Saat semua sudah siap untuk mengembara raden Kian Santang dan nimas Rara Santang sudah siap untuk pergi mengembara.
Dan saat ini mereka sudah berada didepan gerbang istana.
"Mari yunda"
"Mari rai"
Sebelum melangkah meninggalkan istana raden Kian Satang dan nimas Rara Santang membaca basmalah terlebih dahulu dan berjalan meninggalkan istana Pajajaran.
***
Saat ini seluruh keluarga kerajaan Majapahit tengah melakukan silang dibalai room membahas tentang hukuman atas kematian raden Jayakatwang, setelah mengantar keluarga Pajajaran.
"Hukuman apa yang pantas untuk Patih Nirwana dan Senopati Agra atas apa yang telah mereka lakukan pada Majapahit dan Pajajaran?" tanya prabu Brawijaya pada semua punggawanya
"Mohon ampun gusti prabu, hukuman yang pantas untuk patih Nirwana dan senopati Agra adalah hukuman mati, ini semua juga masalah yang tidak mudah gusti prabu. Hal ini juga telah membuat kita berperang dengan kerajaan Pajajaran dan hampir saja kita menghukum gusti prabu Siliwangi, kalau saja Raden Kian Santang tidak datang dan tidak menunjukkan kita kejadian yang sebenarnya terjadi atas kematian raden Jayakatwang." Ucap patih Sukmajaya
"Benar ayahanda prabu, aku sependapat dengan patih Sukmajaya. Ini semua terjadi atas ulah mereka dan aku lah yang kena dampaknya, begitu pula dengan kerajaan Majapahit." Ucap Dewi Rengganis
"Dampak apa yang engkau dapat dari masalah ini putriku?" tanya prabu Brawijaya
"Dampaknya yang pertama Raden Kian santang menjauhiku, yang kedua sikap raden Kian Santang menjadi dingin kepadaku yang awalnya hangat kepadaku." Ucap dewi Rengganis sambil menetaskan air mata dan buru-buru menghapusnya.
"Benar gusti prabu, hamba melihat sendiri tadi Raden Kian Santang bersikap dingin kepada nimas Dewi Rengganis. Dan ini juga salah kita gusti prabu karena mengambil keputusan secara gegabah tanpa mendengan terlebih dahulu penjelasan gusti prabu Siliwangi." Ucap patih Sukmajaya
"Benar gusti prabu sebaikma patih Nirwana dan Senopati Agra dihukum mati karena telah membuat nama Kerajaan Majapahit jatuh dihadapan kerajaan Pajajaran. Hal itu juga kita termasuk menghina kerajaan Pajajaran dengan bersekutu kepada golongan hitam, seperti Nyi Rompang dan antek-anteknya. Beruntungnya gusti prabu Siliwangi dan keluarganya telah memaafkan kita." Ucap punggawa
"Baiklah kuputuskan hukuman untuk patih Nirwana dan senopati Agra adalah hukuman mati dan dilaksanakan besok hari." Ucap prabu Brawijaya sambil berdiri dari singasananya.
***
Prabu Siliwangi dan keluarganya telah sampai didepan pintu gerbang istana pajajaran, denganwajah sedih, senang dan lain hal.
"Alhamdulillah kita telah sampai diistana Pajajaran dengan selamat." Ucap Subang Larang, Ambet Kasih, Walangsungsang, Gagak Ngambar, Syekh Nurjati
"Mari kita masuk dan bersihkan semua kekacauan ini dan kita obati luka-luka kita semua." Ucap Prabu Siliwangi
"Sandika gusti prabu" ucap patih Anggapati, Syekh Nurjati
"Sandika ayahanda prabu" ucap Walangsungsang, Gagak Ngampar, Surawisesa
***
Saat ini terdapat sebuah goa yang dihuni 3 orang tengah membahas kegagalan atas rencananya.
"Bagaimana ini Nenek rencaa kita gagal." Tanya Prasini
"Tenanglah cucukukita susun rencana lagi supaya rencana kita berhasil untuk menghancurkan Siliwangi dan keturunanya." ucap Nyi Rompang
"Benar nenek, ini semua gara-gara Kian Santang. Kalau saja Kian Santang tidak datang dan menunjukkan kebenarannya." ucap Yudakara
"Bedebah kau Kian Santang" ucap Nyi Rompang
***
Saat ini ada seoang putri sedang termenung menatap keluar jendela dengan pandangan kosong. Tanpa ia sadari airmatanya juga ikut menetes.
"Seandainya aku tidak membohongimu Kian maka kau tidak akan menjauhiku, dan kita masih bisa bersama-sama. Semoga kau akan segera memafkanku Kian. Aminn.." batin sang putri
Tanpa ia sadari, dari tadi ada yang memperhatikannya dari depan pintu.
"Ada apa putriku, kenapa kau terlihat murung seperti ini?" tanya yang memperhatikannya dari tadi.
Suara itu pun tidak dijawab hingga ia berteriak dan mengagetkan putrinya.
"KAU KENAPA PUTRIKU DEWI RENGGANIS KENAPA KAU TERLIHAT MURUNG?" tanya sang rantu sambil berteriak dan berjalan menghampiri sang putri. Membuat sang putri menengok kebelakang dan terkejut atas teriakan barusan.
"Aku tidak apa-apa ibunda." ucap Dewi Rengganis terlihat murung
"Katakan putriku kenapa kau terlihat murung begini?" tanya Ratu Melati
"Aku hanya sedih ibunda dengan sikap Raden Kian Santang kepadaku saat ini menjadi dingin." Ucap Dewi Rengganis sambil menundukkan kepalanya
"Katakan kepada ibunda apa yang terjadi?" tanya Ratu Melati yang penasaran apa yang terjadi kepada putrinya
"Sebenernya ini memang salahku ibunda karena aku membohonginya, dan membuat ia marah kepadaku ibunda." Ucap Dewi Rengganis
"Memangnya kau telah membohonginya apa putriku?"
"Aku telah membohonginya, namaku adalah Kirana dan ditambah masalah antara Majapahit dan Pajajaran."
"Sabarlah putriku semoga Raden Kian Santang mau memaafkanmu dan tidak bersikap dingin kepadamu." Sambil memeluk Dewi Rengganis yang sedari tadi menangis dan tidur terlelap dipelukan sang ibunda.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANIS
RomanceKisah cinta antara Raden Kian Santang dan Nyimas Dewi Rengganis, hanya karangan belaka.....