Tak terasa, sore itu, dalam perjalanannya menuju rumah sakit untuk menemani Ayahnya, Rose menangis. Untuk kesekian kalinya, Ayahnya harus masuk ke ICU karena keadaannya yang tak kunjung membaik. Malah, memburuk.
Rose menghapus air matanya, meratapi kota yang dibasahi oleh air hujan. Rose benci hujan. Sangat benci. Hujan selalu mengingatkannya pada kesedihan yang selalu ia rasakan. Atau mungkin, Rose terlalu banyak membenci. Hidupnya diisi oleh kebencian yang tiada henti.
Tiba-tiba ponsel Rose berdering, membuat lamunannya itu buyar seketika. "Halo? Kenapa?"
"Aku udah di jalan, iya ini sama Pak Yanto." ucapnya.Pak Yanto, supir pribadi Keluarga Park.
"Yaudah, hati-hati ya."
"Bilang ke Papa, maaf Abang gak bisa nemenin dulu." kata Kakak kandung dari Rose, Park Jaehyung atau Jae, yang biasa di panggil Abang oleh Rose."Hmm,"
"Abang baik-baik di California. Jangan bolos kuliah terus." jawab Rose.Abangnya itu tertawa pelan, "Nggak, kok. Abang bener kok kuliahnya!"
"Cuma ya akhir-akhir ini lagi sibuk sama jadwal band aja..." ujarnya.Ya, Abangnya Rose merupakan anggota dari salah satu band terkenal, DAY6.
"Kamu tuh harusnya, yang bener sekolah." lanjut Jae.
"Yeh,"
"Yaudah."
"Abang,""Kenapa? Ada apa lagi?" tanya Jae.
"Aneh banget sih ini...cuma...Rose sayang banget sama Abang. Sama Mama juga, sama Papa."
"Maaf ya kalau Rose egois banget selama ini. Rose selalu nyalahin Abang sama Mama karena perusahaan." respon Rose.Jae menghela nafasnya, "Astaga, Chaeng. Jangan begitu."
"Lagipula Abang selalu dukung kamu, kok. Harusnya Abang yang minta maaf karena nggak bertanggung jawab, ninggalin posisi penerus dan malah sibuk jadi penyanyi. Tapi Abang udah memberi kepercayaan kalau kamu bisa jadi penerus Papa. Makanya, Abang gak mau denger kamu merasa bersalah gitu."
"Jangan merasa bersalah ya, Chaeng?" ucap Jae.Ditengah isak tangisannya itu Rose mengangguk, mendengar perkataan Kakaknya. "I-Iya."
"Rose sayang Abang-""Halo?"
"Halo? Chaeng? Chaeng?"
"Rose? Se? Roseanne?"
"Chaeyoung??? Halo?"
"Halo? Dek? Adek?"
"Dekk????"
"Chaengg??? Halo?"
"Chaenggg???"Tiba-tiba Jae mendengar suara dercitan ban mobil dan dentuman sangat keras dari ponselnya, membuat ia panik akan keadaan Adiknya. "ROSEANNE?"
"ROSE?"
"CHAEYOUNG?"
"ROSEANNE PARK CHAEYOUNG? DEK? DEK KAMU GAK PAPA, KAN? CHAENG! JAWAB ABANG!"Panggilan itu terputus. Dengan tangan gemetar, Jae hanya bisa menatap layar ponselnya. Sesuatu terjadi kepada Adiknya, penerus Perusahaan Park.
-
Jaehyun keluar dari kamarnya, ia baru saja mandi dan mengganti bajunya. Waktunya makan malam. Dengan langkah malas, ia turun ke lantai pertama, menghampiri kursi kosong yang sudah menantinya.
Hanya berdua. Hanya ia dan Ibunya. Sementara Ayahnya Jaehyun...ah sudahlah. Orang yang baik, tapi lebih memilih wanita lain daripada Ibunya. Atau mungkin...Ibunya Jaehyun yang mengusik rumah tangga orang lain?
"Ck, Jessica Jung, Krystal Jung. Buat apa coba mereka beli saham lagi di perusahaan? Udah tau mereka gak bakal mimpin perusahaan." Cibir Ibunya Jaehyun, mendengar kalau dua kakak dari Jaehyun itu membeli sejumlah saham baru di Perusahaan Jung.
Di keluarganya, Jaehyun hanya bisa terdiam. Satu-satunya orang yang bisa ia ajak bicara hanya Ayahnya. Jessica, Krystal, ah, Jaehyun terlalu malu untuk muncul dihadapan kedua Kakak se-Ayah nya itu. Walaupun Jessica dan Krystal sangat baik kepada Jaehyun, menganggap Jaehyun seperti layaknya adik kandung pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD RING
Fiksi PenggemarMetamorphobics, 2020 - 2024. Dalam tradisi Tiongkok, pernikahan hantu adalah pernikahan di mana salah satu atau kedua belah pihak meninggal. Bentuk lain dari pernikahan hantu dipraktekkan di seluruh dunia, terutama di Prancis sejak tahun 1959. Asal...