Saat ini Nimas Dewi Rengganis dan Nimas Rara Santang sedang melihat-lihat bunga-bunga yang tumbuh indah disekitarnya, tapi tiba-tiba ada serangan yang mengarah didepannya.
"SIAPA YANG BERANI MENYERANG KAMI?" ucap nimas Rara Santang dengan lantang. Tapi tiba-tiba ada seorang berpakaian serba hitam pembghampiri nimas Rara Santang dan nimas Dewi Rengganis.
"Aku" ucap seorang berpakaian serba hitam setelah sampai dihadapan nimas Rara Santang dan Dewi Rengganis.
"Siapa kau?" tanya Dewi Rengganis menatap tajam kepada seorang berpakaian serba hitam.
"Kau tak perlu tau siapa diriku, yang penting aku ingin melihat ilmu kanuragan kalian. Yang katanya kakak dan murid dari Raden Kian Santang, setinggi apa ilmu kalian berdua. Aku ingin mencobanya!" ucap seorang berpakaian serba hitam.
"Sepertinya aku harus menggunakan jurus yang tidak diketahui yunda Rara Santang." Batin seorang berpakaian serba hitam.
Seorang berpakaian serba hitam langsung menyerang Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis.
***
Saat ini Raden Kian Santang sedang berada di balai room bersama keluarganya, Raden Kian Santang sedang membicarakan rencana untuk mengerjai yundanya, Rara Santang.
"Mengapa kau mengumpulkan kami semua disini rai?" tanya Gagak Ngampar yang penasaran
"Aku ingin meminta bantuan kepada kalian semua." Jawab Raden Kian Santang dengan tegas
"Apa itu raka?" tanya Raden Surawisesa yang diangguki semua
"Jika yunda Rara Santang datang, kalian semua seolah tidak tahu apa-apa. Apakah kalian semua mau berpura-pura?" tanya Raden Kian Santang
"Baiklah kami akan membantumu rai." Jawab Raden Walangsungsang yang diangguki semua
"Bismillahirrohmanirrohim.." ucap Raden Kian Santang seraya melakukan gerakannya untuk mengubah wajahnya membuat yang lain terkejut.
"Panggil aku Gagak Lumayung, putra angkat ibunda Subang Larang dan ayahanda prabu Siliwangi." Ucap Raden Kian Santang dengan tegas
"Baiklah rai." Ucap raden Walangsungsang yang diangguki semua
"Apakah ini tidak berbahaya putraku?" tanya Ratu Subang Larang yang diangguki semua
"Tidak ibunda, ibunda tenang saja." Ucap Raden Kain santang menenangkan semua orang
"Baiklah putraku." Jawab Ratu Subang Larang
Setelah membicarakan hal untuk mengerjai yundanya, Raden Kian Santang dan keluarganya pergi beristirahat.
***
Saat ini Raden Kian Santang menyamar untuk mengerjai yundanya, Rara Santang. Jurus saling beradu, kekuatan saling beradu, serangan demi serang di lakukan hingga membuat Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis dapat terpukul mundur. Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis berdiri sempoyongan.
"Kekuatan kanuragannya nya melebihiku, bagaimana ini." Batin Rara Santang
"Kekuatan kanuragannya sangat hebat bahkan melebihi diriku dan Nimas Rara Santang." Batin Dewi Rengganis
"Segitu saja ilmu kanuragan kalian? Lemah, tak pantas menjadi kakak dan murid Raden Kian Santang." Ejek seorang berpakaian serba hitam, sambil tersenyum mengejek.
"Beraninya kau menghinakau, awas kau!!" ucap lantang Nimas Rara Santang yang langsung menyerang seorang berpakaian hitam dengan sangat brutal. Seorang berpakaian serba hittam hanya menghindar dari serangan Nimas Rara Santang, sedangkan nimas Dewi Rengganis hanya menonton saja sambil memulihkan hawa murninya. Sampai nimas Rara Santang dapat terpukul mundur, karena amarahnya yang sangat luar biasa nimas Rara Santang mengeluarkan busur berapinya.
"Bismillahirrohmanirrohim.." ucap Nimas Rara Santang seraya mengeluarkan Busur Berapi dari dalam tubuhnya. Dan muncullah bususr berapi yang sudah berada didalam genggamannya.
Setelah busur berapi berada dalam genggamannya, Nimas rara Santang langsung mengarahkan anak panahnya kepada seorang berpakaian serba hitam, dan mengenai tepat dijantungnya, seketika sorang berpakaian serba hitam jatuh dan tak sadarkan diri.
"Nimas mari kita cek keadaannya?" tanya nimas Dewi Rengganis yang dibalas anggukan kepala oleh nimas Rara Santang. Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis menghampiri orang yang berpakaian serb hitam itu. Setelah sampai Nimas Dewi Rengganis mengecek keadaannya, dan membuka penutup wajahnya, membuat ia terkejut.
"RADEN KIAN SANTANG BANGUN!!" Ucap Nimas Dewi Rengganis dengan lantang dan sambil menjatuhkan air matanya, dan seketika Nimas Rara Santang menghampiri nimas Dewi Rengganis dan ikut mengeceknya, dan seketika ia membulatkan matanya dan menangis.
"Rai aku mohon bangunlah, maafkan aku!!" ucap nimas Rara Santang sambil menggoyakan tangan adiknya, Raden Kian Satang.
"Nimas bantu aku membawa Rai Kian Santang ke balai room, menemui ayahanda prabu Siiwangi." Ucap Nimas Rara Santang yang masih menangis yang di balas anggukan kepala Nimas Dewi Rengganis. Akhirnya Nimas Rara Santang dan Nimas dewi Rengganis memapah Raden Kian Santang ke balai room untuk menemui ayahnda prabu Siliwangi.
***
Saat sampai Nimas Rara Santang, Dewi Rengganis, dan Raden Kian Santang membuat semua yang berada di balai room terkejut, prabu Siliwangi menghampiri putri nya yang masih menangis.
"Apakah ini yang dimaksud Raden Kian Santang tadi." Batin semua orang
"Apa yang terjadi putriku?" tanya prabu Siliwangi
"Ayahanda tolong rai Kian Santang, ia terkena panah berapiku." Ucap nimas Rara Santang yang dingguki kepala oleh nimas Dewi Rengganis. Prabu Siliwangi kemuadian mengecek keadaan putranya Raden Kian Santang yang masih dipapah oleh Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis.
"Bersabarlah putriku, raimu Kian Santang sudah tiada." Ucap prabu Siliwangi membuat Nimas Rara Santang dan Nimas Dewi Rengganis terkejut.
"Maafkan aku rai Kian Santang, karena talah melukaimu." Batin Nimas Rara Santang
"Ayahanda jangan bercanda, aku yakin rai Kian Santang masih hidup." Ucap Nimas Santang dan langsung pingsan seketika. Setelah Nimas Rara Santang pingsan, dan seketika Raden Kian Santang berubah menjadi sebuah gedebog pisang membuat yang lain terkejut.
"Apa yang terjadi gusti prabu Siliwangi?" tanya nimas Dewi Rengganis yang penasaran akan apa yang terjadi.
"Ini hanyalah rencana putraku Kian Santang, hanya untuk mengerjai yundanya Rara Santang. Kalau begitu aku mohon pamit kembali ke Pajajaran." Ucap prabu Siliwangi sambil membopong nimas Rara Santang.
"Ayahanda ijinkan aku ikut ke Pajajaran bersama gusti prabu Siliwangi." Mohon Nimas Dewi Rengganis.
"Silahkan putriku, ayahanda mengizikanmu." Ucap prabu Brawijaya memberi ijin kepada putrinya nimas Dewi Rengganis.
"Gusti prabu Siliwangi izinkan aku ikut bersamamu ke Pajajaran." Mohon Nimas Dewi Rengganis.
"Silahkan nimas, kalu begitu aku mohon pamit. Sampurasun.." ucap prabu Siliwangi sambil menepuk tangannya dua kali dan seketika portal terbuka. Prabu Siliwangi dan nimas Rara Santang yeng berada dalam gendongannya langsung masuk kedalam portal.
"Ayahanda.. ibunda.. aku mohon pamit. Sampurasun.." ucap nimas Dewi Rengganis dan langsung masuk kedalam portal.
"Rampes.." jawab semua orang yang berada dilama balai room istana Majapahit.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANIS
RomanceKisah cinta antara Raden Kian Santang dan Nyimas Dewi Rengganis, hanya karangan belaka.....