page vi

69.7K 7.9K 269
                                    

"game teruuus!" celetuk jaemin yang baru turun. ia sudah menggunakan baju tidur, rambutnya basah karena abis keramas.

"iri bilang bos." jisung dengan bodo amatnya ngejawab. dia ngga memperdulikan si kakak yang sekarang malah gelendotan di lengannya.

"aaaaa jangan ganggu dong."

"uuuu gemayy nyaa adik kuuuuu."

"aaaaa kakk!"

"kak! adeknya jangan di gangguin terus dong." kemudian suara bunda nya terdengar dari arah dapur. si bunda lagi bikin apa gitu, jaemin juga gak tau. adiknya ini lebay, padahal dia cuma nguyel-uyel pipi doang tapi teriakannya sampe pojokan rumah.

"hih. pengadu."

"penggangu." cibir jisung ngikutin nada jaemin.

jaemin berdecak kesal. bibirnya manyun. "tapi dek. kamu tau gak berandalan sekolah itu? yang katanya anak paling nakal di sekolah."

"yang mana? anak nakal mah banyak." ujar jisung sambil tangannya masih sibuk berkutat dengan game nya. telinga doang yang fokus ke suara jaemin.

"ish. yang ketua geng."

jisung berkedip-kedip, tangannya bahkan berhenti bergerak. otaknya sedang berputar memikirkan beberapa hal di sana. "maksud nya, kak jeno?"

ia noleh ke jaemin yang sekarang lagi natep dirinya dengan raut penasaran.

"emm? mungkin? pokoknya yang paling nakal sama ketua geng."

jisung menghendikan bahunya. "adek cuma tau dia doang. kata temen adek kak jeno tuh emang siswa nakal, dia juga ketua geng motor gitu. apadeh, gak tau adek ah." ujarnya kemudian kembali fokus dengan game nya.

sedangkan jaemin terdiam. jadi, nama nya jeno ya?

* * *

"jaemin?"

guanlin mengangguk. "iya, cowok yang sering lo liatin."

jeno berkedip-kedip. "ah, yang di sekolah."

"iyeee. lo suka sama dia?"

jeno mendelik, kemudian dia melempar beberapa butir kacang ke wajah guanlin. "ngaco lo."

"anjing! biasa aja dong."

"lagian aneh pertanyaan lo."

"kan siapa tau lo jatuh cinta pada pandangan pertama."

jeno menggeleng. "kaga, biasa aja. ya? gak tau lah. gak usah di bahas."

guanlin mencibir. "iye iye." pandangannya tak sengaja melihat orang yang baru masuk ke markas. "eh? bang markk!"

jeno langsung noleh; ngikutin arah pandang guanlin. menemukan abangnya yang tengah berjalan masuk sambil bersalaman sama beberapa anggota.

"ngapain lo ke sini?"

"suka-suka gue lah."

jeno mendengus saat ngedengernya. "lo dah ada markas sendiri, ngapain ke sini sih."

mark berdecak kesal. "bacot bener. gue ke sini mau ngomongin masalah---"

"BOS! JENO!"

jeno terkejut tentu saja, ia noleh ke salah satu temen gengnya itu yang baru masuk sambil berlari. "apaan?!"

"GAWAT! BAEJIN!"

jeno langsung bangkit dari duduknya.

"DI SERANG ANAK GENG HYUNJIN!"

"ANJING!"

jeno beserta yang lainnya langsung berlari. bahkan di antara nya sudah sedia membawa alat yang bisa di gunakan untuk nyerang. ya, sepertinya malam ini akan terjadi lagi sebuah pertarungan antar kedua siswa-siswa nakal dari sekolah ternama itu.

* * *

"ADEK CEPETAN!"

"SABARRR!"

jisung bahkan berlari lebih cepat saat mendengar teriakan si kakak untuk ke sekian kalinya.

"kamu sih! main game suka gak inget waktu."

jisung berdecak, ia memakai helmnya. "hih. ngomel terus. iya maaf, ayo dah."

karena kesal jaemin mencubit pinggang si adek. sampe jisung berteriak ampun, kemudian dia naik ke motor. dan jisung melajukannya dengan kecepatan sedikit tinggi biar mereka gak telat.

beberapa menit kemudian mereka sampai di sekolah. untungnya masih bisa masuk, bahkan gerbang mau di tutup kalo saja jaemin gak teriak dan jisung yang makin ngebut.

bikin beberapa murid di sana, memandangi mereka.

"awas ya. ini terakhir kalinya kamu kesiangan karena main game!"

"iyaa kak naa iyaaa."

"jaemin!"

yang punya nama menoleh. mendapati renjun serta haechan, lalu jaemin tersenyum dan menghampiri keduanya.

"haii, selamat pagi hehe."

"pagi jugaa."

"tumben telat banget?"

jaemin cemberut. "adek ku. kesiangan."

renjun terkekeh. "yaudah lah. untung gak telat-telat amat."

"eh ya. kalian pada udah tau?" celetuk haechan ngebuat dua temennya itu noleh ke dia.

"apa?"

"tau apaan?"

"jeno sama geng nya, tawuran tadi malem."

"HAH?"

coba tebak siapa yang bilang 'hah' nya paling keceng? iya betul, jaemin. dia tahu, jeno itu nakal, jeno itu ketua geng, jeno itu anak bandel. tapi dia gak nyangka aja gitu, kek kaget aja denger sendiri kalo jeno ini ikut tawuran.

mana, dia yang memimpin. benar-benar seseorang yang berbeda dengan orang yang menepuk-nepuk kepala nya dengan lembut saat di toilet.

•••
tbc.

[✓] pawang | nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang