19. Target Cinta Dimas
Ratu mengelus lembut rambut Atha—pacarnya yang masih terlelap di pangkuannya. Kaki Ratu keram, tapi ia tidak tega membangunkan Atha yang nampak tertidur sangat pulas.
Tangan Ratu turun membelai pipi Atha. Panas. Itulah yang dirasakan oleh Ratu. Ketika jam pelajaran berlangsung Ratu mendapatkan kabar dari Agung—sahabatnya Atha kalau cowok itu sedang terbaring lemah di UKS. Ratu cemas ia takut Atha kenapa-kenapa ternyata hanya diserang demam biasa. Ratu menyuruh Atha untuk istirahat di rumah saja tapi cowok itu tidak mau mendengar. Ia lebih baik tiduran di UKS sambil ditemani sang pacar daripada di rumah. Sendirian.
Tanpa sadar seulas senyuman terbit menghiasi wajah cantiknya. Atha kalau lagi tidur begini kelihatan seperti bayi, sangat lucu.
Selama ini Ratu tidak pernah membayangkan jika Atha tidak ada bersamanya, Ratu tidak akan mengenal apa itu cinta. Atha berhasil membuatnya merasakan indahnya jatuh cinta.
Ratu tersentak saat tangannya di genggam oleh Atha, genggaman itu sangat erat bahkan Atha sesekali meremasnya lembut tepat di dada cowok itu. Ratu menunduk.
“Jangan pergi...” Atha bergumam lirih dengan mata yang masih terpejam.
Ratu melambaikan tangan kanan di depan wajah Atha, ternyata Atha sedang mengigau.
“Aku sayang Ratu...” Atha masih mengigau.
Sesekali Atha meringis saat kepalanya kembali pusing, ia menggeliat kecil.
“Atha pusing?”
Bodoh, batinnya.
“Dia 'kan lagi tidur mana kedengaran. Bodoh lo tuh ngomong sama orang lagi tidur.”
Rengkuhan kecil kembali terdengar dari mulut Atha.
“Aku juga sayang sama kamu At. Banget,” gumam Ratu nyaris tidak terdengar.
✧✧✧
Suasana kelas 12 IPS 3 nampak sunyi, hanya terdengar suara jam dinding yang berdenting. Semua murid sibuk dengan buku dan pulpen. Di depan papan tulis berdiri seorang siswi yang notabene nya sebagai sekertaris sedang membaca buku sejarah perminatan untuk siap di ringkas.
Pelajaran tengah berlangsung setelah istirahat pertama selesai. Guru cantik berkaca mata itu memperhatikan semua murid. Ia mengernyit saat ada bangku kosong di sebelah Nazhira.
“Nazhira, teman sebangku kamu kemana?” Tanya Bu Aye pada Nazhira.
Nazhira yang sedang fokus menulis langsung menoleh ke depan. Atensi murid menatap ke arah Nazhira.
“Di UKS Bu. Perutnya tiba-tiba sakit tadi.” Nazhira melirik Nanda di meja sampingnya.
Bu Aye mengangguk, kembali melihat buku catatan nilai para murid.
Tok.. tok.. tok...
“Permisi, maaf Bu.” Siswi yang notabene nya kelas sepuluh itu masuk dan menyalami tangan Bu Aye.
“Piwittt... Hai adek manis dari Yupiter... Kau sungguh manis membuatku tertarik...” Ivan bersenandung riang. Aziel di sampingnya menonyor pelipis Ivan dengan kesal.
“Haha Yupiter nggak tuh. jauh amat.” Rafa tergelak di bangku belakang.
“Hoooh..,” sorak seluruh murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES [revisi]
RomanceSelamat datang di cerita 'MEMORIES' ______________________ Nazhira Almahyra, gadis mungil berkulit kuning langsat yang sampai saat ini masih mencintai mantan kekasihnya-Haikal Bagaswara-Alumni SMA Cendana. Kehadiran murid b...