017 Belati Halilintar

409 32 3
                                    

Saat nimas Dewi Rengganis mengeluarkan segala kekuatan yang berasal dari belati petir itu, hampir saja mengenai Raden Kian Santang namun dengan sigap Raden Kian Santang menghindari serangannya dengan mudah.

"Aku harus menggunakan belati halilintar untuk menyelamatkan Nimas Dewi Rengganis, sebelum sesuatu hal buruk terjadi kepadanya." Batin Raden Kian Santang

"Bismillahirrohmanirrohim.." ucap Raden Kian Santang seraya mengeluarkan Belati Halilintar dari dalam tubuhnya. Dan muncullah belati Halilintar yang sudah berada didalam tubuhnya.

***

Sedangkan prabu Brawijaya, patih Sukmajaya dan nimas Rara santang sedang memperhatikan pertarungan Raden Kian Santang dan Nimas Rengganis.

"Belati apa yang digunakan Raden Kian Santang nimas?" tanya prabu Brawijaya yang penasaran akan belati yang dipegang oleh Raden kian Santang.

"Hamba tidak tahu gusti prabu Brawijaya." Jelas Rara Santang

"Mohon ambun gusti prabu Brawijaya, nimas. Sepertinya hamba tahu belati apa yang digunakan Raden Kian Santang!" jawab patih Sukmajaya.

"Belati apa itu patih?" tanya prabu Brawijayaya

"Belati itu Belati Halilintar gusti prabu Brawijaya." Jelas patih Sukmajaya.

***

Serangan demi serangan nimas Dewi Rengganis dapat ditahan oleh Raden Kian santang dengan sangat mudah menggunakan balati Halilintarnya.

Hingga akhirnya Raden Kian santang menancapkan balati halilintarnya ketanah dan Nimas Dewi Rengganis jatuh pingsan. Namun dengan sigap Raden Kian Santang menangkap nimas Dewi Rengganis, dan memasukkan belati halilintar kedalam tubuhnya. Setelah memasukkan belati halilintar kedalam tubuhnya Raden Kian Santang segera membopong nimas Dewi rengganis dan segera menghampiri prabu Brawijaya, patih Sukmajaya, dan yunda Rara Santang yang berada di pinggir halaman istana Majapahit.

"Sampurasun" sapa Raden Kian Santang yang sudah berada dihadapan prabu Brawijaya, patih Sukmajaya, dan yunda Rara Santang, sambil memberi hormat kepada prabu Brawijaya dan patih Sukmajaya.

"Rampes" balas sapa prabu Brawijaya, patih Sukmajaya, da yunda Rara Santang.

"Bagaimana keadaan putriku, Raden Kian Santang?" tanya Prabu Brawijaya menanyakan keadaan putrinya yang masih berada dalam gendongan Raden Kian Santang.

"Keadaan nimas Kirana, emm maaf gusti prabu maksud saya keadaan nimas Dewi Renggais baik-baik saja, mungkin esok hari ia akan sadar seperti sedia kala." Jelas Raden Kian Santang kepada prabu Brawijaya mengenai keadaan nimas Dewi Rengganis.

"Syukurlah, terimakasih raden." Ucap prabu Brawijaya

"Sama-sama gusti prabu." Jawab Raden Kian Santang kepada gusti prabu Brawijaya.

"Sebagai ucapan terimakasih saya kepada Raden Kian Santang, saya akan mengabulkan permintaan Raden Kian Santang." Ucap prabu Brawijaya

"Tidak perlu gusti prabu, kalau begitu kami mohon pamit gusti prabu, patih Sukmajaya. Sampurasun." Ucap Raden Kian santang sambil myerahkan nimas Dewi Rengganis kegendongan prabu Brawijaya.

"Sungguh pangeran yang baik, rela berkorban demi sesama, benar apa yang dikatakan putriku Dewi Rengganis bahwa Raden Kian Santang adalah pangeran yang baik, tegas, dan berwibawah. Ilmu kanuragannya pun tak bisa dianggap remeh." Batin prabu Brawijaya

"Rampes." Jawab prabu Brawijaya dan patih Sukmajaya

"Mari yunda" ucap Raden Kian Santang sambil menari tangan Rara Santang.

"Mari rai. Sampurasun gusti prabu, patih sukmajaya." Ucap Rara santang sambil berjalan menuju gerbang istana Majapahit.

"Rampes" jawab prabu Brawijaya dan patih Sukmajaya

"Mari gusti prabu kita masuk kedalam istana." Ajak patih Sukmajaya

"Mari patihku, perketat penjagaan penjara. Saya tidak mau tahu, jangan sampai pemberontak itu kabur." Perintah prabu Brawijaya

"Sandika Gusti prabu." Jawab patih Sukmajaya

***

Saat ini Raden Kian Santang dan Nimas Rara santang telah sampai wilayah penduduk Majapahit.

"Yunda sebaiknya kita menggunakan jurus napak sancap supaya sore nanti kita bisa sampai dipuncak gunung kelud, katanya matahari terbenam disana begitu indah yunda."

"Baiklah rai, mari."

Akhirnya Raden Kian Santang dan Nimas Rara Santang menggunakan jurus Napak Santang untuk menuju puncak gunung kelud.

***

KISAH CINTA RADEN KIAN SANTANG DAN NYIMAS DEWI RENGGANISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang