Saat itu matahari malu menampilkan wujudnya,bersembunyi dibalik awan.
Hujan tapi tak dingin,Ku lihat seseorang duduk ditengah hujan.
"Ada apa?" Tanyaku.
Dia hanya tersenyum simpul
"Apa hujan tak membuatmu dingin?" Ku tanya sekali lagi.
Dia bangun dari tempat duduknya lalu menengadahkan mukanya,rintik hujan membasahi sebagian wajahnya yang terlihat lelah.
Ku dekatkan tubuhku disamping badannya,
"Ingin pulang?" sekali ku tanyakan.
Beberapa saat hening.
Suaranya mulai ku dengar pelan.
"Aku harus pulang kemana?rumahku hancur berkeping".
Aku terdiam mendengar jawaban dari suara yang sendu itu.
"Mari pulang,kerumahku saja." Meski aku ragu bahwa dia akan mau.
Dia terdiam,tanpa ada sedikitpun gerakan.
Aku takut bahwa itu menyinggungnya,
Dia mendekat,dia gantungkan tangannya di lenganku, seperti pertanda "iya" untuk pertanyaan ku yang tadi.
Ku tuntun jalan perlahan,jarinya yang mungil tak melonggarkan sedikitpun genggaman dari lenganku,dia terus saja bisu dalam perjalanan,ntah apa yang dia pikirkan.
Sampai akhirnya kami tiba dirumah.