Berlatih Kemampuan Baru

1 0 0
                                    

Setelah Gery kehilangan kakek-neneknya akhirnya Gery memutuskan untuk melatih kemampuan barunya, namun awalnya dia bingung bagaimana cara melatih kemampuan tersebut, dan akhirnya dia memutuskan bertanya pada Akmal siapa tau dia mempunyai kenalan seorang yang bisa membantu Gery, hary sudah beranjak malam dan proses pemakaman dan pembacaan tahlil dan do'a bersama telah selesai Gery sekeluarga memutuskan untuk beristirahat di karenakan badannya yang sudah sangat letih.

Keesokan harinya

Gery dan keluarganya beraktivitas seperti biasanya, lalu akhirnya Setelah itu Gery berangkat ke sekolah.

Saat sampai di sekolah Gery segera mencari sahabatnya Akmal, dan saat sudah sampai di dalam kelas Gery akhirnya menemukan Akmal yang sedang berkutat dengan gadgetnya akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri Akmal seraya bertanya,

"Mal, kamu ada kenalan orang gak yang memiliki kemampuan sama sepertiku?"

"Kemampuan apa?"

"Melihat masa depan dan masa lalu."

"Oh, gak ada aku Ger, emang kenapa toh tumben nyari orang kaya gitu?"

"Aku kepingin menguasai kemampuan itu Mal, agar aku bisa menolong orang lain seperti yang kamu bilang."

Akmal yang mendengar ucapan sahabatnya hanya tersenyum,lalu menepuk bahunya tanda memberi semangat, lalu tiba-tiba keluar sebuah ide dari kepala Akmal dan saat akan mengucapkan bel masuk berbunyi mengurungkan niatnya tak lama setelah itu masuklah seorang Guru ke dalam Kelas Gery dan pembelajaran pagi hari itu dimulai.

Saat di tengah pelajaran Gery termenung dan memikirkan siapa gerangan yang bisa membantunya menguasai kemampuan tersebut, dan saat melamun Gery merasakan pelukan dan saat melihat ternyata Vidia sudah ada dibelakangnya dan memeluknya seraya membisikkan bahwa Gery pasti bisa menguasai kemampuan itu.

Tak lama bel istirahat berbunyi lalu Guru tersebut langsung memgakhiri pembelajaran, dan setelah itu Akmal langsung memberitahu idenya kepada Gery,

"Ger, kenapa kamu gak minta dan bertanya kepada Vidia saja siapa tau dia bisa melatihmu menguasai kemampuan barumu itu."

"Iya juga, kenapa aku gak. Kepikiran dari tadi."

"Ya gak salah sih, kamu kan baru kehilangan nenekmu dan jasad kakekmu masih dalam tahap pencarian."

Gery yang mendengar ucaoan itu lantas langsung mendatarkan mimik wajahnya, Akmal yang melihat itu sontak merasa tidak enak dan langsung meminta maaf Gery hanya mengangguk dan mengajak Akmal untuk segera ke kantin guna mengisi perutnya yang keroncongan, sesampainya di kantin Gery kaget banyak sekali Arwah yang ada di kantin namun seketika langsung pergi saat Vidia keluar dari dalam kalung dan berjalan di samping Gery.

Setelah makan Gery memutuskan untuk kek kelas terlebih dahulu, lalu sesampainya di kelas dan untungnya masih sepi Gery memutuskan untuk bertanya kepada Vidia masalah tentang melatih kemampuan barunya itu.

"Vidia aku boleh tanya?"

"Tanya apa Gery?"

"Kamu bisa gak membantuku menguasai kemampuan melihat masa depan dan masa lalu ku?"

"Bisa kok, kan dulu aku juag yang membantu nenekmu untuk menguasai kemampuan tersebut, dan kalau boleh tau kenapa kamu ingin menguasainya?"

"Aku ingin menolong orang-orang dengan kemampuan ku itu siapa tau aku bisa membantu mereka mnyelesaikan masalah yang sedang menimpa mereka." jelas Gery panjang lebar.

"Hmmm, baiklah kapan kamu mau mulai latihan?"

"Nanti sepulang sekolah bisa? "

Vidia hanya mengangguk tak lama setelah itu Akmal kembali ke kelas dan tak lama setelah itu pembelajaran siang hari itu dimulai.

***

Saat sampai di rumah tepatnya di kamar Gery bersama Vidia memutuskan untuk melatih kemampuan melihat masa lalu terlebih dahulu mula-mula Gery disuruh memegang tangan Vidia dan menenangkan batin, dan saat itulah Gery dapat melihat masa lalu Vidia beberapa detik namun setelah itu kepala Gery sakit, dan kemampuan itu menjadi terputus, Gery tak menyerah lalu mencoba lagi dan hasilnya sama.

Saat jam menunjukkan pukul 16.30 Gery sekali lagi memegang kepalanya dan akhirnya Vidia memutuskan cukup sampai disini dulu latihan mereka Gery mengiakan dikarenakan badannya sudah sangat capek.

Dan setelah makan malam Gery langsung merebahkan tubuhnya di kasurnya di karenakan badannya yang remuk, Vidia yang melihat itu lantas mendekatinya dan duduk di sampaingnya sambil mengelus kepalanya dan berkata.

"Memang sulit menguasai kemampuan tersebut Gery tapi kamu jangan menyerah kamu pasti bisa menguasainya." semangat Vidia

Gery yang mendengar itu lantas tersenyum lalu, setelah itu azan isya berbunyi dan akhirnya Gery salat isya lalu setelah itu dia langsung memainkan gadgetnya dan segera tenggelam dalam dunianya.

Di lain tempat ada seseorang yang tengah berada di rumah kosong dan sedang memegang kepala sesosok arwah dan merapalkan mantra, tak lama setelah itu arwah tersebut langsung bersujud kepada seseorang lalu seseorang itu tertawa lantang dan segera meraoalkan mantra lagi muncullah portal di depannya lalu dia masuk dan kemudian menghilang.

Keesokan harinya Gery terbangun lalu segera bersiap-siap. Ke sekolah dan saat sarapan Gery terkejut melihat Ayahnya yang sedang memakai baju rumahan dan akhirnya memutuskan untuk bertanya kepada ayahnya.

"Loh, tumben papa pakai baju santai, gak pergi ke kantor?"
"enggak, papa mau cuti aja hari ini, kangen berduaan dengan mama."

Gery yang mendengar ucapan papanya hanya mendengus lalu segera menuju meja makan dan memakan sarapannya dengan lahap,seusai sarapan Gery segera berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah, lalu setelah itu dia segera berjalan menuju mobilnya lalu mengendarai mobilnya menuju ke sekolah.

Dan saat sampai di sekolah saat turun ada sosok yang menghadang Gery dan Gery rasakan aura sosok itu sangat negatif, lalu segera saja Vidia keluar dari dalam. Kalung dan Menyerang sosok itu saat di rasa sosok itu memiliki niat jahat dengan Gery, langsung saja sosok itu terbakar dahsyat dan Gery yang melihat itu sangat takjub, tak lama seseorang menepuk bahunya dan saat Gery menoleh ternyata Akmal yang menepuk bahunya lalu saat Gery menoleh ternyata Akmal lah yang menepuk bahunya, dan seketika Akmal Merasakan aura seseorang yang amat berat melihat Ada Akmal Vidia segera menormalkan auranya dan seketika aura sekitar Akmal kembali seperti biasanya, lalu ketiganya berjalan menuju ke kelas dengan obrolan yang di dominasi oleh Akmal.

Saat sampai di kelas seperti biasa Vidia langsung masuk ke dalam kalung Gery dan akhirnya bel masuk berbunyi dan dimulai lah pembelajaran pagi hari itu.

Saat jam istirahat Gery dan Akmal menuju ke kantin dan seperti biasa Akmal memesan makanan untuk keduanya, dam hubungan Gery dan Akmal semakin erat bagai 2 saudara, dimana ada Gery disitu ada Akmal, dan Vidia yang mengamati itu dari dalam kalung tersenyum dam bersyukur karena Gery memiliki teman yang amat baik.

****

Yo kembali lagi bersama author, wah ada tokoh antagonis udah muncul nih semakin dekat kita dengan konfliknya pada penasaran gak?

See you next part guys


Dream of precognition Curse AbilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang