001 Kembalinya Raden Kian Santang

1.2K 56 2
                                    

Dimulai dari 5 tahun yang lalu Raden Kian Santang Mengembara ke pelosok negri untuk menyebarkan agama islam,akhirnya ia telah sampai ditanah suci.

Raden Kian Santang segera bersujud dan menyebut nama allah setelah sampai didepan kaabah dan berdoa semoga mendapat pengampunannya.

"Alhamdylillah ya allah, hamba sudah selesai menjalankan tugas yang ayahanda prabu berikan, dan ini saatnya aku kembali ke tanah jawa, aku amat rindu dengan ayahanda, ibunda, raka,dan yunda. Tetapi bagaimana bisa kembali ketanah jawa, sedangkan aku tidak memiliki apa-apa selain air putih."

Tiba-tiba ada suara yang menurut Raden Kian santang begitu asing baginya dan membuat ia harus waspada, ada suara tapi tidak ada orang di sekitarnya yang membuat is khawatir.

"Raden Kian Santang apakah kau ingin kembali ketanah jawa? Cabutlah pedang itu, jika kau berhasil mencabut pedang itu, maka kau bisa kembali ketanah jawa."

"Siapa kisanak? Baiklah akan ku cabut pedang itu."

Raden Kian Santang berjalan menuju pedang itu, alangkah terkejutnya ia tidak bisa mencabut pedang itu.

"Kau tidak akan bisa mencabut pedang itu, karena kau telah bersifat sombong."

Suara misterius itu membuat Raden Kian Santang menjadi sadar bahwa ia terlah berperilaku buruk dengan menyombongkan dirinya padahal ia bukan siapa-siapa di depan allah.

"Astagfirullah, maafkan hambamu ya allah, hamba telah sombong, apa yang harus hamba sombongkan di hadapanmu. Bismillah. Hiya. Alhamdulillah."

"Ku wariskan pedang itu untukmu Raden Kian Santang sebarkanlah agama islam secara damai, dan ikutilah jalan bawah tanah itu, maka kau akan sampai ketanah jawa."

"Pedang apa ini kisanak?"

"Itu pedang zulfikar Raden Kian Santang."

"Terimakasih kisanak, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah menucapkan terimaksih Raden Kian Santang menyimpan pedang itu didalam dirinya, dan menuruti suara misterius itu untuk masuk kedalam jalan bawah tanah itu.

Setelah beberapa jam melewati jalan bawa tanah akhirnya Raden Kian Santang sudah sampai ditanah jawa.

"Apakah benar ini tanah jawa? Alhamdulillah aku sudah sampai di tanah jawa, mereka semua memakai batik. Alhamdulillah ya allah."

Raden Kian Santang terus berjalan hingga ia sampai di suatu desa, namun ia tidak tahu jalan menuju Pajajaran, akhirnya is bertanya pada paman yang lewat.

"Sampurasun paman, maaf apakah paman tau jalan menuju pajajaran?"

"Oh Pajajaran masih jauh butuh waktu beberapa hari sampai kesana kisanak itu pun tanpa istirahat."

"Terimakasih paman, sampurasun."

"Rampes."

Raden Kian Santang melanjutkan perjalanannya setelah tau arah mana yang harus ia tuju, yaitu Padjajaran.

***

Istana Pajajaran, semua putra prabu Siliwangi (Walangsungsang, Gagak Ngampar, dan Surawisesa) sedang berkumpul di halaman istana. Tiba-tiba datanglah seorang gadis cantik, nyimas Rara Santang menghampiri raka dan rainya yang sedang berkumpul, yang membuatnya terkejut.

"Assalamualaikun, raka, rai, sedang apa kalian semua disini, aku dari tadi mencari kalian semua?"

"Waalaikumsalam yunda, ada apa yunda mencari kami?"

KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang