7 -Sekilas rindu [revisi]

36 2 1
                                    

Bahkan orang lainpun aku anggap itu kamu.” — Nazhira Almahyra

Apa mungkin kita akan tetap bisa bersama sedangkan hati kamu saja masih ada keraguan di dalamnya.” — Nanda Utami

Kita begitu jauh sampai aku sendiri pun sudah tidak mampu menggapai rindu.” — Angeliska Marina

7. Sekilas rindu

Morning Kak,” sapa Nazhira sumringah sambil memeluk Kakaknya dari belakang, menggantungkan kedua tangan pada bahu Shila. Nazhira sudah siap dengan seragam sekolahnya. Hari ini ia memakai baju Pramuka.

Shila yang sedang duduk di kursi meja makan sempat kaget karena pelukan Nazhira yang tiba-tiba. Ia baru selesai menyiapkan sarapan. Ternyata bocah itu sudah bangun. Dan apa ini sudah lengkap menggunakan atribut sekolah? Shila menatap heran pada Nazhira yang masih memeluknya. Shila memegang tangan Nazhira yang berada di pundaknya.

“Tumben, biasanya diteriakin dulu baru bangun,” kata Shila, melihat arloji ditangannya 05.56 WIB.

“Ck, bangun pagi salah bangun siang tambah salah. Hidup memang serba salah,” kesal Nazhira sembari duduk di samping Shila.

“Ya heran aja gitu. Tapi bagus deh, biar mandiri,” kata Shila, mengambil roti tawar yang telah di olesi dengan selai strawberry dan memakannya.

“Mandi sendiri,” lanjut Shila.

“Yeh, siapa juga minta mandiin sama situ,” sahut Nazhira seraya meminum susu coklat panas.

“Nih ya kalau mandi aja masih disuruh belum mandiri namanya.”

“Iya-in biar fast,jawab Nazhira, malas.

“Kak, Sabtu besok mudik yuk!” Ajak Nazhira.

“Mudik? Yahh Kakak Minggu ini mau ke rumah mertua Kakak,” ujar Shila dengan mimik muka sedih.

“Ohh udah ada rencana ya? Ya udah nggak apa-apa aku bisa sendiri kok nanti aku bilang ke Mama kalau Kakak nggak bisa ikut,” kata Nazhira.

“Nggak apa-apa Zi? Kakak semalem padahal mau bilang tapi kamu kayaknya udah tidur. Kamar kamu juga diketuk-ketuk nggak Kamu nya nggak ada suara.”

“Hehe iya, aku abis isya langsung tidur ngantuk banget,” ujar Nazhira.

“Nggak apa-apa dong. Aku juga 'kan udah sering pulkam sendirian. Enjoy-enjoy aja,” lanjutnya yang telah menghabiskan satu cup roti.

“Titip salam aja ya buat Mama sama Bapak. Nanti kalau ada waktu luang lagi kita pulang bareng.”

Okay deh,” balas Nazhira.

“Oh iya, semalem ada temen kamu Nanda kesini,” kata Shila.

“Sama Ratu juga?” Tanya Nazhira.

“Sendiri dia, kamu sih dibangunin nggak bangun-bangun. Kebo banget.”

“Kebiasaan Nanda nih suka dadakan. Coba bilang dulu dari dari sore kalau mau kesini,” monolog Nazhira.

Oekkk... Oekkk...

“Arfa bangun tuh kak,” kata Nazhira.

“Iya udah Kakak ke kamar dulu ya. Sarapannya dihabisin,” kata Shila sembari berjalan menuju kamarnya.

“Iyaaa...” Nazhira mengambil satu cup roti dan memakannya.

Nazhira merapikan meja makan dan mencuci piring. selesai dari itu, ia kembali ke kamarnya untuk mengambil tas sekolah.

MEMORIES [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang