09 : Dumb Things

3.1K 485 164
                                    

Rose yang baru selesai mengganti bajunya itu menghela nafasnya, sambil fokus ke baju yang sedang ia lipat. Sedangkan Jaehyun ada di sebelahnya, berbaring. Mereka berdua masih berada di Kuil Keharmonisan, dengan penjaga Doyeon dan Lucas yang tidak harmonis.

"Bodoh banget, coba."
"Ngapain juga si lo pake makan yang ada di meja?!" grutu Rose.

"Eh dodol, yang makan duluan gak ada briefing siape? Elu nying!" omel Jaehyun.
"Lagian emang disuruh makan satu, et dah."

"Yaudah iya maap," ujar Rose, cemberut.

Tok tok,

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu rumah yang ditempati oleh Rose dan Jaehyun. Kebetulan Kuil Keharmonisan ini memiliki 3 bangunan. 1 bangunan utama dan 2 rumah kecil untuk beristirahat.

Rose bangkit dari posisinya, lalu membuka pintu. Ternyata Lucas dengan senyuman lebar, dan nampan penuh dengan makanan. "It's dinner time~" kata Lucas.

Tidak ada ekspresi yang tergambarkan pada wajah Rose. Dia hanya menatap nampan itu lalu menatap wajah Lucas dengan tatapan curiga.

"Ng-"
"Ng-nggak ada sianidanya, kali ini. Ini makanan mesen tadi dari luar, bukan masakan saya atau Doyeon yang pake sianida." ujar Lucas, berusaha untuk membuat Rose tidak curiga terhadapnya.

Rose tidak menjawab, tapi ia malah mengambil sendok yang ada di nampan tersebut, lalu menyuap Lucas makanan yang ada di nampan. "Kunyah, tunggu semenit." tutur Rose.

Lucas malah nurut aja. Satu menit berlalu, "Nih, saya gak mati, kan?" kata Lucas.

"Oke, aman." jawab Rose.
"Makasih buat makanannya."

"Duluan, ya. Selamat beristirahat, kalian berdua." Lucas pamit, dan Rose membawa masuk nampan berisi makan malam tersebut.

"Ni, makan malem."
"Dari Lucas." kata Rose yang merunduk, lalu duduk sila di sebelah Jaehyun.

Kebetulan rumahnya bergaya tradisional. Jadi Jaehyun dan Rose tidur di lantai dengan matras, bantal, dan selimut.

"Gak ada sianidanya, kok. Tenang." ucap Rose.

Jaehyun mengangguk, "Kalo ada juga gue cekokin lu juga sih, biar gue matinya gak sendirian."

Rose menghela nafasnya, "Gue udah pernah nyoba mati sekali, ya. Gausah pake nambahin free trial yang kedua kalinya."
"Cukup sekali aja. Itu juga bangun bangun taunya gue udah nikah. Apa gak gila gue?" ungkap Rose.

Jaehyun tidak menghiraukan perkataan Rose, dan mulai makan. Begitu pula dengan Rose beberapa saat kemudian.

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Hanya suara dentuman piring porselen dan sendok stainless steel, yang terdengar.

Beberapa waktu kemudian Rose berdehem, mencoba untuk mencari topik. "Karena lama kelamaan gue sadar kita udah nikah,"
"Jangan apa-apain gue, ya. Kita jauh-jauhan aja. Gue masih perlu masa muda." Tiba-tiba Rose berkata gitu.

Jaehyun malah mendorong kening Rose yang merunduk itu, alhasil membuat Rose menjauh darinya. "Gausah ngimpi. Gue juga gak nafsu liat lo yang ngoceh mulu." jawabnya, membuat Rose kesal.

"Anak babi." umpat Rose.

Rose menghela nafasnya, "Jangan sange."
"Kita bisa telepati ya, jing. Jangan macem-macem." kata Rose.

'Roseanne tolol.' batin Jaehyun.

"Baru juga dikasih tau udah ngelunjak!" omel Rose, menjambak pelan rambut Jaehyun.

BLOOD RINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang