11 : One Roof

2K 446 126
                                    

Dengan penuh ketelatenan, Jaehyun perlahan membersihkan dan mengobati luka goresan pada kaki Rose. "Makasih, Jae." kata Rose, merasa agak bersalah karena sudah merepotkan Jaehyun.

"Ya, ya." jawab Jaehyun. Nampaknya Jaehyun terlihat sangat kelelahan dan memiliki banyak pikiran. Setelah memasang plester pada luka Rose, Jaehyun merunduk lalu membersihkan serpihan beling yang berserakan di lantai kamar Rose.

"Jaehyun," panggil Rose, membuat Jaehyun yang hendak keluar dari kamar Rose itu menoleh. "Hm?" Responnya.

"Kira-kira nanti di sekolah...kita harus kayak gimana? Sama kayak dulu-dulu, atau mungkin kayak gimana?" tanya Rose.

Jaehyun terdiam, berpikir sejenak. "Terserah lo aja enaknya gimana. Asalkan gak ngalangin satu sama lain aja." jawabnya, lalu keluar dari kamar Rose. Rose mengerut heran. Sepertinya Jaehyun kelelahan dan sedang banyak pikiran, betul. Wajahnya juga nampak murung dan tidak begitu bersemangat.

-

Pagi hari datang, dan waktunya sekolah. Sebuah mobil mewah muncul di lobby sekolah. Beberapa saat kemudian, Rose keluar dari bagian penumpang. Untuk menghindari berbagai macam kecurigaan, Jaehyun ke sekolah menggunakan motor sport-nya. Dia tidak ikut naik mobil dengan Rose dan supir. Lagipula, mereka masih SMA. Sulit bagi teman-teman dan orang seumuran mereka jika mengetahui kenyataannya kalau mereka berdua sudah menikah.

Rose berjalan menelusuri tangga lobby, dan dibelakangnya ada Jaehyun. Mereka bertingkah seperti tidak ada apa-apa diantara mereka. Seperti, mereka tidak tinggal satu rumah, atau mungkin pernaah bersentuhan.

"Oh, Jaehyun!" Rose kenal dengan suara itu. Suara Jungha yang menyapa Jaehyun di sekolah, setiap paginya.

"Oh, iya." jawab Jaehyun, membuat Rose berhenti lalu menoleh, disusul oleh Jaehyun yang kemudian melewati Rose, seperti sama sekali tidak mengenalnya.

Jungha memeluk Jaehyun dengan erat, setelah sekitar seminggu, hampir dua minggi tidak bertemu. "Gimana liburannya? Seru? Kamu beliin sesuatu gak buat aku?" tanya Jungha, sambil beberapa kali mengecup wajah Jaehyun.

Jaehyun menoleh ke arah Rose, sementara Rose membuang wajahnya, lalu pergi. Sama sekali tidak memperdulikan tentang Jaehyun dan pacarnya itu. Satu sekolah tau kalau dari dulu mereka berdua sangat bucin. Walaupun semua orang tau juga kalau Jungha sering selingkuh.

"Anjing, pagi-pagi udah ga tahan aja deh mereka berdua." Komentar Lisa yang baru saja datang, berjalan di samping Rose.

"Dari dulu juga gitu gak sih? Dulu katanya mereka pernah diem-diem lagi ciuman gitu di tangga belakang." tambah Jennie yang menghampiri Lisa dan Rose.

"Bukannya waktu itu pernah ada yang bilang kalo Jungha hampir hamil gara-gara Jaehyun?" tanya Jisoo.

Mendengarnya, membuat langkah Rose terhenti, ia tertahan karena lamunannya dan pikirannya yang tercampur setelah mendengar perkataan teman-temannya itu. Jennie, Jisoo, dan Lisa menoleh ke arah Rose dengan tatapan kebingungan. "Rose? Lo kenapa?" tanya Jisoo.

"Rosie,"
"Rosie!" seru Jennie, membuat Rose tersadar dari lamunannya.

"Oh? Iya? Kenapa?" responnya.

"Kok lo jadi ngedown gitu setelah kita ngomongin Jaehyun sama Jungha?" tanya Lisa.

Rose menggeleng, "Hm? Enggak kok, enggak! Ini gue masih jet lag, sama masih kecapean. Baru nyampe kan tadi sore. Kepala gue agak pusing gitu." jawab Rose.

"Mau gue anter ke uks gak?" tanya Jisoo.

"Eh gausah! Gausah. Cuma kurang tidur aja, kayaknya." Kata Rose.

BLOOD RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang