15 : Who's Home?

1.9K 360 65
                                    

Keesokan paginya, tanpa diduga, Rose sakit. Dan ia benar-benar tidak bisa pergi ke sekolah karena merasa tidak sanggup.

Rose demam, dan ia merasa pusing. "Dadah,"
"Jangan sore-sore, pulangnya." ucap Rose yang melepaskan pelukannya dari tubuh Jaehyun itu.

Setelah Jaehyun pergi, Rose masuk ke dalam kamarnya lalu kembali tidur untuk beberapa jam. Kebetulan tadi ia sudah sarapan bersama Jaehyun, dan juga minum paracetamol. Makanya sekarang waktunya untuk kembali beristirahat lagi.






Jennie is calling...

Suara getaran dari ponsel membuat Rose terbangun dari tidur panjangnya. Ternyata Jennie yang menelpon. Waktu sudah menunjukkan siang hari, waktu makan siang.

"H-Halo?" sapa Rose dengan suara ciri khas bangun tidurnya.

"KOK LO GAK MASUK?!"
"KENAPA YANG NGASIH SURAT IZIN JAEHYUN?!" tanya Jennie.

"Gue sakit." jawab Rose, sambil rebahan lemas di kasur super empuknya itu. Iyalah, orang kaya. Emangnya kamu.

"Makanya jangan di rumah sakit terus! Pulang! Istirahat! Papa lo emang sakit, tapi kan lo harus sehat terus!" Sekarang Rose malah diomeli Jennie.

Padahal sejak seminggu yang lalu orangtua Rose melarang Rose untuk datang ke rumah sakit. Jadi Rose benar-benar di rumah, bersama Jaehyun.

"Iyaaa, iya. Gapapa kok, gue cuma demam doang." ujar Rose.

"Yaudah nanti gue sama Lisa sama Jisoo abis ini ke rumah lo deh, ya."
"Jangan kemana-mana." kata Jennie.

Mendengarnya Rose sontak terkejut. Ke rumahnya?! Tapi sekarang Rose tidak tinggal bersama orangtuanya lagi...

"J-Jangan! Jangan!" Rose langsung menolak dengan spontan.

"Kenapa? Ah elah gue telpon Mama lo deh, ya. Masa kita gak boleh jenguk?!" omel Jennie.

Ah...kalau menelpon Mama...pasti Mama akan memberitahu semuanya.

Rose menghela nafasnya, "Sekarang gue tinggal sendiri, pindah rumah."
"Satu komplek sama Doyeon sama Jaehyun." ucap Rose.

"Ohhh, gitu."
"Yaudah cepet kirim alamatnya sini!"
"Share-loc deh! Biar cepet!"

"Ya, ya. Gue shareloc."
"Bye." kata Rose lalu memutus panggilan tersebut, dan mengirimkan lokasinya kepada Jennie.

Dengan tubuh lemas Rose menyeret tubuhnya kembali ke kasur, lalu memejamkan kedua matanya.

Tanpa Rose sadari, beberapa jam sudah berlalu dan kini Jennie, Lisa, dan Jisoo sudah berada di depan pintu rumah. Mereka sudah memencet bel beberapa kali namun tidak ada respon dari Rose.

NINGNING
EH SALAH-

NINGNONG!

Rose membuka kedua matanya, lalu dengan cepat berlari menuju pintu dan membukanya, menyambut Jennie, Jisoo, dan Liaa yang menunggu.

"HAAA!! MAAF BANGET GUE KETIDURAN!" seru Rose dengan keringat di sekujur tubuhnya.

"Astaga Rosie, muka lo pucet banget!" ungkap Jisoo yang khawatir akan keadaan Rose.

Dengan wajah pucat itu Rose tersenyum dan tertawa pelan, "Gapapa, gapapa. Udah mendingan sebenernya, daritadi gue minum obat terus tidur." jawabnya.

"Silahkan masuk!" lanjut Rose.

Ketiga sahabatnya itu melepas sepatu mereka lalu masuk ke dalam rumah yang sangat besar itu.

BLOOD RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang