Kemarin jam 3 subuh,
aku pergi ke kota mencari pemukiman,
kota yang begitu tenang
hanya suara angin subuh yang bersembunyi dibalik kupingku,
ku susuri sepanjang jalan sampai tiba di persimpangan,
kursi kosong dibawah sinar lampu itu terlihat begitu lapuk,
sandarannya sudah patah dibawah,
Aku mencari surau,
terlihat dikejauhan bulan bintang,
ku hampiri setelah sampai ternyata hanya gubuk berdinding rotan,tak beralas kaki,
aku lupa,
setelah cukup lama aku menunggu orang untuk ditanya,
tak satupun yang ku temui,
aku kembali ke jalan yang tadi,
kursi dibawah lampunya rubuh!!
Pura pura tak ku hiraukan
aku khawatir ada orang jahat yang berkeliaran,
ku percepat langkah,
sampai tiba depan rumah,ku buka pintu,
ternyata sudah berantakan,
tentu saja ada maling pikirku,
setelah aku periksa satu persatu tak ada barang berharga yang berhasil dicurinya,
hanya diberantakan saja ocehku,Suara ayam sampai pada ujung telingaku,
aku tersentak,
hari sudah pagi,
yang semalam hanya mimpi,
segera ku cuci muka lalu pergi ke pasar,
dari kejauhan seseorang mengenaliku.aku melihatmu
tapi tak lagi untuk bertemu
bukan tak ingin menyapa
Hanya mencoba memakaikanmu sepatu kacaMereka mengajakku pergi di malam minggu,
Tapi aku betah didepan komputerku,
Beberapa orang suka keramaian,sebagiannya menyendiri di pojokan,
Karna ada kesunyian yang sengaja harus diciptakan untuk meredam kebisingan.