024 Rencana

385 28 10
                                    

Saat ini Nimas Rara Santang, prabu Antariksa dan patih Dwipangga sedang berada di gerbang istana Majapahit, sedang dihadang oleh kedua perajurit penjaga.

"Sampurasun paman, aku Rara Santang kakak dari rai Kian Santang ingin bertemu dengan gusti prabu Brawijaya, karena ada hal penting yang ingin ku sampaikan." Ucap nimas Rara Santang kepada kedua perajurit penjaga gerbang yang berada di gerbang istana.Sedang prabu Antariksa dan patih Dwipangga hanya diam menyaksikan.

"Rampes nimas.." ucap kedua perajurit secara bersamaan.

"Baiklah nimas, nimas tunggulah disini. Hamba akan melapor kepada gusti prabu Brawijaya terlebiih dahulu.

"Baiklah paman." Ucap Nimas Rara Santang, setelah mendaptkan jawaban salah satu perajurit penjaga meninggal kan gerbang istana Majapahit dan segera menemui prabu Brawijaya.

***

Saat ini dibalai room istana Majapahit sedang berkempul seluruh keluarga istana dan seluruh punggawa istana Majapahit. Saat sedang membahas sesuatu hal tiba-tiba seorang perajurit masuk kedalam balai room dan menghampiri prabu Brawijaya.

"Hormat hamba gusti prabu.." ucap perajurit sambil berlutud dihadapan prabu Brawijaya.

"Ada apa perajurit katakanlah.." ucap prabu Brawijaya yang penasaran akan keedatangan perajurit secara tiba-tiba.

"Mohon maaf gusti prabu, di gerbang istana ada Nimas Rara Santang kakak dari Raden Kian Santang ingin bertemu gusti prabu bersama dua orang laki-laki gusti prabu." Jelas perajurit.

"Apakah Raden Kian Santang ikut bersama Nimas Rara Santang perajurit?" tanya Dewi Rengganis

"Tidak nimas." Jawab perajurit

"Aku sedih karena kau tak kemari Raden Kian Santang, aku rindu kepadamu." Batin Dewi Rengganis dengan sendu.

"Ada apa Nimas Rara Santang ingin menemuiku?" tanya prabu Brawijaya

"Hamba tidak tahu gusti prabu." Ucap perajurit

"Biarkan Nimas Rara Santang masuk perajurit." Ucap prabu Brawijaya

"Sandika gusti prabu.." jawab perajurit sambil berdiri dan meninggalkan balai room.

"Ada apa ini, apa yang terjadi lagi." Batin prabu Brawijaya

"Jagat dewa batara apa yang terjadi ini." Batin Ratu Melati

***

Saat ini di gerbang istana Nimas Rara Santang, prabu Antariksa, dan patih Dwipangga sedang menunggu perajurit tadi yang melapor kepada gusti prabu Brawijaya. Tak lama perajurit yang memanggil prabu Brawijaya sampai di gerbang istana.

"Nimas silah masuk, gusti prabu Brawijaya sudah menunggu nimas dibalai room." Ucap perajurit yang menemui prabu Brawijaya.

"Terimakasih paman perajurit, kalau begitu kami permisi." Ucap Nimas Rara Santang sambil berjalan masuk kedalam istana Majapahit bersama prabu Antariksa dan Patih Dwipangga menuju balai room istana Majapahit.

***

Saat ini dibalai room sedang berkumpul seluruh anggota keluarga Majapahit dan seluruh punggawa sedang menunggu Nimas Rara Santang. Tiba-tiba nimas Rara Santang masuk kedalam balai room bersama Prabu Antariksa dan Patih Dwipangga.

"Hormat hamba gusti prabu" ucap Nimas Rara Santang kepada gusti prabu Brawijaya

"Silahkan duduk." Ucap prabu Brawijaya, ucapan prabu Brawijaya membuat Nimas Rara Santang, prabu Antariksa dan patih Dwipangga langsung duduk.

"Siapakah mereka nimas? Dan ada keperluan apa mereka kemari nimas?" tanya ratu Melati.

"Perkenalkan yang berada disebelah hamba, gusti prabu Antariksa, raja kerajaan Kumparan Putih, bersama Patih Dwipangga. Prabu Antariksa ingin bertemu gusti prabu Brawijaya, dikarenakan ada hal penting yang ingin ia sampaikan."ucap Rara Santang, membuat semua orang terkejut atas kedatangan raja kerajaan Kumparan Putih ke kerajaan Majapahit.

KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang