2; - Pertama sekolah -

1.1K 109 1
                                    

Sampai di dalam sekolahan Reiko dan Jeriko terdiam, ternyata sekolahan mereka keren juga. Lapangan untuk upacara bendera selebar lapangan sepak bola, terus gedung berbentuk U dengan tiga lantai. Maklum mereka terakhir sekolah umum saat lulus SD jadi masih agak ngedeso.

Setelah di rasa cukup berkenalan dengan sekolah barunya. Si kembar berjalan menuju ruangan yang berada di lantai dasar, lebih tepatnya ruang guru. Untung Ayah sudah menjelaskan tempat-tempat penting di sekolahan, supaya mereka tidak terlalu bingung.

Jeriko mengetuk pintu, "Assalammualaikum."

"Waalaikumussalam," Ucap beberapa guru yang ada di ruangan itu.

"Kenapa?" Tanya guru laki-laki yang berada di dekat pintu bertanya.

"Kami siswa baru untuk kelas 10 IPS pak," Jawab Jeriko.

"Reiko? Jeriko ya?" Guru yang duduk di paling belakang berdiri menatap mereka berdua.

"Iya Pak," Jawab Reiko.

Dengan cepat guru itu berjalan menghampiri kedua anak itu, "Ayo ikut bapak."

Reiko dan Jeriko mengangguk lalu mulai mengikuti langkah Guru barunya itu. Setelah menaiki satu tangga mereka sampai ke sebuah kelas bertuliskan 'IPS 2'. Terdengar suara ribut dari dalam kelas itu.

"Kalian tunggu disini ya," Bapak itu menyuruh Reiko dan Jeriko berdiri di luar.
Reiko dan Jeriko yang berada di luar mengangguk, setelah guru itu masuk mereka berdua saling bertatapan seolah telepati. Beberapa siswa/i yang melintasi koridor menatap kearah mereka, mungkinkah kagum dengan ketampanan mereka? Kalau pikiran Reiko sih iya. Tapi dipikiran Jeriko pasti mereka menatap karena penasaran kenapa ada dua siswa yang saling berpegangan tangan berdiri di luar.

Karena kelas sangat ribut, guru tadi mengkondusifkan kelas dulu agar tenang dan lebih kalem. "Anak-anak perhatikan kedepan."

Semua murid langsung diam dan memperhatikan setelah spidol diketukkan ke papan tulis, walaupun duduknya masih tidak beraturan.

"Hari ini kita kedatangan dua murid baru."
Perkataan itu langsung membuat seluruh murid ricuh menebak anak baru itu.

"Pak anak barunya cewek cantik gak pak?"

"Cowok ya pak?"

"Mungkin Cowok Cewek nih!"

"Diam!" lagi-lagi guru itu harus mengetukkan spidolnya.

"Silahkan masuk," Reiko dan Jeriko yang mendengar dari luar langsung berjalan masuk secara bersamaan, semua murid memperhatikan mereka berdua.

"Silahkan perkenalan diri."

"Hallo, semuanya Aku Reiko Dikara Alfarizqi panggil aja Reiko, mohon bantuannya."

"Aku Jeriko Daffin Attharizz , panggil Jeriko aja, mohon bantuannya juga."

"Kalian kembar?" Salah satu anak perempuan bertanya.

"Iya, Aku kakaknya," Reiko menjawab.

"Kalian pindahan dari sekolah mana?"

"Kami homescholling."

"Nama Bapak Arjuna, wali kelas ini. Kalian boleh duduk di bangku kosong yang sudah di siapkan," Pak Arjuna menunjuk bangku paling belakang yang memang sudah disiapkan.

Reiko dan Jeriko langsung berjalan ke bangku kosong itu, meletakkan tasnya lalu memperhatikan ke depan.

"Kalian harus akur ya sama anak baru jangan di jahatin."

"Siap pak!" Jawab anak-anak.

"Bapak permisi, kalau guru mata pelajaran belum datang suruh ketua kelas panggil," Pak Arjuna langsung meninggalkan kelas.
"Capek Rei?" Jeriko bertanya pada Reiko yang terlihat sedikit lemas.

Untuk ReJerikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang