dalam hutan yang mulai gelap, suara gumam bersahut sahutan diatas kepala,menyusuri sungai sepanjang jalan, sesekali tergelincir lara.
sang penakluk dalam perjalanan pulang, sebilah pisau seutas tali, berkepalakan kain, luka kecil di ujung jari,
lamunan sepanjang perjalanan tersentak iba atas keadaan,
bulan bersembunyi dibalik ranting, sinar terbiaskan oleh butiran gerimis tak kunjung henti.bukankah di tengah dinginnya malam itu, ada mimpi yang terus kau pupuk meski berkali kali gugur?
dan ini masih seperti hujan kemarin, bukankah senja terindah akan muncul setelah gerimis yang tak kunjung henti?
lalu pantaskah sang pencari kayu bakar meluluhkan putri kerajaan sebrang?