Hei kau!!

3 0 0
                                    

Selamat malam sang tuan,
roda yang tak sengaja kau rakit dulu,
kini ku bongkar habis dan ku rakit dengan alat alat yang baru,
tentu,tak semenarik rakitan mu dulu,
tapi yang ini aku rakit dengan sungguh sungguh, bahkan setiap inci detail nya ku perhatikan,
masih saja,tak semenarik rakitanmu dulu,
tapi ini masih belum selesai tuan,
lambat laun rakitan yang ku susun perlahan ini akan mencapai bentuk terbaiknya,
dan suatu hari bisa ku kendarai ke negeri yang jauh disana,

tuan,
kau ingat pesan yang kau sampaikan ketika tanganmu penuh dengan kuas kaleng cat dulu?
katamu,roda itu tak hanya sekedar seberapa mulus jalannya,tak hanya seberapa banyak yang bisa ia tampung,
tapi seberapa kokoh dia untuk terus berjalan.

kali ini,
ku pastikan roda nya dapat mengantarkan mereka kemanapun mereka ingin tiba,
tak peduli bagaimana sang cuaca mengatur langit,
ku pastikan aku juga petarung sengit.

dasar kau tuan,
kau rakit roda yang menarik namun tak kokoh,
kau tinggalkan ditengah jalan tanpa plang penanda,
kau pergi ke sebrang bersenda gurau dengan teman sebayamu,
Sampai lupa aku menunggumu.

baiklah tuan,
Roda yang ini hanya tinggal sentuhan akhir,
kuas yang kau tinggalkan sudah tak bisa ku pakai,mengeras meski sudah ku rendam dengan air beras, tunggu ya tuan,
ku pastikan kau iri dengan roda yang ku rakit,
menyesal kan kau tuan?
anggap saja itu hukaman mu,
selamat merenung tuan.

Titik GarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang