15; - Seblak dan Reza -

481 54 4
                                    

“Assalammualaikum! Bang Faraz pulang!!”

“Waalaikumussalam!”Jawab Reiko.

Sedangkan Jeriko langsung berlari ke pintu depan saat mendengar suara Faraz, “Abang bawa apa?”

“Seblak, mau?”

“Pedes gak?” tanya Jeriko saat melihat ke kantung plastik bening yang di bawa abangnya.

“Gak tau sih, soalnya di kasih temen.”

“Temen? Apa demen?” goda Reiko yang baru datang.

“Abang mau ganti baju dulu, kalau mau makan aja nih,” Faraz menyerahkan kantung plastik itu ke Jeriko.

“Makasih bang,” Jeriko langsung berlari mengambil mangkuk dan dua sendok. Ia segera kembali ke ruang tv memindahkan seblak yang ada di wadah ke dalam mangkuk lalu membuka kuah seblak.

“Dari baunya, ini pedes Jer,” Reiko yang sedang menonton tv mengalihkan pandangannya ke Jeriko yang sedang sibuk.

“Kayaknya iya, nih coba aja,” satu sendok Jeri serahkan ke Reiko.

Reiko mengambil sendok itu lalu menyeruput sedikit kuah seblak, “Gak terlalu pedes sih, cuma aku butuh minum,” Reiko langsung berdiri dan berjalan ke dapur.

Jeriko menyeruput sedikit kuahnya, mengecap lalu sedikit membuka mulut. Reiko yang baru datang membawa dua gelas air putih, meletakkannya di depan Jeriko satu.

“Pedes ini mah, kesukaan bunda nih,” ucap Jeriko.

“Tapi enak kan?”

Jeriko hanya mengangguk, lalu memakan sosis dari seblak.

Faraz datang dengan baju rumahnya, baju kaos dan celana boxer. Ia menghampiri kedua adiknya yang sedang mencoba seblak.

“Gimana?”

“Pedes sih bang tapi enak,” ujar Reiko.

“Cicip dong,” Faraz membuka mulutnya meminta disuapin.

Jeriko menyuapin Faraz, “Enak kok, gak pedes.”

“Yaudah, makan semuanya Jeri sama Rei gak suka,” Jeriko meletakkan sendoknya.

“Kata siapa? Aku masih mau makan,” Kata Reiko sambil menyuap seblak.

“Kita kan kembar, kalau satu gak suka ya satunya gak suka juga!”

“Mana ada, anak kembar gak harus selalu sama,” Sangkal Reiko

“Upin ipin aja..”

“Makanya jangan kebanyakan nonton film,” potong Reiko.

Jeriko langsung berdiri, ia berjalan sambil menghentakkan kaki. Membuat Faraz dan Reiko yang melihanya tertawa kecil, kalau besar bisa-bisa Jeriko tambah ngambek.

Jeriko menuju dapur mengambil tiga cake mini yang sengaja Bunda simpan untuk mereka bertiga. Dua cake coklat dan satu cake strawberry, dengan cepat Jeri mengambil dua cake coklat dan garpu lalu membawanya ke ruang tv.

Jeriko melahap kedua cake itu secara bergantian.

“Bang, itu cake coklat kata bunda satunya buat abang,” Bisik Reiko di telinga Faraz.

Faraz langsung melotot tidak percaya, “Jeri, itu kan punya abang kok dimakan?”

“Makan aja tuh seblak.”

“Abang juga mau kue,” Rengek Faraz.

“Beli sendiri.”

“Oke fine Jeri gitu sama bang Faraz,” ucap Faraz dengan nada rendah, membuat Jeriko sedikit gugup.

Untuk ReJerikoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang