13 : Break-Ups

1.9K 369 123
                                    

"Rose." panggil Doyeon, menyandar di loker. Sementara Rose sedang sibuk mengambil baju olahraganya.

"Hm." respon Rose, tidak menoleh kepada Doyeon.

Doyeon memperhatikan Rose secara seksama, "Kenapa si liatin gue mulu?" protes Rose.

"Hmm,"
"Gajadi." kata Doyeon. Ia semakin ragu tapi ia yakin kalau yang ia lihat itu Rose.

Rose menutup lokernya, lalu berjalan menuju ruang ganti, menyusul Jennie, Lisa, Jisoo, Sejeong, Yuju, dan yang lainnya. Doyeon juga ada bersama Rose.

Tak seperti hari-hari biasanya bersama teman-teman perempuan yang lain. Hari ini Rose nampak lebih diam dari biasanya.

Kebetulan di ruang ganti baju, biasanya murid perempuan mengganti baju bersama. Benar-benar tidak malu dengan satu sama lain.

Namun ketika Rose membuka atasan kemeja seragamnya, nampaknya sesuatu tertangkap oleh kedua mata Lisa yang sangat jeli. "Rose, bagian tulang selangka lo kenapa merah merah gini?" tanya Lisa.

Jujur, sebenarnya Rose panik. Mendengar perkataan Lisa, Jennie, apalagi Doyeon, dan yang lain, langsung menoleh, mendaratkan tatapan dan rasa penasaran mereka pada Rose.

"Jangan bilang semalem lo abis..."

"Abis...ngapain?" tanya Rose, pura-pura polos gak ngerti.

Jisoo menyenggol Lisa, "Rose mana ngerti sih, gituan." kata Jisoo.

"Ini semalem di gigit nyamuk di rumah sakit." ucap Rose, beralasan. Padahal semalam ia sama sekali tidak pergi ke rumah sakit.

Doyeon yang merasa Rose ada di rumah Jaehyun semalam pun merasa kalau Rose benar-benar ada di sana, semalam. "Rose, semalem lo gak ke rumah sakit, kan?"
"Cewe yang ada di rumah Jaehyun itu lo, kan? Yang ada di dapur?" tanya Doyeon dengan tatapan mengintimidasi. Doyeon sangat yakin, dan dia memiliki intuisi yang kuat.

Rose menatap ke arah teman-temannya yang menatap ke arahnya, bingung sekaligus penasaran tentang yang dikatakan Doyeon.

"Doy,"
"Udah gue bilang, bukan. Rose ada di rumah sakit semalem." kata Jennie, benar-benar membela Rose.

Huh, syukurlah. batin Rose.

"Udah udah ayo cepetan ganti baju! Daripada telat disuruh lari keliling lapangan!" tegur Jisoo agar semuanya bergegas dan tidak terus menerus mengintimidasi Rose.

-

Lisa menghela nafasnya, "Huhh...Byun Jungha. Walaupun nyebelin tapi dia genius, ya. Dia bahkan gak pernah remedial olahraga. Senam lantai, juga."
"Kayak dia udah terbiasa gitu gak sih? Katanya dia jago berantem juga. Kayak didikan militer." kata Lisa.

"Iya ya, diliat-liat. Tapi lo pada nyadar gak sih? Orangtuanya Jungha gak pernah disebut atau muncul? Terus diantara semua orang di sekolah ini, walaupun dja terkenal banget, dia gak pernah nunjukkin kalo dia orang elite atau bukan?" tanya Jennie.

Sejeong mendengarnya langsung mendekat, "Katanya satu-satunya orang yang kenal Jungha dari dulu itu cuma Jungwoo. Katanya mereka berdua anak konglomerat, lebih kaya daripada keluarganya Guanlin! Lebih lebih dari lo, Jaehyun, Rose gitu!" ucap Sejeong.

"Gila sih, kalian kayak lambe turah sekolah ini. Keren." Komentar Jinsoul.

"Kata Ten, di tongkrongan yang gak pernah abis duitnya dan bener-bener selalu ada tuh Jungwoo. Terus katanya Jungwoo kalo nebak atau ngomong sesuatu, suka kejadian atau emang beneran gitu." bisik Lisa.

BLOOD RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang