022 Kumparan Putih

338 23 0
                                    

Saat ini semua sudah sampai dibalai room istana Kumparan Putih dan sedang duduk dikursi masing-masing. Raden Kian Santang duduk bersebelahan dengan patih Dwipangga dan juga Nimas Rara Santang.

"Lama tah berjumpa raden, sudah hampir empat tahun lebih kita tak berjumpa raden." Ucap prabu Antariksa sambil berjalan memeluk Raden Kian Santang.

"Benar sekali gusti prabu Antariksa." Ucap raden Kian Santang sambil berjalan menghampiri gusti prabu Antariksa dan membalas pelukan gusti prabu Antariksa. Setelah selesai berpelukan gusti prabu Antariksa dan Raden Kian Santang duduk ditempat semula setelah melepas rindu.

"Ada apa raden menemui saya, pasti ada hal penting bukan?" tanya prabu Antariksa yang penasaran akan kehadiran Raden Kian Santang.

"Begini gusti prabu, hamba dan yunda hamba Rara Santang datang kemari untuk menjelaskan kesalah pahaman yang ada antara kerajaan Pajajaran dan Kumparan Putih gusti prabu." Jelas Raden Kian Santang maksud tujuannya datang ke kerajaan Kumparan Putih bersama nimas Rara Santang.

"Kesalah pahaman apa yang raden maksud?" tanya Prabu Antariksa yang kebingungan

"Begini gusti prabu, kerajaan Pajajaran tidak pernah mengajak kerajaan Kumparan Putih untuk berperang."jelas Raden Kian Santang sambil menatap prabu Antariksa.

"Lalu utusan yang datang ke kerajaan Kumparan Putih siapa Raden?" tanya prabu Antariksa

"Dia adalah Nyi Rompang gusti prabu, dia juga penah mengadu domba Pajajaran dengan Majapahit, gusti prabu." Jawab Raden Kian Santang

"Lalu dimana Nyi Rompang, Raden?" tanya prabu Antariksa

"Nyi Rompang berada di Majapahit, sedang dipenjara karena hampir membebaskan patih Nirwana dan senopati Agra dari hukuan mati, karena telah membunuh Raden Jayakatwang, putra prabu Brawijaya." Jelas Raden Kian Santang.

"Lebih baik aku segera pergi ke kerajaan Majapahit sebelum semuanya memburuk dan menyelesaikan semua masalah yang terjadi karena Nyi Rompang, dan aku akan meminta Raden Kian Santang untuk memanggil ayahandanya untuk datang ke kerajaan Majapati dan menyelesaikan masalahnya disana. Aku akan meminta kerajaan Majapahit menghukum seberat-beratnya kepada Nyi Rompang, karena talah mengadu domba Pajajaran dan Kumparan putih. Semoga semua masalah ini cepat selesai." Batin Prabu Antariksa.

"Bagaimana menurutmu patih Dwipangga?" tanya prabu Antariksa meminta pendapat kepada patih kepercayaannya.

"Menurut hamba kita selesaikan masalah ini di kerajaan Majapahit gusti prabu, karena Nyi Rompang telah dipenjara di kerajaan Majapahit dan harus di hukum yang setimpal atas apa yang telah dia lakukan kepada kerajaan Kumparan Putih dan Pajajaran. Kita juga harus menghadirkan gusti prabu Siliwangi untuk hadir, dan kita juga harus meminta maaf kepada gusti prabu Siliwangi karena telah menyerang tanpa sebab gusti prabu." Jawab patih Dwipangga dengan bijak.

"Benar yang diucapkan patih Dwipangga kanda, jika kanda tidak segera meminta maaf kepada gusti prabu Siliwangi, itu artinya kita mengajak perang Pajajaran tanpa sebab kanda." Ucap Ratu Mawar istri dari prabu Antariksa.

"Baiklah ku putuskan hari ini aku dan patih Dwipangga akan pergi ke kerajaan Majapahit. Raden Kian Santang dan Nimas Rara Santang apakah kalian akan ikut bersamaku dan patih Dwipangga ke kerajaan Majapahit?" ucap dan tanya prabu Antariksa dengan tegas.

"Hamba dan yunda Rara Santang akan ikut bersama gusti prabu dan patih Dwipangga menuju kerajaan Majapahit." Ucap Raden Kian Santang dengan tegas dan berwibawah.

"Bisakah Raden Kian Santang menjemput prabu Siliwangi dan kita bertemu di kerajaan Majapahit, bagaimana Raden?" tanya prabu Antariksa

"Baiklah aku akan menjemput ayahanda prabu Siliwangi, tapi ijinkan yunda Rara Santang ikut bersama gusti prabu Antariksa dan patih Dwipangga, kita akan menggunakan portal supaya lebih cepat. Jika gustri prabu Antariksa dan patih Dwipangga datang bersama yunda Rara Santang, kerajaan Majapahit tidak akan mengira kerajaan Kumparan Putih untuk berperang, jadi tidak ada pertumpahan darah. Bagaimana gusti prabu?" tanya Raden Kian Santang

"Baiklah aku, patih Dwipangga, dan Nimas Rara Santang akan pergi terlebih dahulu, dan Raden Kian Santang akan pergi ke Pajajaran. Setelah mengajak prabu Siliwangi, Raden Kian Santang dan prabu Siliwangi menyusul kami, mari kita kumpul digerbang istana." Ucap prabu Antariksa berdiri dari singgasananya berjalan menuju gerbang istana diikuti yang lain.

***

Saat ini prabu Antariksa, patih Dwipangga, Nimas Rara Santang dan Raden Kian Santang telah sampai di gerbang istana dan akan berangkan sesuai tujuannya. Raden Kian Santang maju satu langkah didepan semua orang.

"Bismillahirrohmanirrohim.." ucap Raden Kian Santang seraya melakukan gerakan mengeluarkan Pedang Felix dari dalam tubuhnya. Dan muncullah Pedang Felix yang sudah berada didalam genggaman tangannya. Setelah berada ditangannya Raden Kian Santang menghadap kesebelah kiri dan menancapkan pedang felix kedalam tanah dan muncullah sebuah portal menuju Majapahit. Setelah muncul portal menuju Majapahi Raden Kian Santang mencabut kembali pedang felix dari tanah dan menghadap sebelah kanan dan menancapkannya kembali, dan muncullah sebuah portal menuju Pajajaran. Setelah munculnya portal menuju Pajajaran Raden Kian Santang mencabut kembali pedang felix dari tanah dan memasukkannya kedalam tibuhnya. Setelah selesai membuat portal Raden Kian Santang menghampiri prabu Antariksa, patih Dwipangga dan yundannya Rara Santang.

"Mari gusti prabu Antariksa, patih DwiPangga, dan yunda Rara Santang silahkan masuk kedalam portal itu, aku akan masuk kedalam portal itu menuju Pajajaran." Ucap Raden Kian Santang sambil menunjukkan portal mana yang akan dimasuki.

"Mari raden." Ucap prabu Antariksa dan patih Dwipangga, sedangkan Rara Santang menggukkan kepada.

Prabu Antariksa, patih Dwipangga, dan Nims Rara Santang berjalan menuju portal, sedangkan Raden Kian Santang menuju portal yang lain.

"Assalamualaikum.. Sampurasun." Ucap Raden Kian Santang sebelum masuk kedalam portal yang ia tuju.

"Waalaikum salam.." ucap Rara Santang dengan tersenyum manis.

"Rampes Raden.." ucap prabu Antariksa dan patih Dwipangga.

Setelah berpamitan satu sama lain Raden Kian Santang masuk kedalam portal dan portal menghilang dalam sekejap. Prabu Antariksa, Patih Dwipangga, dan nimas Rara Santang masuk kedalam portal dan portal juga hilang dalam sekejap.

***

KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang