Misteri hilangnya sang kakek

5 0 0
                                    

Gery terbangun dari tidurnya saat merasakan ada yang menyentuh pipinya dan ternyata itu adalah Vidia yang baru kembali dari penyelidikannya.

"Eh, kamu sudah kembali Vidia bagaimana penyelidikannya?" tanya Gery sambil bangun dari tidurnya.

"Aku mendatangi tempat kecelakaan kakekmu dan aku tidak menemukan apapun tapi aku mencoba menyelidiki lebih dalam pagi di tempat itu aku merasakan adanya aktivitas ilmu hitam di tempat itu," ujar Vidia.

Gery yang mendengar itu langsung terdiam dan memikirkan siapa gerangan yang bermain dan mempunyai ilmu hitam, kecurigaan Gery terhadap kematian sang kakek semakin kuat.

Akhirnya Gery bangun dan melaksanakan ibadah salat shubuh lalu mencuci muka dan setelah itu barulah Gery memutuskan untuk berolahraga ke sekitar komplek rumahnya,dan saat berolahraga banyak juga orang-orang yang sedang berolahraga pada pagi hari itu, lalu setelah mengelilingi komplek akhirnya Gery beristirahat di sebuah pedagang kaki lima sambil sarapan, saat tengah menunggu sarapan ada seorang anak kecil yang tiba-tiba ada seorang arwah anak kecil yang menghampirinya dan tiba-tiba membisikinya sebuah teka-teki,

'Jangan lengah tepat bulan purnama merah, sang pemuja black magic akan mencari tumbal yang berasal dari orang terdekat'

Gery yang hendak bertanya apa maksudnya sosok anak tersebut sudah menghilang, akhirnya Gery memakan sarapannya yang sudah tersaji di depannya dan akan menyelidiki maksud ucapan sosok anak kecil tersebut.

Setelah menghabiskan sarapan Gery kembali ke rumah dan mandi kemudian bersiap untuk menjenguk akmal.

Saat sesampainya di rumah sakit Gery melangkahkan kakinya menuju kamar tempat Akmal di rawat, sesampainya di sana Gery melihat Akmal sudah terbangun dan sedang memakan sarapan, akhirnya Gery mengucapkan salam.

"Assalamualaikum tante, om" ucap Gery sambil tersenyum.

"Waalaikum salam," jawab kedunya," eh Gery mau jenguk Akmal ya, yasudah tante titip Akmal ya tante mau pulang sebentar sama om mau ngambil keperluan Akmal yang tertinggal." ujar mama Gery.

Gery hanya mengangguk lalu mendekati Akmal, dan saat kedua orang tua Akmal sudah keluar Gery duduk di samping Akmal lalu keduanya terdiam sampai Gery membuka pembicaraan.

"Mal kapan kau pulang?"tanya Gery

"Besok siang kata dokter,kenapa emangnya?"

"Gak papa, aku cuma mau ngajak kamu melakukan penyelidikan kematian kakek, setelah kupikir-pikir emang ada yang aneh dari insiden kecelakaan kakekku di tambah kamu yang memberikan penjelasan tentang bahwa kamu di culik oleh kakekku dan penyelidikan Vidia juga, ada yang janggal jadi kuputuskan untuk menyelidikinya." ujar Gery

Akmal yang mendengar itu lantas menganggukkan kepalanya, lalu akhirnya keduanya tenggelam dalam obrolan.

Saat jam menunjukkan pukul 09.00 Gery memutuskan pamit karena ada urusan akhirnya setelah itu barulah Gery menjalankan mobilnya menuju ke tempat insiden kecelakaan kakeknya.

Sesampainya di tempat kejadian Gery menelusuri tempat kejadian tersebut dan saat dia menelusuri tempat tersebut dia merasakan sebuah hawa negatif dari sesosok padahal hari masih terbilang pagi, akhirnya karena penasaran Gery dan Vidia mencari keberadaan sosok tersebut.

Dan saat berjalan mencari sosok tersebut tiba-tiba saat melewati sebuah pohon beringin di dekat tempat kejadian kecelakaan, ada sesosok yang loncat dan langsung mencekik Gery dari atas pohon beringin, Gery yang kaget dan tak sempat menghindar langsung terjatuh dengan posisi sosok itu mencekiknya, melihat itu Vidia tidak tinggal diam dan langsung mengibaskan tangannya seketika sosok itu langsung terlempar dan akhirnya Vidia membantu Gery yang bangun, sedangkan Gery memegang lehernya dan terbatuk-batuk.

"Apa maksudmu tiba-tiba menyerangku?" tanya Gery sambil dibantu Vidia bangun.

Sosok tersebut hanya menggeram, dan saat Gery mengamati sosok tersebut bentuknya sangat mengerikan, dengan tubuh setengah hewan namun berbadan manusia itu memiliki kepala seperti kambing, Gery langsung mundir saat mengetahui sosok tersebit sangat amat kuat Vidia yang di belakangnya juga seketika waspada saat merasa aura sosok tersebut pekat dengan aura negatif.

Saat Gery tengah memandang dan meneliti sosok tersebut tiba-tiba tersebut hilang dan muncul di depannya dan langsung memukulnya Gery yang sempat merapalkan mantra perlindungan berhasil menangkisnya namun karena belum selesai merapalkan mantra Gery tetap terlempar sejauh 2 meter, Vidia yang melihat itu langsung menyerang sosok tersebut namun sosok tersebut kembali hilang dan muncul di samping Vidia, pertarungan antara Vidia dan Sosok tersebut berlangsung sengit namun saat jam menunjukkan pukul 12.00 siang sosok tersebut tiba- tiba hilang dan Vidia segera membantu Gery yang tengah terluka, dan memapahnya ke dalam mobil, saat sudah duduk di kursi kemudi Gery segera mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang ke mbali ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Gery segera menuju kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di kasur king size, dan Vidia segera keluar kalu mengobati luka Gery yang untungnya tidak terlalu parah, setelah mengobati luka Gery, Gery bangun dari tidurnya dan bertanya kepada Vidia.

"Makhluk apa tadi yang menyerang kita Vidia?" tanya Gery," dan auranya tidak akan pernah kulupakan aura yang amat sangat gelap penuh dengan amarah."

"Aku gak tau Ger, itu makhluk apa yang pasti itu jin tingkat tinggi sebab tidak ada setan atau jin biasa yang memiliki aura sepekat itu." jelas Vidia.

"Baiklah nanti malam kita kembali ke tempat itu sebab aku belum mendapatkan informasi apapun mengenai kematian kakek, dan masalah makhluk itu kita bersihkan sekalian, sebab bahaya kalau dibiarkan" ujar Gery.

Vidia hanya mengangguk, setelah itu Gery izin untuk beristirahat karena capek, dan setelah itu Gery akhirnya  beristirahat.

Saat terbangun jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Gery segera melaksanakan ibadah salat ashar lalu setelah itu bergegas mandi.

Lalu saat waktu sudah menunjukkan memasuki waktu maghrib Gery segera melaksanakan ibadah sholat maghribnya, lalu setelah itu dia bersiap-siap berangkat ke tempat kejadian kecelakaan sang kakek.

Sesampainya di tempat kejadian Gery merapalkan matra perlindungan dan pertahanan sebelum keluar dari mobil lalu setwlah selesai merapalkan mantra pertahanan akhirnya dia keluar dari mobilnya.

Saat menginjakkan kakinya di tempat kejadian Gery merasakan aura tempat tersebut berbada dan lebih terasa negatif dan berat di waktu malam akhirnya Gery melangkahkan kakinya. Memasuki tempat tersebut lebih dalam dan di sepanjang perjalanan banyak sekali sosok hantu namun mereka tidak berani ada yang mendekat lantaran keberadaan Vidia di belakang Gery, lalu keduanya terus berjalan hingga akhirnya sampai di tempat pohon beringin yang mereka tuju guna melenyapkan makhluk yang menyerang mereka tadi pagi, saat sedang mencari makhluk tersebut tiba-tiba dari belakang ada yang menyerang mereka untungnya Gery dan Vidia berhasil menghindarinya, dan saat melihat ternyata sosok yang tadi pagi yang menyerang mereka akhirnya Gery dan Vidia bersiap melawannya.

***

See you next part

Salam author

Jangan lupa vote dan comment ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream of precognition Curse AbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang