard content tuh.

"Kim, kamu nggak bisa adopsi Abeta. Dia punya keluarga, nanti keluarganya sedih kalau Abeta nggak pulang'', kataku menjelaskan.

"Aku nanti jadi keluarga Abeta," sahut Kimkim polos.

Mataku menyisir sekitaran playground. Kali-kali memang ada jin lewat sini, trus bisikin hasutan ke Kimkim. Iih amit-amit Kimkim ketempelan begituan. Tapi si tembem kan memang sudah unik dari sananya.

"Abeta itu keluarganya cricket! Kimkim bukan cricket!" Tegasku.

Panas matahari membuat aku mudah emosi. Hujan mendadak dong biar kita nggak terjebak pembicaraan begini. Pleasee!

Saat aku kembali memperhatikan Kimkim, dia sudah hilang. Tinggal si cricket berjalan merayapi kakiku. Iih, jijik! Aku mengibaskan kakiku sampai serangga kecil mungil tapi nggak lucu itu jatuh dan lari ke balik pohon mangga.

Ok, focus, friends, now where's the tembem?

Kimkim sedang mengaduk-aduk pasir di sand-pit. Aku berlari ke arahnya. Kakinya sudah tenggelam di balik pasir. Betis gemuknya kelihatan seperti akan tenggelam.

"Miss, I find treasure!!"

Aku melangkah turun ke sand-pit lalu berjalan mendekat. Dalam sekejap mata, wusssh, pasir berterbangan ke wajahku.

Holy crap!

Aku mengibas pasir yang ada di rambut dan bajuku. Menggunakan lengan kaos seragam, aku mengelap wajahku yang ditempeli pasir.

Dan sekali lagi, Kimkim mengangkat tangannya dengan bangga memamerkan dong-dong-dong, tunggu, aku butuh jeda memikirkan benda kuning kecokelatan berbentuk agak lonjong sebesar ibu jari orang dewasa. Ayo, tebak apa itu!

Ya, tepat, that's a poo.

"Kimkim buang, buang yang jauh, itu jorok," seruku.

Lalu Kimkim membuangnya. Persisnya melempar ke arahku dengan wajah datar. Wajah datar, friends! Nggak kebayang gimana kaget, jijik, ngeri, dan lalala-lilili ekspresiku sekarang.

Aku melompat-lompat mengenyahkan kotoran kucing itu dari baju seragamku.

"Miss Arsee dancing!'' Seru Kimkim riang.

Dia melompat-lompat dan berteriak-teriak sepertiku. Aku melompat-lompat karena ingin mengenyahkan kotoran dan Kimkim karena berpikir aku menari.

Lihat bagaimana isi kepala kami tidak berada dalam satu frekuensi yang sama. Aku mau nangis!

###

The tembem beraksi mengadopsi Abeta. Siapa yang mo ikut adopsi Abeta??

Banyak tuh di playground sekolah Kimdut hihihi 🐜🐞🐝🐛🐌
.
⊂_ヽ
  \\彡 ミ
   \(´Д')
    / ヽ
   /   へ\
   /  / \\
  | ノ      ヽ_つ
  / _  /    
  /    /|
 (   /ヽ
 | |、\
 | 丿 \ /⌒)
 | _|  ) /
'ノ   )    Lノ
(_/

Note: jangan lupa makan
ㄟ( ・ө・ )ㄏ

A Note of KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang