Nok 2 : My Baby Toy

11.3K 1.7K 92
                                    

NoK 2 dalam;
My Baby Toy

"Dia bahkan nggak tahu apa itu sekolah?" Pandangan Ana menuding Dinan tanpa ampun. "See? Masih mau bertahan di sini? Lo cuma buat kondisi ini tambah rumit. First, you need more than Lizzy to assist Kimmy. Second, move on dong. Ini sudah hampir tiga tahun but you've been staying here such like a galon monster, gagal move on monster. Screw up your courage, that's the point you need."

Dinan menyesap kopinya dengan santai. Semua terasa biasa. Omelan Ana, kemarahan Ana, dan kalimat makian Ana. Semua sudah kebal di telinganya.

"Kembali ke Jakarta. Now or never." Ana yang kesal tidak digubris Dinan memilih merelaksasi kepalanya yang berdenyut tiap kali berdebat persoalan yang sama. Membuat Dinan dan Kimmy pulang ke Jakarta. Ana duduk di sisi Dinan. Kepalanya dia rebahkan pada punggung sofa. Jemarinya sudah memijat kuat namun serangan pada kepalanya tidak juga berkurang.

Jemari hangat Dinan menepis tangan Ana lalu memijat pelipis perempuan berusia dua puluh empat tahun itu. Ana lupa fakta bahwa abangnya ini memiliki jari-jari ajaib yang mampu mengobati pusing kepala dan membuat dirinya nyaman. Ana mungkin jumlah minoritas adik perempuan yang tidak bisa berlaku lembut dan manis pada saudara. Tapi Ana tetap perempuan yang suka perlakuan selembut pijatan Dinan.

"Kalo gue nggak ingat lo masih abang kandung gue, pasti sudah gue gilas otak lo biar waras sedikit." Ana menutup kedua matanya, menikmati pijatan Dinan. "Kembali ke Jakarta, Din."

Jemari Dinan berhenti sepersekian detik. Matanya berputar ke arah pintu kamarnya lalu segera dia balik menekuni aktivitas memijat kepala adiknya. Semua itu luput dari Ana yang tengah menutup matanya.

Tidak ada tanggapan Dinan, pria berusia tiga puluh empat tahun itu memilih diam.

Ana membuka sedikit matanya. Melalui ekor matanya dia melihat Dinan tersenyum lembut tanpa beban. Dinan yang mengalami kehidupan berat di negara orang tapi dia yang merasa sedih dan membenci nasib abangnya yang tidak semulus kisah roman di film.

"I love you, Din. Gue mau lo dapat kehidupan lebih baik," desis Ana terdengar lemah. Ya, Ana sudah pasrah jika abangnya tidak mau kembali ke negara mereka. Bahkan setelah dia menjadikan keponakan gemuknya sebagai alasan. Dia merasa buntu menggiring Dinan pulang.

Bukan suatu kewajaran mendengar sesama saudara mengucap cinta dan sayang di usia sebesar Ana terlebih dengan sifat tempramen Ana yang membikin sosoknya jauh dari kesan manis. Kenyataannya, Ana adalah princess kecil yang mudah mengakui perasaannya tanpa sungkan. Dan Dinan menyukai kenyataan yang satu ini dari adiknya.

"I love you too," balas Dinan.

***

05/10/2020

🤟😌 kalian tau simbol tangan kek gitu artinya apa?

Itu sign language yang artinya

I
Love
You

Kirim sign language kaya gitu kalo kalian emang chintah sama my lovely baby ndutt kimkim ❤ tembusin 1K 🤟 yaaaa...

Big hug,
-Miss BekCu

A Note of KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang